Betapa Indahnya Cemburu Aisyah Terhadap Rasulullah

Penulis Unknown | Ditayangkan 17 Jan 2017

Menurut pepatah cinta itu buta. Yap, walaupun hanya pepatah tapi begitulah adanya. Namun bukan karena kebutaan yang dicari dalam cinta, melainkan keindahan dan juga rasa sayang diantara kedua pihak. Namun, kurang afdol rasanya jika cinta tidak dibumbui dengan cemburu.

Betapa Indahnya Cemburu Aisyah Terhadap Rasulullah

BACA JUGA: Ciri-ciri Orang yang Shalatnya Khusyuk Ini Jarang Disadari

Akibat cemburu, banyak orang yang khilaf dan melakukan hal-hal diluar batas wajar. Namun keimanan dan ketakwaan kitalah yang akan selalu menjaganya. Seperti pada hadis riwayat Muslim (2445) berikut:

Al Qasim bin Muhammad dari ‘Aisyah dia berkata, “Apabila Rasulullah shallallāhu ‘alaihi wasallam hendak bepergian, maka beliau pun mengundi para istrinya. Pada suatu ketika, undian tersebut jatuh kepada Aisyah dan Hafshah. Akhirnya kami pun bertiga pergi bersama-sama.

Ketika malam tiba, Rasulullah SAW biasanya menempuh perjalanan bersama Aisyah sambil berbincang-bincang dengannya. Hingga suatu saat, Hafshah berkata kepada Aisyah, “Hai Aisyah, bagaimana jika malam ini kamu mengendarai untaku dan aku mengendarai untamu? Setelah itu, kita akan memperhatikan apa yang akan terjadi nanti.”

‘Aisyah menjawab, “Baiklah!” Lalu ‘Aisyah mengendarai unta milik Hafshah dan Hafshah mengendarai unta milik Aisyah. Tak lama kemudian Rasulullah mendatangi unta milik Aisyah yang kini dikendarai Hafshah. Rasulullah mengucapkan salam kepadanya dan menempuh perjalanan bersamanya hingga mereka singgah di suatu tempat.

BACA JUGA: Tak Banyak yang Tahu! Inilah 3 Waktu Membaca Ayat Kursi Paling Diijabahi

Sementara itu, Aisyah merasa kehilangan Rasulullah hingga ia merasa cemburu. Oleh karena itu, ketika mereka singgah di suatu tempat, maka Aisyah menjulurkan kedua kakinya di antara pohon idzkhir sambil berkata, “Ya Allah, perintahkanlah kalajengking atau ular untuk menggigitku karena aku tidak kuasa untuk mengatakan sesuatu kepada Rasul-Mu.”

Subhanallah.. Begitu cintanya Aisyah Kepada Rasulullah SAW, hingga tidak rela menyakitinya meskipun rindu melanda. Semoga kisah ini bisa kita jadikan tauladan untuk menjalin cinta dengan benar dan halal.

SHARE ARTIKEL