Yang Dilakukan Rasulullah Saat Hujan Deras Disertai Petir

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 11 Jan 2017

Yang Dilakukan Rasulullah Saat Hujan Deras Disertai Petir
Ini yang harus kita lakukan bilah hujan turun disertai petir

Hujan adalah suatu rahmat bagi semesta alam. Dimana saat selesai hujan tumbuh-tumbuhan akan segar kembali, hutan menyimpan banyak air yang akan mengalir sewaktu-waktu dari sumber mata air. MasyaAllah sungguh besar karunianya.

Namun bagaimana bila hujan yang terjadi terlalu deras. Hingga seperti badai disertai petir menyambar. Menurut Islam begini seharusnya yang kita lakukan menurut Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- .

Diriwayatkan dari ‘Aisyah –radhiyallahu ‘anha- bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- jika melihat hujan beliau bersabda:
( اللَّهُمَّ صَيِّبًا نَافِعًا ) رواه البخاري (1032) .

“Ya Alloh, semoga hujan ini bermanfaat”. (HR. Bukhori: 1032)

Disunnahkan juga keluar menghampiri air hujan, sehingga mengenai badannya sebagaimana yang telah diriwayatkan dari Anas –radhiyallahu ‘anhu- bahwa dia berkata:

” أَصَابَنَا وَنَحْنُ مَعَ رَسُولِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَطَرٌ ، قَالَ : فَحَسَرَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ثَوْبَهُ ، حَتَّى أَصَابَهُ مِنَ الْمَطَرِ ، فَقُلْنَا : يَا رَسُولَ اللهِ لِمَ صَنَعْتَ هَذَا ؟ قَالَ : ( لِأَنَّهُ حَدِيثُ عَهْدٍ بِرَبِّهِ تَعَالَى ) ” . رواه مسلم (898).

“Kami pada saat bersama Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah turun hujan, maka beliau –shallallahu ‘alaihi wa sallam- membuka bajunya hingga beliau terkena air hujan. Maka kami berkata: “Wahai Rasulullah, mengapa anda melakukan ini ?”, beliau bersabda: “karena hujan itu dekat dengan Tuhannya Yang Maha Tinggi”. (HR. Muslim: 898)

Bahwa Rasulullah –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada saat hujan sangat deras beliau bersabda:

( اللَّهُمَّ حَوَالَيْنَا وَلاَ عَلَيْنَا ، اللَّهُمَّ عَلَى الآكَامِ وَالظِّرَابِ ، وَبُطُونِ الأَوْدِيَةِ ، وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ ) رواه البخاري (1014) .

“Ya Alloh (turunkan) di sekitar kami dan tidak menjadi bencana bagi kami, Ya Alloh (mohon perhatikan) perbukitan, pegunungan, lembah-lembah dan hutan-hutan”. (HR. Bukhori: 1014)

Baca Juga: Begini Cara yang Tepat Menagih Utang, Jika yang Ditagih Selalu "Ngeles"

Adapun doa pada saat mendengar petir telah diriwayatkan dari Abdullah bin Zubair –radhiyallahu ‘anhu- bahwa:

” أَنَّهُ كَانَ إِذَا سَمِعَ الرَّعْدَ تَرَكَ الْحَدِيثَ ، وَقَالَ: سُبْحَانَ الَّذِي يُسَبِّحُ الرَّعْدُ بِحَمْدِهِ وَالْمَلَائِكَةُ مِنْ خِيفَتِهِ [الرعد: 13] ، ثُمَّ يَقُولُ : إِنَّ هَذَا لَوَعِيدٌ شَدِيدٌ لِأَهْلِ الْأَرْضِ ” . رواه البخاري في “الأدب المفرد” (723) ، ومالك في “الموطأ” (3641) وصحح إسناده النووي في “الأذكار” (235) ، والألباني في “صحيح الأدب المفرد” (556).

“Jika dia mendengar petir, dia diam dan berkata: “Maha Suci Dzat yang guruh itu bertasbih dengan memuji Allah, (demikian pula) para malaikat karena takut kepada-Nya”. (QS. Ar Ra’du: 13) kemudian berkata: “Sungguh ini adalah ancaman yang keras bagi penduduk bumi”. (HR. Bukhori dalam Adabul Mufrad: 723 dan Malik dalam Al Muwatha’: 3641 dan sanadnya dishahihkan oleh An Nawawi dalam Al Adzkar: 230 dan Albani dalam Shahih Adabul Mufrad: 556)

Mengutip satumedia.co, kami tidak mengetahui bahwa hal itu marfu’ kepada Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam-.

Demikian juga sebagaimana yang kami ketahui tidak ada dzikir dan doa dari Nabi –shallallahu ‘alaihi wa sallam- pada saat melihat kilat. Wallahu A’lam.

SHARE ARTIKEL