Hot Tips! Tak Masalah `Bakar Duit` Buat Startup, Asalkan...
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 28 Nov 2016
Ilustrasi usaha
Mau usaha sukses? Mau sukses saat masih muda? Mau Muda kaya, tua tinggal nikmatin aja? Ya Usaha! Namun bagaiman biar usaha lancar dan jaya? Ini tips dari seorang CEO, yang salah satunya terletak pada promosi startup.
Sejumlah startup rela 'bakar duit' demi menggaet konsumen. Langkah seperti ini dinilai sah-sah saja dilakukan, namun ada syaratnya.
Pendiri sekaligus CEO Bukalapak Achmad Zaky saat berbincang dengan wartawan detik di sela acara d'Youthizen yang berlangsung di Hotel Solo Paragon, memberikan penjelasan.
Ia menuturkan, setiap startup punya gaya masing-masing dalam membesarkan diri. Bagi mereka yang memiliki dana berlimpah dan tak mau kehilangan momentum, mungkin salah satu cara yang dilakukan dengan cara menghamburkan uang sebagai gimmick untuk promosi.
"Jika mereka tidak agresif, ditakutkan akan tersalip oleh kompetitor. It's okay dengan membakar duit, selama modalnya besar," ujar Zaky.
Lebih lanjut Zaky mengatakan tujuan startup 'membakar duit' ini bukan tanpa tujuan. Sejatinya lebih pada investasi yang diharapkan akan membawa keuntungan di masa depan.

Achmad Zaky CEO Bukalapak
Namun demikian, ia mewanti-wanti tidak semua startup harus melakukan ini. Apalagi mereka yang memiliki keuangan pas-pasan. Jadi semua harus dilakukan dengan perhitungan matang.
Go-Jek atau Grab misalnya, mereka memiliki dana trilunan rupiah. Jika mereka tiap bulannya keluar duit hingga miliaran rupiah untuk 'dibakar' untuk promosi, jumlah tersebut masih terhitung lumrah. Lain soal jika yang menilai itu startup kecil. Dana yang dikeluarkan Go-Jek maupun Grab, bisa jadi terlihat besar sekali.
"Mereka yang punya dana banyak tentu akan spend uang yang bagi startup baru kelihatan banyak. Padahal bagi startup yang sudah besar, investasi tersebut cukup kecil dan masuk akal," papar Zaky. "Jadi buat startup kecil-kecil jangan niru startup yang duitnya banyak. Karena skalanya tentu berbeda," tandasnya.