Jokowi "jangan sampai peserta magang cuma jadi tukang fotokopi atau buat kopi"

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 24 Dec 2016

Jokowi
ilustrasi

Saat ini kemampuan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat diperlukan untuk bersaing di era globalisasi. Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan agar Indonesia dapat meningkatkan kemampuan sumber daya manusia.

Sebab, SDM merupakan kunci dalam memenangkan kompetisi global antarnegara. "Termasuk kemampuan tenaga kerja indonesia, agar langsung bisa bekerja setelah lulus dari pendidikan," kata Jokowi saat membuka Dekarasi Pemagangan Nasional di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016) dilansir kompas.com.

Jokowi mengapresiasi program Pemagangan Nasional yang merupakan kerja sama Kementerian Tenaga Kerja dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia.

Baca Juga: Kata Luhut Jumlah Tenaga Kerja China Illegal di Indonesia Hanya 800 orang

Melalui program ini, sebanyak 2.648 perusahaan di wilayah Jawa Barat nantinya akan menampung 200.000 orang yang akan bekerja magang.

Jokowi
KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO
Salah satu peserta magang (kiri), Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (tengah) dan Direktur urusan eksternal PT HM. Sampoerna Tbk, Yos Ginting saat Deklarasi Pemagangan Nasional Menuju Indonesia Kompeten di Karawang, Jawa Barat, Jumat (23/12/2016).

Setelah magang selesai, peserta bisa mengikuti ujian untuk mendapat sertifikat kompetensi.

"Sertifikat ini sangat penting untuk melanjutkan kerja di tempat magang atau kerja di tempat lain. Lebih bagus kalau buka usaha sendiri. Karena yang dapat sertifikat kemampuannya sudah melebihi standar," ujar Jokowi.

Khusus untuk perusahaan, Jokowi meminta agar para peserta magang benar-benar diberi kesempatan untuk bekerja sesuai kompetensinya masing-masing.

"Seperti kata Pak Menteri Tenaga Kerja tadi, jangan sampai peserta magang cuma jadi tukang fotokopi atau buat kopi," ucap Jokowi.

Menurut Jokowi, nantinya program ini akan dilanjutkan di provinsi lainnya di seluruh Indonesia.

Baca Juga: Jokowi Tak Percaya Indonesia Diserbu TKA Ilegal China, Karena Gaji di Indonesia Kecil

Diharapkan program ini bisa menciptakan jutaan pekerja yang mempunyai kompetensi di bidang masing-masing.

"Saya sudah minta jumlahnya tidak mau hanya 100 atau 1000 karena kebutuhan kita kita jutaan," tambahnya.

SHARE ARTIKEL