Jangan Disamarkan, Ini Bikin Anak Paham Tentang Kelamin!

Penulis Unknown | Ditayangkan 28 Feb 2017
Jangan Disamarkan, Ini Bikin Anak Paham Tentang Kelamin!

Menjadi orang tua yang sigap dan waspada dengan lingkungan anak, pastilah satu hal yang mengganjal di hati biasanya adalah permasalah jenis kelamin. Para ibu, pasti pernah bukan bingung bagaimana menjelaskan kelamin kepada anak-anak?

Banyak pula orangtua yang merasa risih atau tabu membicarakan kesehatan organ reproduksi, termasuk alat kelamin, kepada anak. Ketika anak menanyakan tentang alat kelaminnya, orangtua biasanya akan menggunakan istilah lain untuk menamakan alat kelamin anak.

Baca juga : Kiat Agar Anak Bahagia? Yuk, Main di Luar Rumah!

Pada anak laki-laki misalnya, penis disebut "burung". Akhirnya anak akan mengenal alat kelaminnya itu bernama burung. Nama lain untuk alat kelamin mungkin dianggap orangtua agar lebih sopan untuk diucapkan, padahal tidak juga.

Psikolog Naomi Ernawati Lestari mengatakan, ketika memberi tahu anak tentang alat kelamin, orangtua sebenarnya tak perlu memberikan istilah lain. Sama halnya seperti organ tubuh lainnya, ketika mata disebut mata, hidung disebut hidung, telinga disebut telinga, dan lainnya.

"Alat kelamin itu jangan dibeda-bedakan namanya. Bilang saja penis, bilang saja vagina. Jadi mereka enggak menganggap hal itu sesuatu yang tabu," jelas Naomi di Jakarta, Jumat (24/2/2017).

Naomi mengatakan, ketika orangtua menyamarkan nama alat kelamin, anak akan merasa hal itu tabu untuk dibicarakan dengan orangtuanya. Akibatnya, anak malah bertanya kepada temannya atau mencari di internet yang bisa memberikan informasi keliru.

Memberi tahu nama alat kelamin yang benar kepada anak merupakan bagian dari pendidikan seks sejak dini. Orangtua mesti paham tahap perkembangan anak yang mungkin akan bertanya-tanya tentang keberadaan penis di tubuhnya, anak suka memegang penis, atau ada anak yang bertanya mengapa anak perempuan tidak memiliki penis.

Naomi mengatakan, pendidikan seks pun diberikan bertahap sesuai dengan usia anak. Mulai dari memperkenalkan alat kelamin, mengajari anak membersihkan alat kelaminnya agar bertanggung jawab dan belajar menghargai, hingga mengajari anak untuk menjaga organ reproduksinya itu.

Jangan Disamarkan, Ini Bikin Anak Paham Tentang Kelamin!

Baca juga : Moms, Yuk Beri Kesempatan Si Ayah untuk Jadi WonderDad!

"Misalnya bilang, 'Ini (alat kelamin) yang boleh pegang kamu sendiri ya atau nanti dokter kalau kamu sakit'," ucap Naomi.

Contoh lain, misalnya, memberi tahu anak untuk tidak memegang ataupun memperlihatkan alat kelamin kepada teman-temannya. Pendidikan seks sejak dini sangat penting agar anak bisa menjaga kesehatan organ reproduksinya dan tahu bagaimana menjaga organ intimnya dari orang lain.

Pendidikan seks sejak dini merupakan salah satu kunci untuk menghindari anak dari ancaman predator seksual. Anak menjadi paham ketika ada orang yang melakukan pelecehan seksual. Dengan begitu, anak juga tak ragu untuk menceritakan kepada orangtua ketika ada yang melakukan pelecehan seksual.
SHARE ARTIKEL