Ditinggal Anak Akibat Terkena Stroke, Mbah Supriyani Hanya Bisa Terbaring Lemah Dipenuhi Luka di Tubuhnya
Penulis Unknown | Ditayangkan 09 Nov 2016 Mbah Supriyani begitulah orang-orang menyebut nenek usia 85 tahun ini. Kini kondisi nenek itu semakin tua dan lemah dengan tubuh dipenuhi luka. Ia hanya bisa berbaring di rmahnya saja di Dusun Amburan, Desa Kandangan, Kecamatan Cerme, Gresik, Jawa Timur.

BACA JUGA: Di India, Bocah Ini Disembah Gara-gara Mirip Dewa Ganesha
Dikutip Wajibbaca dari Indozone, Supriyani sebenarnya memiliki anak, tapi gara-gara memngidap penyakit stroke, kini ia ditelantarkan. Untuk hidup, ia hanya bisa mendapat belas kasihan dari para saudara dan tetangga di sekitar rumahnya.
"Saat masih sehat dulu, seluruh keluarga termasuk anak-anaknya ya tinggal di sini. Kasihan, sebab dulu sebelum Mbak Supiyani menderita seperti ini, dia adalah salah satu keluarga yang cukup kaya di desa ini," tutur Siti Julaikha (70), adik Supiyani, Rabu (9/11/2016).
⠀
Dari pengakuan Julaikha, Supiyani merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Julaikha sendiri merupakan anak bungsu. Sementara itu, Supiyani memiliki tiga anak, dua di antaranya sudah meninggal dunia dan satu masih hidup.
⠀
"Anaknya ada tiga, dua sudah meninggal dunia, dan satu lagi masih hidup dengan kondisi ekonomi yang cukup berada. Namun, ya itu tadi, setelah semua harta orangtuanya diambil, kini ibunya dibiarkan begitu saja dan tidak pernah dijenguk, meski rumahnya sendiri dari sini juga tidak terlalu jauh," ujarnya.
Julaikha mengatakan, dua anak Supiyani yang sudah meninggal juga mengalami kondisi yang tidak jauh berbeda dengan sang ibu.
Sarmining, anak sulung Supiyani, meninggal dunia karena stroke setelah sempat dirawat selama tujuh tahun. Begitu pula dengan Sopyan, anak kedua, ia meninggal dunia lantaran mengidap tuberkulosis (TBC).
⠀
"Yang masih hidup itu namanya Royan. Meski masih hidup, setelah ibunya jadi begini, belum pernah sekali pun ia datang menjenguk, apalagi memeriksakan ibunya ke rumah sakit. Jadilah, saya dan para tetangga di sini yang merawat," kata Julaikha.
Dia lalu menuturkan, selain tidak pernah dijenguk dan diperhatikan oleh sang anak, Supiyani juga belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak mana pun, meski para tetangga sudah sering kali melaporkan kondisi Supiyani kepada aparat desa setempat.
Masya Allah… Jangan sampai kita sebagai anak menelantarkan orang tua kita terutama ibu. Ingatlah, surga ada di telapak kaki ibu. Rawat dan cintailah ibu kita seperti halnya dirinya mencintai kita seperti bayi dahulu.

BACA JUGA: Di India, Bocah Ini Disembah Gara-gara Mirip Dewa Ganesha
Dikutip Wajibbaca dari Indozone, Supriyani sebenarnya memiliki anak, tapi gara-gara memngidap penyakit stroke, kini ia ditelantarkan. Untuk hidup, ia hanya bisa mendapat belas kasihan dari para saudara dan tetangga di sekitar rumahnya.
"Saat masih sehat dulu, seluruh keluarga termasuk anak-anaknya ya tinggal di sini. Kasihan, sebab dulu sebelum Mbak Supiyani menderita seperti ini, dia adalah salah satu keluarga yang cukup kaya di desa ini," tutur Siti Julaikha (70), adik Supiyani, Rabu (9/11/2016).
⠀
Dari pengakuan Julaikha, Supiyani merupakan anak kedua dari tujuh bersaudara. Julaikha sendiri merupakan anak bungsu. Sementara itu, Supiyani memiliki tiga anak, dua di antaranya sudah meninggal dunia dan satu masih hidup.
⠀
"Anaknya ada tiga, dua sudah meninggal dunia, dan satu lagi masih hidup dengan kondisi ekonomi yang cukup berada. Namun, ya itu tadi, setelah semua harta orangtuanya diambil, kini ibunya dibiarkan begitu saja dan tidak pernah dijenguk, meski rumahnya sendiri dari sini juga tidak terlalu jauh," ujarnya.
Julaikha mengatakan, dua anak Supiyani yang sudah meninggal juga mengalami kondisi yang tidak jauh berbeda dengan sang ibu.
Sarmining, anak sulung Supiyani, meninggal dunia karena stroke setelah sempat dirawat selama tujuh tahun. Begitu pula dengan Sopyan, anak kedua, ia meninggal dunia lantaran mengidap tuberkulosis (TBC).
⠀
"Yang masih hidup itu namanya Royan. Meski masih hidup, setelah ibunya jadi begini, belum pernah sekali pun ia datang menjenguk, apalagi memeriksakan ibunya ke rumah sakit. Jadilah, saya dan para tetangga di sini yang merawat," kata Julaikha.
Dia lalu menuturkan, selain tidak pernah dijenguk dan diperhatikan oleh sang anak, Supiyani juga belum pernah mendapatkan bantuan dari pihak mana pun, meski para tetangga sudah sering kali melaporkan kondisi Supiyani kepada aparat desa setempat.
Masya Allah… Jangan sampai kita sebagai anak menelantarkan orang tua kita terutama ibu. Ingatlah, surga ada di telapak kaki ibu. Rawat dan cintailah ibu kita seperti halnya dirinya mencintai kita seperti bayi dahulu.