Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 03 Jul 2016

Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.

Pendidikan Indonesia makin tercoreng dengan adanya orangtua yang tanpa pikir panjang dan secara dewasa langsung main tuntut menggunakan jabatanya sebagai tameng. Setelah Bu Nurmayani, rupanya kasus yang belum lama jadi bahan perbincangan hangat netizen ini, dicontoh oleh seorang bapak yang menuduh gurunya mencubit anaknya. Padahal sudah jelas bahwa anak diperingatkan agar mau mengikuti shalat dhuha yang diadakan di sekolah.

Sebenarnya sebelum ada kata damai ini, ada desas desus bahwa si SS yang berencana pindah sekolah ke sekolah sekolah lain langsung ditolak karena perlakuanya yang melecehkan martabat guru ini. Dari posting dimedia social facebook akun Niea mengatakan ia mendapat kabar dari temanya bahwa si SS langsung ditolak saat mau daftar ke SMA Kartika (daerah kodam Brawijaya) menggunakan seragam SMP Raden Rahmat. Saat mendaftar si SS ditemani oleh bapaknya yang notabene seorang TNI AD.

Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.

Menurut penuturan Niea,pemilik SMA Kartika merupakan Yayasan TNI AD MAKODAM BRAWIJAYA SBY dan pengurus yayasan tersebut adalah salah satu pejabat tinggi di Korps. TNI AD, wal hasil si bapak terkena marah saat dipanggil  si bapak terancam sanksi berat di kesatuanaya karena telah dituduh telah mencemarkan Korps TNI AD. Hal ini karena si bapak yang membuat laporan kasus tuduhan penganiyayaan terhadap anaknya.
Setelah desas desus itu beredar, akhirnya dari fanpage facebook PGRI Kabupaten Sidoarjo di unggah beberapa foto yang menyatakan “SUDAH DAMAI”. Jadi orangtua si SS telah mencabut tuntutanya dan mau menyelesaikan kasus ini secara damai.

Baca Juga : Setelah Bu Nurmayani, Guru SMP di Sidoarjo ini, dipolisikan karena cubit siswanya

Dinyatakan di fanpage facebook PGRI Kabupaten Sidoarjo bahwa “Pihak Pelapor mencabut tuntutan terhadap Pak Samhudi (Guru SMP Raden Rahmat Balongbendo). Akhirnya di bulan yang suci ini, kedua belah Pihak sepakat untuk menyelesaikan kasus ini. Bertempat di Kediaman Bapak Ketua PGRI Kabupaten Sidoarjo (Prambon), pada tanggal 2 Juli 2016 mulai Pukul 20.00 - 23.00 WIB”

Setelah beredar foto foto ini, tak lama pun menjadi viral dan akhirnya komentar pedas pun terlontar dari para netizen. Berikut kutipanya.

Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.
Seolah bapaknya masih tak terima
Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.
Lihat kelakuan si anak, kata netizen tidak ada sopan santunya.
Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.
Si bapak nangis..., nggak tau kenapa..
Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.
Pak Guru menunduk, si orangtua memperlihatkan wajah angkungnya
Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.
Netizen mendukung Pak guru Samhudi
Akhirnya DAMAI SUDAH, Kasus Guru Mencubit Siswa Yang Di Sidangkan. TAPI SAYANGNYA.
Komentar netizen melihat raut muka bapak dan anaknya
Banyak sekali pesan yang terkandung atas kejadian ini. Kita dapat melihat dari berbagai sudut pandang.
• Bila jadi orangtua jangan terlalu manjakan anak
• Jadi orangtua jangan karena punya jabatan bisa seenaknya.
• Setelah mendapat teguran dan akan mendapat sanksi si orangtuapun mencabut tuntunya, karena sayang sama jabatan yang ia buat tameng
• Buat para anak bangsa, kalo kalian memang berani jadi jagoan kalian bersaing dengan mereka yang berprestasi.
• Kalo sekedar buat belajar nakal disekolah, anak jalanan yang nggak sekolah masih bisa lebih baik dari kalian. Bisa lebih berpikir, dan mungkin lebih berpendidikan. Meskipun tidak mengecam bangku sekolah.
• Buat para anak didik, kalo mau jadi preman pasar bukan sekolah tempatnya.
• Buat orangtua yang mau mendidik anaknya dengan caranya sendiri,, buatlah sekolah sendiri, Jadilah guru sendiri.
• Buat para orangtua yang suka memanjakan anaknya dan meremehkan martabat guru yang baik. Anda mungkin dulu tak pernah mengecam pengajaran dari seorang guru.

Dan masih banyak lagi, sudut pandang yang bisa kita lihat. Betapa malunya si SS setelah di tonton seluruh warga se-Indonesia ini. Mau jadi apa anak bangsa, kalo mentalnya mental tempe. Semoga menjadi pembelajaran buat kita semua, baik sebagai orangtua, maupun kalian yang masih sekolah.
SHARE ARTIKEL