Jual dengan Murah, Ternyata ini Strategi Xiaomi Agar Tak Buntung

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 28 Nov 2016

Jual dengan Murah, Ternyata ini Strategi Xiaomi Agar Tak Buntung
Smartphone Xiaomi

Startup xiaomi saat pertama kali kala itu benar-benar bisa dibilang bisa menggebrak para vendor corporate besar. Namun tergerus persaingan pasar smartphone yang begitu sengit, pamor Xiaomi mulai sirna.

Penjualan ponsel Xiaomi pun menurun drastis, meskipun dengan harga yang relatif murah. Tapi seperti diberitakan, Xiaomi mengklaim penurunan itu bukan masalah besar.

Penjualan smartphone Xiaomi di kuartal ketiga di China turun sangat drastis hingga 45%. Namun VP of International Xiaomi, Hugo Barra menyatakan kalau pemasukan Xiaomi tetap tumbuh dari penjualan perangkat rumah pintar dan pemasukan dari ekosistem software yang mereka buat.

Perangkat rumah pintar yang paling menghasilkan bagi Xiaomi antara lain pembersih air dan udara, dan penanak nasi. April lalu, VP Xiaomi Liu De menyebut pihaknya menargetkan angka penjualan perangkat rumah pintarnya akan mencapai USD 1,5 miliar untuk 2017 ini.

Di sisi lain, Barra sebelumnya pernah memaparkan skema bisnis divisi smartphone saat menjawab pertanyaan, bagaimana Xiaomi bisa untung dengan menjual smartphone murah.

"Kami menjual perangkat dengan harga tak jauh dari biaya produksi. Selama perangkat tersebut dijual, biaya komponen akan turun. Ketika kapasitas produksi meningkat, kami mendapatkan sedikit keuntungan dari situ," kata Barra dikutip dari detikinet.

Baca Juga: Hot Tips! Tak Masalah 'Bakar Duit' Buat Startup, Asalkan...

Dikatakannya, Xiaomi berupaya agar sebisa mungkin harga produknya tidak terpaut jauh dengan ongkos produksi, sepanjang 'umur' produk tersebut di pasaran.

Xiaomi bisa melakukannya karena seperti disebutkan Barra, bahwa mereka adalah perusahaan yang sangat terhubung. Maksud terhubung di sini adalah, mereka memanfaatkan online marketing dan meninggalkan cara tradisional dalam berjualan.

"Kami memulai dengan website e-commerce di sebagian besar pasar. Kami tidak perlu mendatangi distributor atau reseller. Semua ini kami pangkas. Kami menjualnya langsung. Itu sebabnya kami bisa menjual dengan harga yang agresif," paparnya.

Namun bagaimanapun, sejumlah pihak menilai Xiaomi harus berusaha keras untuk kembali bangkit dari anjloknya penjualan smartphone mereka. Karena itulah bisnis utama mereka.


SHARE ARTIKEL