Lahir Secara Caesar, Anak Lebih Rentan Alergi. Ini Penjelasanya!

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 19 Jul 2016

Lahir Secara Caesar, Anak Lebih Rentan Alergi. Ini Penjelasanya!
Alergi bisa bermacam macam efeknya
Apa hubungan alergi dan proses kelahiran secara prematur. Jika dinalar secara pemikiran awam mungkin kita tidak tahu apa kaitanya. Namun, sebuah studi menemukan bahwa bayi yang lahir melalui proses caesar kemungkinan besar akan memiliki risiko tinggi alergi makanan dan diare dibandingkan dengan bayi yang lahir melalui persalinan normal.

Studi ini meneliti 865 bayi sehat dengan orangtua yang memiliki riwayat alergi. Bayi-bayi ini diberikan ASI eksklusif selama 4 bulan dan diperiksa setiap usia 1, 4, 8, dan 12 bulan. Pada usia 12 bulan, diambil contoh darah untuk dilihat reaksi antibodi bayi terhadap alergen (pemicu alergi) seperti telur, protein susu sapi, dan protein kedelai.

Dari studi yang dilakukan oleh para ilmuwan Jerman ini, bayi yang terlahir dari proses persalinan caesar akan dua kali lebih sensitif pada makanan umum seperti susu sapi ketika menginjak usia 12 bulan. Selain itu, bayi caesar akan mengalami diare pada tahun pertama, demikian dikutip dari klikdokter.

Baca Juga : Cara Mencegah Anak Berperawakan Pendek

Para ilmuwan ini juga mengatakan kalau temuan ini menguatkan penelitian sebelumnya yang mendemonstrasikan betapa pentingnya bakteri dalam perut dalam perkembangan sistem kekebalan tubuh. Menurut mereka, operasi caesar akan memperlambat pertumbuhan bakteri dalam perut bayi.

Menurut para ilmuwan ini, bayi yang lahir dari proses persalinan normal akan memiliki sistem kekebalan tubuh yang lebih kuat karena mewarisi bakteri sehat dari ibunya. Sementara bayi yang lahir dari proses caesar akan mendapatkan bakteri dari lingkungan rumah sakit di mana akan meningkatkan risiko alergi makanan dan masalah lain.

Jadi logikanya seperti itu, saar bayi terlahir normal makan tidak terkontaminasi dengan bakteri di lingkungan rumah sakit. Dan mempunyai kekebalan lebih karena mewarisi probiotik dari orangtuanya.
SHARE ARTIKEL