10 Trik Agar Anak Terhindar Dari Gaya Hidup Hura-Hura
Penulis Unknown | Ditayangkan 22 Mar 2017Hedonis berasal dari bahasa Yunani yakni Hedone yang berarti kesenangan. Hedonisme sendiri merupakan cara pandang yang menganggap kesenangan dan kenikmatan materi sebagai tujuan utama dalam menjalani kehidupan. Gaya hidup ini terbentuk dari sifat, karakter serta mental seseorang yang memandang kepuasan fisik dan mental dengan parameter ada banyak atau sedikitnya harta/uang yang dimiliki.
Gaya hidup hedonis seperti menjadi hal yang lumrah dan malah berubah menjadi tuntutan bagi sebagian orang khususnya yang tinggal di daerah ibu kota. Namun demikian, gaya hidup hedonis sebenarnya merusak akhlak dan perilaku pelakunya khususnya anak-anak, yang seharusnya dihindari dan dijauhkan sejak dini dari gaya hidup yang hanya menuntut kesenangan semata.
Jika anak-anak terbiasa dengan gaya hidup hedonis seperti ini, mereka akan menjadi lupa dengan orang-orang di sekitar terlebih dengan Tuhan mereka sebagai penciptanya. Kaum hedon akan ceria dalam limpahan harta dan merasa paling miskin saat keinginan mereka tidak terpenuhi.
Gaya hidup seperti ini akan merusak berbagai aspek kehidupan anak-anak jika sejak kecil mereka dibiasakan dengan gaya hidup yang mewah, semua keinginan terpenuhi tanpa adanya batasan dari orangtua. Agar anak tidak terjebak dan terhindar dari gaya hidup hedonis, ada 10 trik yang bisa Anda tanamkan dalam mendidik anak-anak seperti yang terrangkum di bawah ini.
Baca Juga : 8 Tips Ampuh, Agar Anak Pandai Bersyukur
1. Dekatkan anak pada Tuhan
Pendidikan agama bisa menjadi tameng bagi anak-anak agar cerdas dalam menjalani kehidupannya. Pengenalan akan Tuhan dan berusaha mendekatkan mereka kepada sang Pencipta akan mendidik mereka supaya tidak mudah tergoda oleh iming-iming kenikmatan sesaat dunia yang hanya bersifat sementara. Dengan demikian, segala tindak-tanduk mereka harus sesuai dengan ajaran agama yang dianutnya dan mengajarkan mereka untuk tidak lupa terhadap jati dirinya sebagai manusia dan hamba.
2. Ajarkan hidup sederhana
Hidup sederhana bukan berarti hidup dalam serba kekurangan. Tetapi lebih dari itu, hidup sederhana adalah cara hidup yang lebih mengutamakan kebutuhan dibanding tuntutan keinginan yang cenderung mengikuti hawa nafsu semata. Hidup sederhana adalah awal dari kebahagiaan, oleh karena itu tanamkan hidup sederhana kepada anak-anak sejak dini agar mereka terhindar dari sifat serakah dan tamak yang menjadi dasar gaya hidup hedonis.
3. Latih kerja keras
Tidak ada sesuatu yang bisa dicapai dengan usaha dan kerja keras, latih dan tanamkan sifat kerja keras kepada anak-anak sejak dini agar ketika mereka dewasa, mereka bisa menghargai proses dan hasil dari kerja keras yang mereka lakukan. Bekerja adalah sebuah kewajiban yang harus dijalani khususnya oleh anak laki-laki terlebih saat mereka sudah menikah kelak.
Menanamkan kerja keras pada anak-anak bisa dimulai dari hal yang sederhana, seperti membiasakan menabung ketika mereka memiliki keinginan untuk punya mainan yang disukainya, baju baru, sepatu baru, dan lainnya.
4. Biasakan untuk tidak konsumtif
Berikan teladan kepada anak untuk tidak konsumtif, konsumtif adalah sifat atau perilaku boros yang biasanya lebih kepada membelanjakan sesuatu tidak sesuai dengan kebutuhan atau lebih menuruti keinginan dan hawa nafsu belaka. Sebelum anak dilarang untuk tidak konsumtif, sebaiknya Anda memulainya dari orangtua agar mereka memiliki role mode yang bisa diteladani dalam kehidupannya.
Didik anak-anak agar bisa memanfaatkan uang yang mereka dengan bijaksana dan sebaik-baiknya. Awasi dan berikan pengarahan agar mereka tidak menghambur-hamburkan uang untuk membeli barang-barang yang tidak bermanfaat dan tidak diperlukan dalam waktu dekat.
5. Tidak menuruti setiap keinginan anak
Menuruti segala keinginan anak hanya akan menghasilkan anak yang egois dan manja, oleh sebab itu biasakan untuk tidak menuruti setiap keinginan mereka dengan alasan apapun.
6. Tanamkan rasa syukur
Ajari anak untuk selalu bersyukur dalam setiap keadaan khususnya atas apa yang sudah mereka miliki. Roda kehidupan kadang berada di atas kadang berada di bawah, maka dari itu berikan penjelasan sesederhana mungkin yang bisa dimengerti oleh anak agar mereka memahami bahwa kebahagiaan dan kesulitan yang mereka alami akan selalu memiliki hikmah yang dapat dipetik. Setiap kesedihan, musibah terkadang membuat seseorang menjadi lebih kuat dalam menjalani kehidupan dan rendah hati serta penuh rasa syukur dalam menerima setiap keadaan.
7. Hati-hati memilih teman
Tidak semua orang bisa dijadikan teman, berikan arahan bahwa lingkungan khususnya pertemanan memiliki pengaruh besar dalam kehidupannya, teman yang baik tentu akan berpengaruh baik terhadap kehidupan mereka. Sebaliknya, salah memilih teman justru bisa menjerumuskan mereka ke dalam hal-hal negatif yang membahayakan dan merugikan setiap proses kehidupan yang mereka jalani.
8. Harta benda, bukan segalanya
Anak-anak harus diberikan pengertian bahwa kebahagian tidak datang dari banyaknya harta dan benda yang mereka miliki, melainkan berasal dari jiwa yang tenteram dan damai dalam menjalani kehidupan. Tidak semua orang yang memiliki harta melimpah diliputi dengan kebahagiaan, begitu pula dengan orang yang kita anggap kekurangan tidak sepenuhnya selalu berada dalam kesedihan.
Baca Juga : 4 Cara Menanamkan Asyiknya Belajar Al Qur'an pada Anak sejak Dini
9. Tidak iri pada orang lain
Ketika anak-anak merasa ingin memiliki sesuatu, tanamkan sifat sabar dan tidak mudah iri terhadap apa yang dimiliki oleh orang lain. Tidak semua hal yang dimiliki oleh orang lain dibutuhkan dan baik untuk dimiliki oleh kita, maka dari itu berikan pengertian yang bisa dipahami oleh usia mereka untuk belajar kerja keras jika mereka menginginkan sesuatu dan tidak mudah iri atas apa yang dimiliki orang lain khususnya dalam hal harta benda.
10. Berikan teladan
Segala sesuatu yang ingin dicapai orangtua dari anaknya, akan kembali kepada bagaimana orangtua bisa menjadi teladan yang baik bagi anak-anaknya. Semua hal yang ingin dicapai dari anak, itulah yang harus Anda perjuangkan dalam memberikan contoh yang baik demi memetik hasil terbaik dari apa yang sudah Anda berikan. Biarkan anak-anak melihat contoh yang nyata dari orang-orang terdekatnya untuk meniru hal yang sama dalam hal kebaikan.