Gila Bin Aneh! SEDOT Laut Mediterania, Demi Satukan Benua Afrika & Eropa

Penulis Unknown | Ditayangkan 17 Sep 2016
Seperti yang kita tahu, jarak antara Afrika dan Eropa hanya 14 kilometer saja, tapi laut mediterania memisahkan kedua benua itu. karena jarak yang tidak terlalu jauh itulah, yang membuat munculnya ide untuk menyatukan benua tersebut.

Gila Bin Aneh! SEDOT Laut Mediterania, Demi Satukan Benua Afrika & Eropa

BACA JUGA: Masya Allah! Bikin Merinding, Inilah Alasan Rina Nose Memilih Berhijab

Dikutip dari  Postshare, seorang arsitek Jerman mengusulkan rencana ‘GILA’ yang disebut Atlantopia pada tahun 1928. Rencana kontroversial itu bermaksud menguras Laut Mediterania dan menciptakan ‘Eurafrican superkontinen’ atau Benua Super Euro-Afrika. Walaupun terdengar gila, rencana itu dianggap serius oleh petinggi dunia seperti PBB.

Herman Sörgel, orang Jerman di balik ide besar ini, berharap rencana kolosal ini akan menjadi jawaban untuk krisis pengungsi Eropa pasca-Perang Dunia I dan membantu membawa perdamaian dunia. Tapi, ide itu belum terealisasikan bahkan hingga ajal menjemputnya ditahun 1952.

Dasar untuk membangun superbenua itu adalah dengan mendirikan bendungan di sepanjang Selat Gibraltar, Dardanelles, dan berakhir di antara Sisilia dan Tunisia. Masing-masing berisi pembangkit listrik tenaga air raksasa.

Dia percaya bahwa ini akan mengubah Mediterania menjadi dua cekungan, dengan bagian barat diturunkan sebesar 100 meter dan bagian timur sebanyak 200 meter. Hal ini akan menyediakan lahan baru dengan luas total 660.200 kilometer persegi dengan mereklamasi laut. Lahan baru tersebut bahkan lebih besar daripada luas Prancis yang mencapai 640.679 km persegi.

Dr Vidal mengatakan, ” Rencana tambahan untuk Atlantropa juga termasuk pembangunan dua bendungan di Sungai Kongo dan penciptaan Laut Chad dan Kongo, yang Sörgel berharap akan memiliki pengaruh moderat pada iklim Afrika sehingga membuatnya lebih menyenangkan untuk pemukim Eropa.”

Pada tahun 1948, UN World, majalah berbasis di New York, menulis, ‘Memanfaatkan Gibraltar untuk kemaslahatan umat manusia tidak terdengar seperti mimpi. Namun di abad ke-20 ini tidak ada mimpi – bahkan kerjasama antara negara-negara – yang tidak mungkin (diwujudkan).”

Sayangnya, rencana Sörgel tidak berjalan, sementara benua Afrika dan Eropa tetap menjadi benua yang terpisah. Rencana besar Sörgel, termasuk gambar arsitektur untuk kota baru, dan surat dukungan yang diterimanya, sekarang disimpan di Deutsche Museum di Munich, Jerman.

Wah.. kira-kira kalau benar-benar terjadi, apa ya dampak bagi Negara lain? Apakah akan berdampak baik atau justru akan berdampak buruk? Bagaimana menurutmu?
SHARE ARTIKEL