Meski Sudah Lancar, Kemacetan Brexit Timbulkan Trauma yang Dalam, Jokowi pun Angkat Bicara.

Kemacetan di pintu tol Brebes timur, memang sudah terurai lancar. Namun hal itu menimbulkan trauma yang dalam bagi para pemudik. Bagaimana tidak kejadian ini memakan korban hingga 12 Jiwa.

Presiden Joko Widodopun  angkat bicara soal kemacetan di Tol Brebes Timur dalam arus mudik Lebaran tahun 2016 ini.
Menurut dia, kemacetan terjadi lantaran belum terintegrasinya jalan tol setelah Pejagan-Pemalang, dengan ujung tol yang berada di Brebes Timur.

"Kalau sambung, dari Batang-Semarang, Semarang-Solo, Solo-Ngawi, Ngawi-Kertosono, ya akan lancar," ujar Jokowi di sela-sela pembagian paket bahan pokok di Kampung Ranca Garut, Desa Sangiang Tanjung, Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten Lebak, Banten, Senin (4/7/2016).

Jokowi mengaku bahwa tol Pejagan-Pemalang yang baru diresmikannya pada Juni 2016 lalu memang salah satu ruas tol yang paling banyak digunakan pemudik, demikian dilansir kompas.

Baca Juga : Innalillahi Wainalilahi Rojiun, 12 Orang Meninggal Dunia Akibat Macet Parah di Brebes

Oleh sebab itu, ia berjanji akan segera menyelesaikan proyek-proyek jalan tol yang tersisa demi kelancaran arus lalu lintas di Pulau Jawa.

"Keterlambatan pembangunan (proyek tol) itu sampai delapan tahun berhenti, ada yang 20 tahun. Hal-hal seperti itu harus diselesaikan," ujar Jokowi.

"Insya Allah dalam dua tahun bisa kami selesaikan," lanjut dia.

Sebelumnya, pintu keluar tol Brebes Timur merupakan titik macet paling parah pada mudik kali ini. Ini disebabkan kendaraan dari jalur pantai utara (pantura) dan jalan tol berebutan masuk ke jalur yang lebih sempit.

Untuk mengurai antrean, polisi lalu lintas melakukan contra flow atau menetapkan jalur lain. Meskipun demikian, tetap saja butuh waktu yang lama karena padatnya kendaraan.

Korlantas juga mengantisipasi dengan melakukan rekayasa lalu lintas untuk mengurangi kepadatan yang terjadi di pintu keluar tol. Semoga kejadian seperti ini tidak terjadi lagi tahun depan.