Jangan Berlebihan Mengawasi, Anak Bisa Depresi Lho!
Penulis Unknown | Ditayangkan 01 Mar 2017Biasanya orang tua akan cenderung mengawasi anak mereka seakan tanpada ada batasan. Namun, melatih tingkat kemandirian dan ketahanan mental anak sangat penting dan harus dimulai sejak dini. Banyak sekali orang tua tidak menyadari bahwa pengawasan yang berlebihan (overprotective) terhadap anak bisa membawa dampak negatif terhadap masa depan anak.
Baca juga : Jangan Disamarkan, Ini Bikin Anak Paham Tentang Kelamin!
"Pengawasan berlebihan menghambat tingkat ketahanan mental anak, yang dapat mengakibatkan anak lebih mudah gelisah atau depresi," kata Michelle Reynold, pemilik salah satu sekolah anak di Jakarta.
Padahal ketahanan mental anak yang tinggi akan meningkatkan level emosional dan sosial yang positif pada anak, keterlibatan dalam kegiatan belajar, kemampuan mengatasi beragam situasi sulit, dan menurunkan tingkat depresi.
Latih anak agar menjadi mandiri sedikit demi sedikit, tak mau kan jika anak nanti akan mengalami masalah yang cukup mempengaruhi sikapnya, terlebih lagi karena permasalahan terlalu dikekang dalam pengawasan. Ada baiknya awasi namun beri pengertian padanya, agar tetap pada jalur yang baik dan tak neko-neko.
"Jadi anak akan lebih bisa mengenali dan mengelola perasaan diri sendiri, memahami perasaan orang lain, membentuk dan menjaga hubungan yang positif dengan sekitarnya, mampu memecahkan masalah secara mendiri dan membuat keputusan, serta memiliki tujuan untuk masa depan mereka," katanya.
Baca juga : Kiat Agar Anak Bahagia? Yuk, Main di Luar Rumah!
Menurutnya, jika anak memiliki ketahanan mental yang kuat, maka dia tidak akan cepat menyerah ketika menghadapi berbagai perubahan dan tantangan dalam hidup. Tujuannya meningkatkan kemampuan anak mengatasi situasi tidak nyaman yang dihadapi dan bangkit kembali, menumbuhkan nilai-nilai dan pikiran positif, mengembangkan pola pikir untuk mengatasi situasi, dan menemukan keberanian serta kemandirian dalam kehidupan sehari-hari. Jadi bagaimana bunda, tertarik untuk melakukan hal serupa ketika mengawasi si buah hati?
Ayo biarkan mereka belajar mandiri ya!