Kabar Baik! Para Penghafal Al-Quran di Banyuwangi Berkesampatan Menjadi Pilot Secara GRATIS!

Penulis Unknown | Ditayangkan 25 Nov 2016
Pemkab Banyuwangi dan Sekolah Piloy Mandiri Utama Flight Academy (MUFA) bekerjasama menandatangani nota kesepahaman (MoU) agar memberi beasiswa pendidikan pilot. Khususnya bagi siswa yatim berprestasi dan anak muda yang hafal Al-Quran.

Kabar Baik! Para Penghafal Al-Quran di Banyuwangi Berkesampatan Menjadi Pilot Secara GRATIS!

BACA JUGA: Waduh! Seluruh Anggota Keluarga di Turki Ini Jalan Layaknya Kera, Setelah Diteliti Ternyata....

Dikutip dari Merdeka, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas bersama direktur MUFA, Dhanu Rachman Adiwijaya, menandatangani MoU di sela pelaksanaan wisuda angkatan kedua 2016 MUFA di Banyuwangi.

"Profesi ini sangat menjanjikan apalagi saat ini Indonesia sedang kekurangan pilot. Setidaknya Indonesia membutuhkan sekitar 800 pilot per tahun, sementara kawasan Asia kebutuhannya mencapai sekitar 185 ribu pilot hingga 2031," ujar Bupati Anas, Rabu (23/11).

Anas mengatakan, beasiswa ini merupakan upaya Pemkab Banyuwangi untuk memberi kesempatan kepada anak muda yang ingin berprofesi sebagai pilot. Selain yang menghafal Al-Quran, program itu juga akan memberi perhatian khusus bagi para anak yatim yang berprestasi namun terkendala biaya.

"Tentunya ini akan sangat membantu mereka. Ini juga wujud komitmen Pemkab untuk memberi kemudahan akses pendidikan bagi masyarakat terutama mereka yang berprestasi namun terkendala biaya," ujar Anas.

Sementara itu Dirut MUFA Dhany Rachman Adiwijaya mengatakan, akan menanggung seluruh biaya selama menempuh pendidikan pilot. Mulai biaya hidup, biaya pendidikan sampai lulus.

"Jadi sekolah pilot tidak hanya bisa diakses anak orang kaya, anak dari keluarga kurang mampu memiliki kesempatan yang sama, asal berprestasi dan memenuhi seluruh persyaratan," jelas Dhany yang juga kepala sekolah MUFA ini.

Beasiswa pilot, kata Dhany terbuka bagi generasi muda dengan rentang usia 18-25 tahun dengan pendidikan minimal SLTA, tidak dalam kondisi buta warna, berbahasa inggris aktif dengan TOEIC 600.

"Secara teknis, seleksi awal akan dilakukan di Banyuwangi oleh pihak Pemda, meliputi seleksi administrasi dan hafalan Al-Qur'an. Selanjutnya, tiga pemegang nilai teratas akan dilaporkan ke pada kami untuk mengikuti seleksi lanjutan di Jakarta," terang Dhany.
SHARE ARTIKEL