Alasan UNIK Orang Indonesia Menulis Gelar Akademik di Undangan Pernikahan
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 24 Sep 2016
Semua muda-mudi yang saling mencintai dan memadu kasih dengan serius, harapan mereka selanjutnya adalah membina rumah tangga. Untuk menuju ke arah itu tentunya harus melewati proses pernikahan. Karena menikah adalah satu-satunya hal yang semula haram, bisa menjadi halal. Kalau semula melihat lawan jenis itu dianggap sebagai dosanya mata, maka setelah menikah semuanya berubah jadi ibadah.
Baca Juga : KEREN: Kunci Rumah Dengan e-KTP, Ciptaan Siswa SMKN 2 Bandung
Tetapi ada satu hal yang cukup unik dan menggelitik dalam pernikahan di Negara kita ini yang menarik untuk dibahas. Apakah itu? Pernahkah kamu mendapat undangan dari kerabat atau kawan dan pada undangan itu tentunya terdapat nama lengkap mempelai dan satu lagi ini yang tak ketinggalan yaitu Gelar.
Nah, buat apa coba? Biar amplop tamu undanganya lebih banyak kali ya. Hehehe, yang pasti akan kita bahas satu persatu nih. Apa saja yang membuat mempelai dan keluarga bersemangat mencantumkan gelar mereka.
Ternyata kedua keluarga dan mempelai, menganggap bahwa gelar adalah tanda keduanya sepadan dan serasi
Istilah Jawa kalau cari jodoh lihat "Bibit, Bobot, Bebet" nya. Apalagi ini? Artinya carilah pasangan yang sepadan dengan kita baik itu dari keturunanya (bibit), dan juga mempelai perempuan mencari pasangan yang benar-benar siap berumah tangga secara moril dan materi'il (bebet), serta (bobot) yang lebih luas lagi bobot materinya, bobot pendidikanya, bobot akhlaknya, serta agamanya. Wah, istilah Jawa yang sedikit tapi maknanya mantab banget ya.Baca Juga : Konyol, Cowok ini Terlihat Keren Saat Menenangkan Pacarnya yang Ketakutan, Eh Nggak Taunya...
Mengenai, gelar itu sebenarnya tak berbanding lurus dengan bagaimana mereka berdua kelak membina bahtera rumah tangga. Karena itu semua merupakan hal-hal yang berbeda dan ada ilmunya masing-masing. Tetapi, kedua keluarga maupun kedua mempelai, pasti bangga apabila mendengar ucapan semacam:
“Wah, yang mempelai wanita gelarnya DR, dan yang mempelai pria gelarnya Ph.D. Cocok banget deh. Bila kelak mereka berdua memproduksi generasi, pasti hasilnya adalah generasi-generasi yang cemerlang.”Pastinya keluarganya juga bangga kan?
Kadang kedua mempelai malu, tetapi apadaya orangtua kedua mempelai mendesak agar disematkan
Generasi-generasi masa kini, sebetulnya adalah generasi yang malas soal begini-beginian. Memasang gelar di undangan, dan semacamnya. Generasi masa kini, lebih suka menampakkan kerja nyata, beserta pencapaian-pencapaian nyata.Tetapi kalau yang meminta adalah kedua orangtua, apalagi dari kedua mempelai pula, ya mau bagaimana lagi? Anak hanya bisa nurut. Tentu, salah satu alasannya, karena mereka berdua takut apabila dikutuk menjadi batu oleh ibu mereka masing-masing. Hahahaha.
Sebagai wujud kebanggaan karena telah sekolah tinggi-tinggi hingga memperoleh gelar
Semua orang bisa memulai kuliah, tetapi kalau menyelesaikan kuliah sampai memperoleh gelar? Tak semua orang sanggup. Sudah banyak cerita yang mengisahkan orang-orang yang berhenti di tengah jalan, tak melanjutkan pendidikannya. Jadi, betapa lulus itu sesuatu yang memang bisa dibanggakan, dan dianggap sebagai pencapaian prestisius hingga harus dicantumkan di undangan pernikahan.Rezeki, kadang datang dari arah yang tak disangka-sangka. Ia bisa datang dari relasi yang hadir pada acara resepsi
Katakanlah, pada undangan pernikahan, kamu menulis namamu beserta embel-embel S. Kom (Sarjana Komputer). Lalu saat para tamu bersalaman dengan mempelai, ada seorang tamu yang sembari salaman, ia juga berbisik kepadamu begini:“Hey, kamu, pengantin baru yang gelarnya ditulis pada undangan pernikahan, apakah kamu sudah bekerja?”
Kemudian kalau kamu berbisik balik dengan ucapan:
“Belum. Ada lowongan?”
“Ada!”Baca Juga : Surat Kepadamu Makhluk yang Bernamakan Pria dan Berstatus Suami
Maka di inilah yang namanya rezeki yang kedatangannya dari arah yang tak disangka-sangka. Tentu, si tamu tersebut tak akan menawarkan lowongan pekerjaan kepada mempelai kalau si mempelai tak mencantumkan nama dan gelarnya pada undangan. Bisa saja ini terjadi, namanya juga rezeki.
Meski gelar tak berbanding lurus dengan penghasilan, tetapi gelar menandakan seseorang sudah mapan dan matang dalam berumah tangga
Mungkin saja, kedua mempelai, saat menikah masih menganggur. Mungkin saja, saat menikah, keduanya masih bekerja serabutan. Tetapi setelah menikah, tentu keduanya akan merasa tertekan dan memiliki keharusan untuk mencari pekerjaan. Nah, di sinilah peran gelar: sebagai senjata.Mencantumkan gelar pada undangan pernikahan, setidaknya membuat orang-orang yang diundang memiliki ketenangan, bahwa keduanya sama-sama telah meraih gelar. Jadi, tak perlu banyak-banyak risau soal masa depan mereka akan bagaimana nantinya.
Gelar pada undangan pernikahan adalah tanda bahwa seseorang layak diperhitungkan di masyarakat
Saat menikah, tentu tak hanya saudara dari kedua mempelai saja yang datang. Pasti ada masyarakat sekitar, tempat kelak kamu beserta pasangan akan tinggal, yang juga diundang untuk datang ke resepsi pernikahan.Mungkin saat kamu merantau dan tinggal di kota yang isinya para kaum intelektual, kamu menganggap bahwa ternyata orang-orang pintar di dunia ini banyak sekali. Tetapi setelah kamu kembali dari merantau, dan membaur dengan masyarakat tempat di mana kamu lahir, kamu akan sadar bahwa ternyata orang-orang yang memperhatikan pendidikan bisa dihitung dengan jari. Tentu, ini beda kasus kalau kamu tinggalnya di kota loh ya.
Baca Juga : Biarkan Saja Dia Menyesal Telah Meninggalkanmu
Nah, dengan ini, masyarakat yang datang ke resepsimu akan menganggap kalau keberadaanmu di tempat mereka layak untuk diperhitungkan. Apalagi kalau bukan untuk membangun masyarakat agar menjadi lebih baik? Ingatlah bahwa tempat menimba ilmu itu merupakan medan pelatihan, dan lingkungan masyarakat adalah medan perang yang sesungguhnya.
Hey kamu yang sudah menikah dan sempat mencantumkan gelar pada undangan pernikahanmu, mana nih poin-poin di atas yang cocok dengan tujuanmu mencantumkan gelar pada undangan pernikahan? Atau, menurut kamu, penting nggak sih sematin gelar di undangan pernikahan?