Orangtua Harus Sering Bermain dengan Anak, Agar Anak Tumbuh Cerdas. Berikut Penjelasanya!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 13 Jul 2016

Orangtua Harus Sering Bermain dengan Anak, Agar Anak Tumbuh Cerdas. Berikut Penjelasanya!
Bermain bersama anak juga merupakan sarana membangun kedekatan dengan anak.
Tak ada orangtua yang tak menginginkan anaknya tumbuh cerdas, cekatan, aktif, berprestasi di sekolah serta membanggakan orangtua dilingkunganya. Untuk mencerdaskan anak, selain memberikan nutrisi yang tepat untuk otak. Ayah dan Bunda dapar melakukan berbagai upaya, salah satunya dengan memberikan ‘makanan’ lain diluar tubuh. Yaitu dengan bermain bersama.

Bermain dapat Merangsang kecerdaskan anak, bermain adalah ‘pekerjaan’ utama anak

Para ahli menemukan bahwa bermain adalah makanan otak dari luar tubuh yang yang efektif menujang tumbuh kembang optimal. Selain untuk merangsang kecerdaskan anak, bermain adalah ‘pekerjaan’ utama anak. Oleh karena itu orang tua perlu meluangkan waktu bermain bersama anak.
Namun, tak sedikit orangtua yang akhirnya melupakan bahwa salah satu cara ampuh dalam membesarkan anak agar cerdas dan berperilaku baik adalah orangtua harus lebih sering menghabiskan waktu bermain dengan anak. Pasalnya, komunikasi dua arah yang baik antar orangtua dan anak, memberikan keuntungan pada otak mereka untuk berkembang dan terbentuk sehat serta sempurna.

Baca Juga : Jangan Langsung Mengajarkan Dua Bahasa Pada Anak, Begini Cara Mengajarkan Bahasa Yang Benar!

Agar anak Antusias Dalam mempelajari banyak hal, Orangtua harus ikut bermain bersama anak

Margot Sunderland, Psychotherapist dari Child Mental Health mengatakan “Jika Anda ingin memiliki anak yang antusias dalam mempelajari banyak hal di sekeliling mereka, dan dapat membangun hubungan yang baik dengan teman-teman sebayanya, maka orangtua harus membantu anak untuk meningkatkan level dopamine pada otak mereka,” demikian dikutip dari sayangianak.

Dopamine adalah senyawa transmisi saraf yang berperan penting dalam menimbulkan perasaan senang atau nyaman. Lalu, menurut Sunderland, dopamine pelepasan hormon dopamine semakin optimal saat anak merasa bahagia dan senang saat dapat mampu memecahkan atau menemukan jawaban dari sebuah persoalan. Pada kondisi tersebut kualitas otak terus meningkat.

Tak Sekedar Bermain, Saat bermain dengan anak, orangtua harus memperlihatkan dukungan

Kemudian, Sunderland yang juga penulis buku The Science of Parenting tersebut menegaskan, aktivitas bermain yang membutuhkan gerakan fisik antara anak dan orangtua, disinyalir mampu menstimulasi rasa penasaran dan kritis pada anak. Sebab, hubungan yang baik antara orangtua dan anak membentuk sifat berani bertanya pada anak.

Baca Juga : Kecerdasan Anak Turun Dari Ibu, Jika Ingin Punya Anak Cerdas, Carilah Istri yang Cerdas!

“Saat bermain dengan anak, orangtua harus memperlihatkan dukungan. Jadi, bila sedang main lompat tali, orangtua jangan ragu untuk berteriak ‘Wow lompatanmu tinggi sekali, nak’. Seruan yang demikian membuat produksi dopamine pada otak anak semakin aktif. Sebaliknya, jika orangtua diam saja, maka level dopamine pada otak anak terus menurun,” urai Sutherland.

Jadi adalah intinya dukungan terhadap anak, sesekali pujian pada anak akan meningkatkan dopamine pada anak. Walaupun memuji tentu juga harus sesuai dengan kenyataan, karena pujian yang berlebihan juga tidak baik terhadap tumbuh kembang anak.
SHARE ARTIKEL