Jangan Langsung Mengajarkan Dua Bahasa Pada Anak, Begini Cara Mengajarkan Bahasa Yang Benar!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 13 Jul 2016

Jangan Langsung Mengajarkan Dua Bahasa Pada Anak, Begini Cara Mengajarkan Bahasa Yang Benar!
Mengajari anak berbahasa lebih dari satu
Era saat ini memang semenjak dini anak-anak dituntut untuk dapat menguasai bahasa-bahasa pokok. Ada orangtua yang malah ingin anaknya mahir dalam dua bahasa sekaligus. Bisa karena berbagai macam alasan. Mugkin orangtuanya memang orang asing, atau orangtuanya ingin anaknya mengecam pendidikan di luar negeri mulai dari kecil sehingga anak diajari bahasa asing. Atau juga sekedar karena orangtuanya ingin anak dapat mempersiapkan diri mulai kecil dengan terbiasa mengenal bahasa-bahasa asing untuk keperluan ketika dewasa kelak.

Biasanya ini terjadi pada pasangan – pasangan muda saat ini. Tetapi banyak pula orangtua yang meyakini, mengajarkan bahasa baru pada anak sejak dini lebih menguntungkan. Alasannya, karena anak-anak lebih mudah menyerap bahasa baru tanpa upaya keras.
Namun memaksa anak untuk belajar dua bahasa atau lebih terlalu dini juga tidak baik. Boleh-boleh saja berharap anak tumbuh menjadi pribadi dengan kemampuan berbicara dalam sejumlah bahasa. Namun memaksa anak untuk belajar dua bahasa atau lebih terlalu dini juga tidak baik. Ada penelitian yang menemukan bahwa bilingual menjadi salah satu faktor risiko terjadinya speech delay pada anak.
Akan lebih baik, bila anak diajari satu bahasa saja terlebih dahulu. Pilihan bahasa diberikan sepenuhnya kepada orang tua. Bisa dengan mengajarkan bahasa ibunya sendiri.

Waktu Ideal Mengajarkan bahasa kepada anak yaitu 0 -3 tahun

Waktu ideal untuk mengajarkan bahasa baru pada anak ini adalah sejak mereka lahir hingga usia 3 tahun. Rentang usia ini bertepatan dengan masa ketika anak memang belajar berbicara, dimana pikirannya masih terbuka dan fleksibel.

4 hingga 7 tahun juga menjadi waktu terbaik untuk mengajarkan bahasa kedua untuk anak

Karena mereka masih memproses beberapa bahasa dalam satu jalur. Artinya, mereka membangun sistem bahasa kedua bersamaan dengan yang pertama, dan belajar kedua bahasa tersebut seperti penduduk aslinya.

Anak di atas 7 tahun sebenarnya belum terlalu terlambat untuk belajar bahasa kedua. Sebab, waktu ideal ketiga untuk mempelajari bahasa kedua adalah sekitar usia 8 hingga masa pubertas.
Setelah memasuki pubertas, bahasa-bahasa baru anak harus menerjemahkan lebih dulu bahasa tersebut

Baca Juga : Anak Usia 4 Tahun Seharusnya Sudah Bisa Lakukan Hal Hal Ini.

Menurut penelitian, setelah memasuki pubertas, bahasa-bahasa baru akan disimpan dalam area yang terpisah di dalam otak. Sebagai hasilnya, anak harus menerjemahkan lebih dulu bahasa tersebut, atau menggunakan bahasa pertamanya sebagai jalur menuju bahasa baru.

Jadi anak usia 8 tahun adalah saat yang tepat untuk mengajarkan bahasa kedua, namun bisa dilakukan juga semenjak anak menginjak usia 4 tahun. Semoga kita sebagai orangtua bijak dalam mengenali kemampuan anak kita, karena bisa jadi nantinya anak lain lebih cepat dalam menguasai bahasa tertentu, entah karena pengajaran orangtua mereka yang berbeda, atau mungkin bisa memang anak tersebut cerdas.
SHARE ARTIKEL