Putus Cinta dan Candu Heroin Itu Sama! Inilah Penjelasan Kenapa Efeknya Bisa Serupa

Penulis Unknown | Ditayangkan 10 Dec 2016

Putus Cinta dan Candu Heroin Itu Sama! Inilah Penjelasan Kenapa Efeknya Bisa Serupa

Siapa yang tak pernah gagal dalam menjalin cinta? Yup, rata-rata setiap orang pasti pernah merasakan hal tersebut. Apalagi jika masih dengan usia labil yang memang masih mencari pencarian cinta, pastinya putus cinta merupakan hal yang biasa. Akan tetapi bagi yang masih merasakan cinta, atau baru mengalami bunga perasaan yang baru bermekaran karena cinta, maka tak perlu halnya untuk membaca artikel berikut ini.

Baca juga : Saat Anak Melihat Orang Tua Bertengkar, Ini Sebenarnya yang Dialami Olehnya!

Menurut para ahli, jatuh cinta menyebabkan tubuh melepaskan sekumpulan hormon yang membuat kamu merasa selalu bahagia. Hormon ini menciptakan reaksi fisik yang nyata, yakni pipi yang menjadi terlihat lebih segar, telapak tangan berkeringat tiap kali bertemu si dia, dan jantung berpacu cepat. Itulah tanda yang pasti dirasakan oleh setiap orang yang sedang jatuh cinta.

Sebaliknya, putus cinta membuat semua hal yang terjadi pada tubuh saat jatuh cinta sirna seketika dan berganti dengan sindrom yang membuat emosi bergerak ke sisi negatif. Otomatis, hal ini pun berdampak pada kondisi fisikmu. Bayangkan saja ketika sudah tak menjalin cinta lagi, maka apa yang biasanya kalian berdua lakukan juga tak akan bisa terjadi lagi.

Berdasarkan studi dari Stony Brook University efek patah hati atau putus cinta memiliki keserupaan yang tinggi dengan pecandu heroin yang sedang mencoba berhenti.

Putus Cinta dan Candu Heroin Itu Sama! Inilah Penjelasan Kenapa Efeknya Bisa Serupa

Baca juga : Ketahui Makna Kehidupan Menurut Kang Abik, Si Dalang 'Ayat-Ayat Cinta' yang Fenomenal!

Rasa sakit hati dan kekecewaan saat putus cinta, menurut studi, menciptakan kondisi tubuh sama dengan pecandu heroin yang sedang menderita sakaw menginginkan untuk kembali menghirup narkotika tersebut. Hal yang demikian menjadi alasan mengapa seseorang yang sedang patah hati merasa benar-benar hancur dan putus asa.

Sebab, patah hati memang benar memberikan efek buruk secara fisik dan mental. Studi menyimpulkan bahwa peralihan hormon bahagia (serotonin) menjadi hormon stres (dopamine) ketika seseorang patah hati mengaktifkan bagian otak yang sama ketika seorang pecandu menginginkan mengonsumsi heroin.
SHARE ARTIKEL