Meski Beda Agama Ayah dan Anak, Orang Tua Ini Tetap Biayai Anaknya Mondok di Pesantren

Penulis Penulis | Ditayangkan 17 Jun 2016
Meski Beda Agama Ayah dan Anak, Orang Tua Ini Tetap Biayai Anaknya Mondok di Pesantren

Tidak ada anak yang bisa memilih dari keluarga mana ia akan dilahirkan. Ada yang akhirnya lahir dari keluarga kaya, ada yang lahir dan dibesarkan dari keluarga yang miskin, ada pula yang besar di keluarga yang beda agama

Meski perbedaan agama kerap dituduh sebagai biang masalah atau konflik, namun kisah ini keharmonisan dan kasih sayang keluarga ini nampaknya mampu menjawab tuduhan tersebut.
Keharmonisan keluarga beda agama

Menjalani kehidupan beda agama dalam satu keluarga tentu bukan hal yang mudah. Ada banyak lika-liku kehidupan yang harus dihadapi. Kehidupan tentang keluarga beda agama coba diceritakan oleh Abdul Wahab, salah seorang pemuda yang saat ini sedang menjalani pengabdian di Papua.

Disadur dari iberita, sebagai salah seorang pengajar agama. Abdul Wahab menceritakan di tempat tinggalnya saat ini. Ada sebuah potret keharmonisan yang luar biasa, antara orangtua dan anak yang berbeda agama dan keyakinan.

BACA JUGA : Bukti Sebenarnya Mengenai Nabi Isa, Antara Wafat dan Diangkat Allah Ke Langit

Anak kecil tersebut ialah Rudi, seorang bocah kecil yang memilih untuk memeluk agama Islam, padahal ayah Rudi merupakan umat beragama Kristen. Kendati berbeda keyakinan, ayah Rudi tak mempermasalahkannya, ia tetap menyayangi anaknya sebagaimana mestinya seorang ayah menyayangi anaknya.

“Meski beda agama keharmonisan anak dan orangtua di Papua ini tidak sedikitpun menimbulkan sebuah masalah dalam kehidupan sehari,” ujar Wahab menceritakan kisah tersebut di akun sosial medianya, seperti dikutip dari brilio.net.

Tak hanya diperbolehkan memeluk agama yang berlainan dengan ayahnya, bahkan Rudi juga diizinkan oleh ayahnya untuk menimba ilmu agama Islam di Pondok Pesantren Al Payage, salah satu pondok pesantren di tanah Papua.

Tentu saja potret seperti ini jelas menohok orang-orang yang selalu menyebar fitnah dan perpecahan atas nama agama. Kisah ini sekaligus menunjukkan betapa perbedaan suatu agama tidak menjadi sebuah sekat dalam keluarga.

Meski Beda Agama Ayah dan Anak, Orang Tua Ini Tetap Biayai Anaknya Mondok di Pesantren

“Rudi yang setiap hari mengaji, mendengar petuah gurunya Saiful Islam di pondok dan ia juga mengerti betul pentingnya akhlak terhadap orangtua meski berbeda Agama,”imbuh Wahab yang menjadi salah seorang pengajar di pondok Payage tersebut.

BACA JUGA : Salut, Wakapolres Ini Pilih Jualan Kopi Ketimbang Nikmati Kredit Ribawi

Dari kisah ini, seharusnya manusia belajar bahwa sudah sepatutnya seseorang menjunjung tinggi rasa kemanusiaan dan persaudaraan yang lebih mendalam dan lebih mendasar dibandingkan kepentingan apapun. Sebab rasa kemanusiaan harusnya tidak dibatasi oleh baju luar dan sekat-sekat primordial seperti agama, suku, ras, bahasa, jenis kelamin, dan sebagainya.

Penyatuan perbedaan dalam keluarga, bahasa dan suku adalah hal yang lumrah di nusantara ini. Bahkan tak jarang perbedaan agama dalam sebuah keluarga menjadi satu fenomena menarik yang patut diacungi jempol, khususnya untuk keberhasilan membangun rumah tangga dan keluarga besar dari perbedaan itu tadi.
SHARE ARTIKEL