Karena Negara Kita Penuh Dengan Keragaman, Maka Ajarkan Anak Bertoleransi Dengan 9 Hal Ini

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 13 Jul 2016
Karena Negara Kita Penuh Dengan Keragaman, Maka Ajarkan Anak Bertoleransi Dengan 9 Hal Ini
Berbagai ragam suku, agama maupun budaya adalah kekayaan bangsa
Memang kita hidup dalam Negara yang penuh dengan beragam suku, agama, maupun budaya. Tentunya untuk hidup damai dan berdampingan, tentu dibutuhkan toleransi satu sama lain. Anak yang sejak dini tidak dididik untuk mengenal keberagaman dalam kehidupan sosial yang riil, memiliki kecenderungan memiliki pemikiran sempit, mudah terpancing emosi oleh provokasi isu dari golongan yang tidak sama dengannya, dan kurang toleran pada sesama.

Itulah mengapa mengajarkan anak untuk mengenal perbedaan saat dilakukan sejak dini. Berdasarkan riset dari organisasi National Crime Prevention Council (NCPC), pengenalan anak terhadap diversitas dapat dilakukan melalui berbagai cara yang menyenangkan, seperti dilansir sayangianak.

Rasa toleransi ini perlu ditanamkan pada anak-anak Anda sedini mungkin. Lebih cepat diajarkan bertoleransi lebih baik bagi perkembangan jiwa anak-anak. Saat anak mulai bergaul dengan teman-temannya, dia akan mulai merasakan perbedaan. Jika tidak diajarkan bertoleransi, nantinya dia bisa berkonflik dengan teman-temannya karena perbedaan.

1. Memberi pengertian bahwa ada beragam suku, agama, dan budaya

Beri tahukan pada buah hati meskipun orang lain memiliki agama atau suku yang berbeda, manusia sebenarnya sama dan tidak boleh dibeda-bedakan. Memperkenalkan keragaman sedini mungkin nantinya bisa memupuk jiwa toleransi buah hati agar lebih memandang perbedaan yang ada secara lebih bijak.

2. Orang tua dapat memperkenalkan anak tentang keberagaman melalui berbagai macam media

Seperti melalui permainan, buku bacaan, maupun tontonan yang merfleksikan keberagaman. Biasakan anak melihat tayangan edukasional tentang peran antargender, diversitas ras, budaya, dan berbagai gaya hidup keluarga lain.

3. Ajarkan pada anak bahwa perbedaan bukan untuk menimbulkan kebencian

Ajarkan pada buah hati bahwa perbedaan yang ada, jangan disikapi dengan kebencian, karena kebencian akan membuat sedih dan menyakiti hati orang lain. Cobalah ajak buah hati untuk berandai-andai jika dia dibenci karena perbedaan, tentu akan merasa sedih. Dengan begitu, dia lebih merasa empati dan bertoleransi dengan apa yang dirasakan orang lain.

Baca Juga : Jangan Langsung Mengajarkan Dua Bahasa Pada Anak, Begini Cara Mengajarkan Bahasa Yang Benar!

4. Orangtua harus menujukan melalui nilai positif

Orang tua harus menunjukkan nilai positif keberagaman melalui tingkah laku, baik dalam pertemanan maupun relasi dengan sesama yang berbeda latar belakang. Sebab, anak akan meniru apa yang dilakukan ortunya, bukan apa yang dinasehatkan ortunya.

5. Aturan tak boleh Sara ketika dirumah

Buatlah peraturan di rumah bahwa latar belakang SARA tidak boleh dijadikan alasan untuk menolak, mengganggu, mendiskriminasi, atau menyakiti sesama. Ajarkan pula anak-anak untuk melindungi makhluk yang lebih lemah.

6. Biarkan anak berinteraksi dengan berbagai latar belakang yang berbeda

Berikanlah ruang pada anak untuk berinteraksi dengan orang lain yang berbeda latar belakang ras, budaya, etnis, dan sebagainya. Biarkan juga anak berinteraksi dengan para penyandang disabilitas.
Sering-seringlah mengajak anak terlibat pada kegiatan sosial di lingkungan tetangga, sekolah, ekstrakulikuler, program akhir pekan, perkemahan, konser, atau acara-acara komunitas lainnya agar si buah hati terbiasa bergumul dengan berbagai perspektif.

7. Bersabarlah dalam mendengarkan dan menjawab segala pertanyaan anak mengenai diversitas

Jika perlu, luangkan waktu dengan anak untuk berdiskusi mengenai keberagaman dalam kehidupan sosial.Jika ortu tidak menghiraukan pertanyaan anak, mengalihkan pembicaraan, atau malah memarahi anak yang ingin mengetahui soal keberagaman, anak-anak akan berpikir bahwa perbedaan adalah topik yang buruk sehingga perbedaan adalah hal yang salah.

Baca Juga : Kecerdasan Anak Turun Dari Ibu, Jika Ingin Punya Anak Cerdas, Carilah Istri yang Cerdas!

8. Ajarkan anak untuk selalu berpikir obyektif mengenai isu-isu yang bias dan diskrimiansi

Biarkan anak-anak menyaksikan bagaimana orang tuanya menyikapi perbedaan di lingkungan sosial. Orang tua harus memahami bagaimana reaksi anak-anaknya tentang sesama manusia yang berbeda latar belakang fisik, budaya, dan sebagainya. Kalau anak-anak melihat perbedaan dari sisi negatifnya, atau bahkan mencela atau menertawakannya, ortu harus memberi penjelasan logis soal diversitas. Katakan bahwa setiap orang memiliki potensi masing-masing tidak peduli apapun latar belakangnya.

9. Bertoleransi untuk kedamaian

Beri tahukan pada buah hati bahwa sikap toleransi itu sangat dibutuhkan. Jika tidak ada sikap toleransi, banyak orang yang akan bermusuhan dan saling membenci. Katakan juga padanya jika hal itu terjadi, dia tidak akan nyaman saat bersekolah ataupun bermain.

Mengajarkan anak tentang toleransi perlu kesabaran dan pemahaman yang positif akan reaksi anak. Agar anakpun dapat mencontoh apa yang dilakukan orangtua. Jadikan anak berpikir objektif, dapat melihat keberagaman dari teman-teman dan lingkunganya bukan sebagai sesuatu kekurangan atau sebagai sesuatu yang dianggap negative karena tidak umum. Ajarkan anak untuk dapat menghargai keberagaman tersebut.
SHARE ARTIKEL