Ada Lagi, Kasus Penganiayaan Guru Oleh OrangTua Siswa
Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 25 Aug 2016
Seperti kasus di Makasar beberapa waktu yang lalu, kali ini ada lagi kasus yang bisa dibilang sungguh tidak pakai logika. Karena tak terima anaknya ditegur akibat terlambat, orangtua ini aniaya guru.
Kasus kekerasan terhadap guru ini memang membuat banyak orang prihatin. Bagaimana tidak, sosok guru yang selama ini merupakan pahlawan tanpa tanda jasa belakangan justru sering mendapatkan penganiayaan, bahkan pemidanaan dengan dalih undang-undang perlindungan anak. Padahal sudah bisa dipastikan bahwa apa yang guru lakukan untuk mendidik muridnya, semata-mata untuk kebaikan murid itu sendiri.
Kali ini kasus penganiayaan terhadap seorang guru SD. Kolnedi, salah seorang guru olahraga di SDN-4 Kuala Kurun, Gunung Mas, Kalimantan Tengah dianiaya orangtua murid berinisial YY yang tidak terima anaknya ditegur karena terlambat. Akibat penganiayaan yang dilakukan YY, guru yang sudah tidak muda lagi tersebut mengalami luka dan perdarahan di bagian wajahnya.
Baca Juga : Navias Tanjung, Bapak ini Menulis Surat Terbuka kepada Jokowi yang Isinya MENGGEMPARKAN
Dikutip dari brilio.net, Hersan, Kepala Sekolah SDN-4 Kuala Kurun, menjelaskan kronologi penganiayaan guru tersebut, Kamis (25/8).

Kejadian bermula saat pada Kamis pagi, sekolah mengadakan kegiatan senam. Namun ada sekitar 4 siswa yang datang terlambat sehingga Kolnedi mengumpulkan siswa yang terlambat untuk memberi arahan agar tidak mengulangi keterlambatannya di lain waktu.
"Saat memberi arahan kepada siswa yang terlambat tiba-tiba datang salah satu orangtua siswa yang terlambat dengan emosi dan mengajak berkelahi. Orangtua siswa tersebut mendorong Pak Kolnedi hingga jatuh ke teras sekolah," ujar Hersan.
Orangtua siswa yang tak terima tersebut membuat wajah sebelah kanan Kolnedi berdarah karena terbentur batu. Tak sampai di situ, melihat Kolnedi tersungkur di tanah, orangtua siswa masih ingin melancarkan bogem mentah. Beruntung tindakan ini dihalau oleh para guru yang melihat peristiwa tersebut.
Kini orangtua siswa tadi harus mempertanggung jawabkan perbuatannya di depan hukum. "Orangtua siswa sudah ditahan di Polsek Kurun untuk diproses lebih lanjut,"pungkas Hersan.
Masih ada saja orangtua yang berbuat tanpa pakai logika. Kenapa anaknya dihukum atau cuma ditegur gurunya? Apakah bila seorang siswa sudah menepati semua peraturan di sekolahnya masih akan dikenakan sanksi? Jika tidak pakai logika dimana hati mereka?
Seorang guru dari SDN-4 Kurun, Kalimantan tengah, mengalami luka luka akibat perbuatan oknum orang tua murid yang tidak terima anaknya ditegur karena terlambat datang ke sekolah.