Sifat Jelek, Iri dengan Postingan Sosial Media Orang Lain
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 12 Mar 2017
Instagram.com
Ada teman upload foto barang-barang mahal di facebook, iri. Ada teman bepergian menggunakan mobil mewah dan diupload dalam video di instagram, iri. Hei.... ini kehidupan nyata anda, dan anda melihat kebahagiaan mereka hanya di media sosial?
Jangan terkecoh dengan foto-foto maupun video yang sering kita lihat di wall Facebook, timeline Instagram, dan sosial media lainnya yang sering kali mempertontonkan kenikmatan milik orang lain. Ada yang foto dengan tas barunya seharga jutaan Rupiah, ada yang foto dengan anak-anak berlibur di luar negeri, ada yang foto di restoran terkenal.
Kenapa kita tak boleh iri dengan unggahan orang lain? Setidaknya anda tahu itu salah dan berikut 3 alasan kenapa kita tak boleh iri,
1. Bisa jadi ada kesedihan yang tidak kita ketahui dari hidupnya
Namanya juga mau difoto, mau divideoin, yaa pastinya berusaha tampil oke dan kelihatan bahagia. Bisa jadi karena ingin menyembunyikan kesedihan, bisa jadi sebagai ikhtiar untuk menutupi aib, bisa jadi karena berusaha tegar. Atau bahkan sekadar untuk pencitraan. Jadi, ga usahlah iri apalagi dengki melihat postingan orang lain di sosial media."Ya ampun, dia punya mobil baru, hidupku nelangsa banget sih naik ojek online terus..."
Padahal, ternyata mobil baru itu bisa dibeli dengan cara pinjam uang sana sini, bayar cicilan perbulannya pun mati-matian. Dan dipakenya buat jadi driver ojek online juga...
2. Pertanda hati kurang bersyukur
Merasa iri terhadap kenikmatan orang lain merupakan ciri hati yang kurang bersyukur. Coba deh perbanyak lihat postingan tentang penderita cacat yang mandiri, tentang orang-orang yang berjuang melawan penyakitnya, bersyukurlah diri kita diberi Allah tubuh yang sehat, tegap, dan tak memerlukan alat bantu untuk sekadar berjalan, bernafas, dan berdegupnya jantung.Baca Juga: Saat Orang Menerima Informasi Hanya Sepotong, Perang Medsos Pun Terjadi
“Pandanglah orang yang berada di bawahmu (dalam masalah harta dan dunia) dan janganlah engkau pandang orang yang berada di atasmu (dalam masalah ini). Dengan demikian, hal itu akan membuatmu tidak meremehkan nikmat Allah padamu.” (HR. Bukhari dan Muslim)
3. Menampakkan nikmat itu termasuk perkara baik kok
"Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan." ” (QS. Adh Dhuha: 11).Kita memang dianjurkan memperlihatkan nikmat yang Allah berikan pada diri kita, asal jangan berlebihan sehingga masuk ke perkara sombong, ujub, dan riya'/pamer. Jadi, selama masih dalam taraf wajar... tak usahlah mencela postingan orang lain yang mencoba memperlihatkan nikmat Allah pada hidupnya.
"Alhamdulillah aku dapat kiriman kue pagi ini..."
Trus langsung kita komen, "Nggak usah pamer deh... apalagi nggak bagi-bagi, dosa!"
Astaghfirullah... Bisa jadi ia memosting demikian sebagai tanda terimakasih pada si pemberi kue, tak perlulah nyinyir atas postingannya, salah-salah malah mengotori hati.