Bela Muslim USA, Katy Perry Bikin Video Ini untuk Donald Trump
Penulis Unknown | Ditayangkan 17 Jan 2017Dikenal dengan suara dan paras yang menawan, siapa yang tak mengenal sosok Katy Perry? Selain sebagai salah satu pesohor muda Amerika Serikat yang melek politik, ketika pemilihan Presiden Amerika Serikat berlangsung, Katy yang mendukung Hillary Clinton pun ikut aktif berkampanye. Kini setelagh Donald Trump menjadi Presiden AS yang terpilih, Katy Perry ternyata belum berhenti untuk menyuarakan aspirasinya. Bahkan baru-baru ini, ia membiayai pembuatan sebuah video berisi penentangan terhadap pembuatan database mengenai muslim di Amerika.
Baca juga : "Apakah Aku Secantik Itu? Ah, Iya Seperti Kata Suamiku"
Pendataan penduduk muslim ini, adalah salah satu janji kampanye Donald Trump yang kontroversial, karena membatasi dan memantau imigran muslim di Negeri Paman Sam tersebut. Dilansir dari laman Billboard Katy Perry mendanai sebuah video pendek bertajuk "Is History Repeating Itself" dan dibagikan dengan tagar #DontNormalizeHate. Video ini memperlihatkan kesamaan antara gagasan Trump dan pemenjaraan massal terhadap warga negara Amerika yang berasal dari Jepang, pada Perang Dunia II.
Video ini dibuka dengan seorang wanita tua yang memperkenalkan dirinya sebagai Hary Kuromiya. Ia bercerita bahwa di tahun 1942, ayahnya ditangkap oleh FBI, sementara keluarganya dipaksa untuk naik kereta menuju tempat mereka dipenjara.
"Ini bermula dari ketakutan dan rumor, dan berkembang menjadi pendataan warga Amerika dari Jepang. Lalu dimulailah pemasangan label nama, dan akhirnya, pemenjaraan," ujarnya.
Di akhir video, perempuan itu melepas wajahnya—yang ternyata merupakan makeup prostetik—dan memperlihatkan wajah Hina Khan, aktris muslim keturunan Pakistan. Wanita ini menatap tajam ke kamera dan berkata, "Jangan biarkan sejarah terulang kembali." Simak video selengkapnya berikut ini.
Baca juga : Joget Sendirian di Depan Panggung, Ibu Berhijab Ini Bikin Netizen Ikutan "Goyang"
Sutradara video ini, Aya Tanimura, menyebutkan bahwa pelantun "Firework" tersebut memberikan dukungan dana sebesar-besarnya untuk pembuatan video ini. "Katy selalu menjadi pendukung mereka yang tertindas, minoritas, dan orang-orang yang dipinggirkan. Dia makin terlibat dalam politik selama beberapa periode terakhir," katanya.
Tanimura menyebut bahwa Katy Perry, seperti banyak penduduk Amerika Serikat lain, merasa ketakutan dengan gagasan yang dibuat Donald Trump. "Dan ini adalah salah satu cara Katy untuk mengedukasi orang—walau hanya satu orang—bahwa kengerian di masa lalu bisa berulang kembali."
Bagaimana menurutmu guys?