4 Cara Menanamkan Asyiknya Belajar Al Qur`an pada Anak sejak Dini

Penulis Unknown | Ditayangkan 22 Feb 2016
Ayah-Bunda, sebagai muslim, tentu kita merasa bahagia ketika melihat anak-anak kita senang belajar Alquran. Karena, salah satu kewajiban orang tua adalah mengajarkan Al quran kepada anak-anaknya.

4 Cara Menanamkan Asyiknya Belajar Al Qur`an pada Anak sejak Dini

Demikian pula, salah satu kewajiban anak adalah belajar Al quran. Namun sayangnya, kewajiban ini kerapkali terlalaikan. Orang tua lebih sering menanyakan kepada anak-anaknya tentang nilai-nilai pelajaran di sekolah daripada menanyakan perkembangan bacaan Alqurannya.

Sungguh sedih menyaksikan banyak remaja muslim yang tidak mampu membaca Alquran. Kalaulah masih terbata-bata membacanya, itu masih lebih baik. Akan tetapi, masih banyak remaja muslim yang tidak mampu membacanya sama sekali. Kenapa hal ini bisa sampai terjadi? Tentu saja karena orangtua tidak pernah atau jarang mengajarkan Al quran kepada anak-anaknya. Padahal, ini adalah salah satu hak anak yang harus ditunaikan oleh orang tuanya.

Kalaulah orangtua tidak mampu mengajarkannya, semestinya mereka memasukkan anak-anaknya ke Taman Pendidikan Al quran atau meminta tetangganya yang bisa untuk mengajarkan Al quran kepada anak-anak mereka. Sungguh, kelak orang tua akan dimintai pertanggung jawabannya tentang hal ini. Karena itu, mari kita ajarkan Al quran kepada anak-anak kita sejak dini. Pertanyaannya adalah bagaimana caranya agar anak-anak tertarik untuk belajar Al quran? Setidaknya ada empat metode mengajarkan Alquran yang bisa dipraktikkan oleh orangtua.


Pertama dengan Gambar/Poster

mengajarkan Al quran menggunakan gambar atau poster. Buatlah gambar atau poster yang menggambarkan sesuatu, kemudian berikan penjelasannya dengan ayat Al quran. Misalnya, gambar mulut yang ditutup lakban. Hiasi dengan warna-warna yang cerah, seperti merah, hijau, kuning, dan biru. Perlihatkan gambar tersebut kepada anak. Minta anak menyebutkan gambar apakah itu.
Kemudian, orang tua memberikan penjelasan tentang gambar itu yang dikaitkan dengan ayat Alquran.

Dalam contoh ini, orang tua menjelaskan bahwa kita harus mampu menjaga mulut kita. Tidak boleh mengatakan perkataan buruk. Hanya perkataan baik yang boleh diucapkan oleh mulut kita. Bacakan ayat Al qurannya, misalnya surat Al-Ahzab ayat 70, “Wahai orang-orang beriman! Bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.”

Kedua dengan Cerita, 

mengajarkan Al quran melalui cerita. Di dalam Al quran terdapat cerita-cerita menarik, seperti kisah binatang, kisah penciptaan alam semesta, api, cahaya, matahari, bulan, dan bintang. Ada pula kisah para nabi dan rasul, tokoh-tokoh terpuji, dan tokoh-tokoh tercela. Ceritakan kisah-kisah itu kepada anak. Kemudian, bacakan ayat Al quran yang menerangkan tentang cerita tersebut. Misalnya, kisah Nabi Sulaiman yang berdialog dengan burung Hud-hud.

Al quran menerangkan, “Maka tidak lama kemudian (datanglah Hud-hud), lalu ia berkata, ‘Aku telah mengetahui sesuatu yang belum engkau ketahui. Aku datang kepadamu dari negeri Saba membawa suatu berita yang meyakinkan.’” (QS. An-Naml [27]: 22).

Ketiga Pesan tempel, 

menempelkan pesan-pesan Al quran di rumah. Misalnya, Al quran memerintahkan kita untuk menjaga kebersihan. “Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” (QS. At-Taubah [9]: 108).

Tempelkanlah tulisan, “Allah menyukai orang-orang yang membersihkan diri.” Ketika anak terlupa membuang bungkus permen sembarangan, ingatkan anak melalui tulisan pesan Alquran tersebut. Kemudian, Anda bacakan ayatnya dan minta anak mengikutinya.

Keempat dengan Bahasa Tubuh, 

mengajarkan Al quran melalui bahasa tubuh. Anda baca suatu ayat yang menerangkan tentang suatu hal. Kemudian, Anda ekspresikan pesan ayat tersebut melalui bahasa tubuh. Ulangi ekspresi melalui bahasa tubuh tersebut, lalu minta anak membacakan ayatnya. Misalnya, Anda membaca ayat yang menerangkan perintah berbakti pada orangtua.

“Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapak. Jika salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berusia lanjut dalam pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya perkataan ‘ah’ dan janganlah kamu membentak keduanya, dan ucapkanlah kepada keduanya perkataan yang mulia.” (QS. Al-Isra [17]: 23).

Kemudian, Anda sampaikan pesan ayat tersebut dengan ekspresi bahasa tubuh, yaitu dengan meminta anak Anda memeluk Anda, mencium tangan Anda, lalu Anda balas dengan mencium pipinya dan mendoakannya sambil mengusap kepalanya.

Ayah-Bunda, dengan keempat metode tersebut, insya Allah anak-anak akan senang belajar Al quran. Ketika anak sudah merasa senang, baru Anda masuk ke cara membaca Al quran yang benar sesuai tajwid. Selain itu, hal yang juga penting adalah keteladanan orang tua. Orang tua harus rajin membaca Al quran sebagai contoh teladan bagi anak-anaknya. Karena, anak meniru dan menyontoh apa yang dia lihat pada orang tuanya.

Dan anak adalah penerus dari kita jadi apa yang kita lakukan akan senantiasa diwarisi oleh seorang anak. jadi, jika kalian mendidik anak dengan cara yang salah dan kurang memperhatikannya maka ia akan mewarisi hal yang buruk, dan itu menjadi sebaliknya jika kita melakukan hal-hal yang baik dan selalu memperhatikan mereka, maka mereka juga akan menjadi anak yang shalehah. Semoga bermanfaat bagi sobat semua.

Sumber : dakwatuna
SHARE ARTIKEL