Jodoh Memang Takdir, Tapi Jangan Diam Saja

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 17 Jan 2017
Jodoh Memang Takdir, Tapi Jangan Diam Saja

Belum sempurna agama kita jika belum melaksanakan sunnah Rasulullah yang satu ini. Apakah itu? Menjalin hubungan rumahtangga yang sakinah mawahdah warohmah.

Ya, menikah merupakan jalan untuk menyempurnakan separuh agama. Namun waktunya kadang sulit ditebak. Walaupun jodoh masing-masing orang sudah Allah tetapkan, namun, terkadang ketika masa penantian itu terlalu panjang, hal itu seringkali meresahkan. Apalagi jika penantian tersebut dialami oleh seorang wanita.

Muslimah yang belum memiliki pasangan kadang bingung harus melakukan apa agar cepat mendapatkan calon suami. Jika kita melihat kebiasaan masyarakat Indonesia, biasanya yang berusaha mencari adalah para lelaki, sedangkan wanita hanya diam, menunggu dan berdoa. Apakah benar menunggu saja adalah pilihan yang tepat untuk mewujudkan sebuah pernikahan?

Walaupun segala keputusan ada di tangan Allah, kita sebagai manusia diperintahkan untuk berikhtiar. Beberapa cara berikut ini mungkin dapat dilakukan oleh seorang muslimah agar tidak hanya diam menunggu ‘keajaiban’ sampai jodoh datang:

Tidak ada yang tahu dari mana jodoh kita berasal. Bisa saja dekat, bisa juga jauh. Maka, kita sebagiknya membuka pintu ke segala arah yang mungkin menjadi jalan datangnya jodoh kita. Caranya dengan memperluas jaringan sosial.

Baca Juga: Lakukan Amalan Mudah dan Ringan ini, Karena Timbangan Pahalanya Begitu Besar

Salah satu cara untuk menemukan jodoh yang tepat adalah mengungkapkan niat kita untuk menikah kepada orang tua. Sebab, pada dasarnya merekalah yang memiliki kewajiban menikahkan kita. Siapa tau mereka memiliki calon yang tepat untuk menjadi pasangan hidup kita. Insya Allah  pilihan orang tua itu adalah pilihan yang terbaik. Karena, mereka lah yang paling memahami dan menyayangi kita.

Hal yang sama bisa kita lakukan pada orang-orang yang mampu menjadi perantara pertemuan kita dengan sang jodoh. Kita bisa menyampaikan niat menikah kepada murabi, guru atau teman. Namun, pastikan mereka tidak memiliki kepentingan tertentu yang menyebabkan pemilihan pasangan menjadi tidak objektif.

Menawarkan diri langsung seperti yang dicontohkan Ibunda Khadijah juga boleh kita lakukan. Umirul Mukminin, Khadijah Radhiyallahu Anha adalah wanita tangguh yang berani menyampaikan niatnya untuk menikah dengan Rasulullah. Bukan karena harga dirinya yang rendah, tapi sungguh ia ikhlas untuk membantu Muhammad dalam suka dan dukanya. Khadijah menawarkan dirinya demi kebaikan. Dan, itu adalah sebuah jalan meraih kemuliaan di sisi Allah. Catatan pentingnya adalah  lelaki yang kita tawarkan haruslah lelaki yang shaleh dan mampu mendekatkan kita kepada Allah.

Kadang Allah menahan jodoh, hingga kita dianggap siap dan sepadan dengan orang yang telah Allah persiapkan menjadi pasangan hidup kita. Sebelum diri kita sepadan maka Allah akan terus menguji kita. Ingat bahwa jodoh adalah cerminan diri. maka perbaiki terus akhlak yang dimiliki agar kita juga mendapatkan jodoh yang baik sesuai keinginan kita.

Percayalah Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang juga Maha Adil dan Maha Mengetahui yang terbaik untuk kita. Maka, selain berikhtiar kita juga harus senantiasa berdo’a dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT.
SHARE ARTIKEL