Saat Anak Melihat Orang Tua Bertengkar, Ini Sebenarnya yang Dialami Olehnya!

Penulis Unknown | Ditayangkan 10 Dec 2016
Saat Anak Melihat Orang Tua Bertengkar, Ini Sebenarnya yang Dialami Olehnya!

Tidak sedikit orangtua yang bertengkar di depan anak tanpa mempedulikan kondisi. Bahkan, ada juga orangtua yang melakukan kekerasan di depan anak secara verbal, fisik, maupun hanya sekadar banting-banting barang. Hal semacam itu sering dilakukan karena emosi orang tua yang sudah diluar batas hingga akhirnya melampiaskan semuanya.

Baca juga : Ketahui Makna Kehidupan Menurut Kang Abik, Si Dalang 'Ayat-Ayat Cinta' yang Fenomenal!

Akan tetapi tahukah kalian ayah dan bunda? bahwa anak bisa saja menyaksikan "siaran" tersebut entah sengaja ataupun tidak. Bila hal tersebut terus terjadi akan ada efek yang buruk untuk anak-anak ke depannya. Sebab, seperti yang dijelaskan oleh Psikolog, Igaa Jackie Viemilewati, M.A., M. Psi., Psikolog, melihat saja itu sudah termasuk dalam kekerasan psikologis.

“Menurut saya, itu dramatis walaupun hanya melihat saja,” ujarnya kepada Kompas.com usai acara Seminar Publik: Akuntabilitas Pelibatan Laki-laki dalam Pencegahan Kekerasan Berbasis Gender di Jakarta, Senin (5/12/2016).

Dia melanjutkan, jika mereka melihat kekerasan, lebih lagi merasakan kekerasan, maka akan banyak dampaknya pada anak, seperti munculnya rasa takut, bingung, dan bisa jadi mereka pun mengikuti perilaku kekerasan orangtua sebagai role Model mereka. Namun, dia juga menekankan, tidak semua anak korban kekerasan mengarah untuk menjadi pelaku kekerasan.

Saat Anak Melihat Orang Tua Bertengkar, Ini Sebenarnya yang Dialami Olehnya!

“Sebab, ada banyak dinamika pengalaman psikologis manusia yang tidak garis lurus, banyak penghayatan-penghayatan yang kemudian mereka belajar untuk tidak melakukan kekerasan,” imbuhnya.

Baca juga : Film Drama Keluarga Unik yang Wajib Kamu Tonton Menjelang Libur Akhir Tahun Ini!

Pada intinya, dampak untuk menjadi pelaku kekerasan tidak serta merta akan terjadi karena seiring berjalannya hidup akan ada banyak faktor dan pengalaman hidup yang mempengaruhi. Selain itu, Jackie juga menjelaskan bahwa pada dasarnya anak membutuhkan ruang lingkup tumbuh kembang yang sehat yang akan membantu pengembangan dirinya menjadi lebih maksimal. Lalu, dampak ini juga akan mempengaruhi prestasi akademik anak dan pada saat remaja juga akan mempengaruhi masa pencarian jati diri mereka.

“Pada garis besarnya, apa yang dirasakan anak akan berpengaruh ke tahapan-tahapan berikutnya pada kehidupan anak,” jelasnya.
SHARE ARTIKEL