Kamu Bilang Serius Tapi Kita Masih Pacaran. Serius itu, Datang Kerumah Lamar Aku

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 01 Oct 2016

Sebuah pernikahan memang harus disegerakan. Namun segera itu bukan berarti terburu-buru. Segera bukan berarti tergesa-gesa. Karena terburu-buru dan tergesa-gesa adalah perbuatan setan, karena itu jelas perbedaan segera dan terburu-buru.

Kamu Bilang Serius Tapi Kita Masih Pacaran. Serius itu, Datang Kerumah Lamar Aku

Ada kisah agak lucu ini, dikutip dari Islam pos, ada seorang teman update status bbmnya: “Aku tuh pengen punya pacar tapi serius bukan main-main.” Yang update kebetulan perempuan. Hei, kemana aja Neng? Yang namanya pacaran itu pasti main-main bukan serius namanya juga pa-ca-ran, bohong-bohongan gak mungkin seriusan. Kita sebagai manusia jangan terlalu bodoh akan hal itu.

Yang namanya serius itu ketika ada yang datang ke rumah dan melamar, nah baru itu serius. Saya ulangi lagi se-ri-us. Masuk di akal kan?

Fenomena yang menyedihkan! Kalau tidak punya pacar dianggap tidak laku, kalau punya pacar dianggap laku apalagi kalau ganti-ganti pacar.

Baca Juga : Rahasia ini Istri Wajib Tahu, Karena Pasti Dialami Suami Selesai "Begituan"

Astaghfirullah, ini pikirannya kemana sih? Ya, wajar jika akhirnya galau, akhirnya nangis, dan yang parah sampai bunuh diri. Wah, ini lebih kacau lagi. Bahkan saya sempat mendengar seorang artis laki-laki yang bicara soal mantan, kalau mantan itu katanya sudah tidak berguna lagi, sudah jadi sampah. Ya Allah, saya merinding mendengar itu, di mana harga diri seorang perempuan? Masihkah bangga dan masihkan mau dengan pacaran? Sudah jelaslah menikah adalah solusi yang terbaik.

Sudah, sudah jangan melamun lagi yang sudah terlanjur. Yang lalu biarlah berlalu. Jadikan pelajaran dan mari tata kembali dengan perubahan kita. Kalau masa lalunya pernah pacaran, mari memperbaiki diri. Jangan ulangi lagi. Asal niat berubah karena Allah, pasti Allah akan bantu. Siap?

Jadi harus bagaimana? Ya, jika sudah ada calon, segerakan menikah. Jangan pacaran! Menyegerakan menikah itu lebih baik. Kalau sudah berniat untuk menyegerakannya, pastilah usaha kita bakalan lebih powerful lagi. Kita akan senantiasa memperbaki dan mempersiapkannya, baik dari sifatnya, sikapnya untuk menjadi seorang yang pantas menjadi imam.

Remaja zaman sekarang kayaknya aneh banget. Mengapa saya bilang aneh? Karena mereka aneh dalam berpikirnya. Ia menginginkan pasangan yang setia, yang baik, yang shaleh, yang taat agama, yang “ter”, tapi kenapa mereka terus saja mencari pasangan yang bukan mahramnya? Gak cocok dengan apa yang diinginkannya. Ia terus ganti-ganti pasangan. Aduh dimana ya pemikirannya? Alasan ganti-ganti pasangan karena ingin memilih yang terbaik. Hmmm, kayaknya ampe botak juga gak akan ketemu-ketemu, hehehe.

Apalagi kalau seorang perempuan yang mengemis-ngemis ingin pacaran, waduh udah bahaya nih. Katanya kalau sudah pacaran bisa lebih dekat selalu. Ini apa-apaan? Racunnya sudah menjalar, jelas-jelas Allah menyuruh langsung menikah saja, sudah berkah, dapat pahala, nggak galau lagi.

Bedakan ketika pacaran kerjaannya galau melulu, padahal galau itu adalah perbuatan setan yang terkutuk. Jadi siapa saja yang galau itu temannya setan, hehehe.

Sudah tahu pacaran itu menggalaukan, kayanya seluruh anak muda meng-iyakan, namun tetap saja mereka hobi sama pacaran. Aduh, kalau sudah galau katanya harus cari lagi pasangan baru biar lupa, hihihi lebih kacau deh.

Sedikit catatan. Ketika pacaran memang indah, sangat indah, namun itu hanya berlaku sesaat, dan itu hanya bertahan beberapa bulan bahkan beberapa minggu, selebihnya malah menjadi kacau, banyak masalah-lah, banyak tuntutan-lah dan itu membuat kita semakin menciut untuk melakukan yang bermanfaat.

Malah menjauhkan impian, karena tersiksa dengan pikiran, dengan keadaan. Jadi, yang ada dampaknya malahan kurus gak jelas, walhasil impian jauh tercapai, masalah bertubi-tubi datang. Kalau tidak percaya lakukan saja hal itu, dan tunggu hasil yang bisa membuat kamu RUGI.

Kenapa pacaran itu merugikan. Jangankan pacaran dalam rumah tangga kita diuji, namun dalam berumah tangga kita punya tanggung jawab. Suami harus bisa menjadi imam istri, dan istri harus bisa menjadi makmum yang baik. Itu adalah tanggung jawab, jika diingkari ya dosa. Kalau pacaran? Ikatan apa? Baik darimana? Tanggung jawab akan agama apa? Maka dari itu segeralah menikah.

SHARE ARTIKEL