Salut, Wakapolres Ini Pilih Jualan Kopi Ketimbang Nikmati Kredit Ribawi

Penulis Penulis | Ditayangkan 16 Jun 2016

Salut, Wakapolres Ini Pilih Jualan Kopi Ketimbang Nikmati Kredit Ribawi

Jabatan yang tinggi terkadang membuat seseorang tertarik dengan dunia kredit ribawi yang menjanjikan kemudahan untuk mendapatkan barang yang berlipat-lipat harganya. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi Wakapolres Touna Kompol Hidayat, SH, S.I.K. Ia adalah polisi dengan jabatan Wakapolres Tojo Una Una di Ampana, kabupaten di Sulawesi Tengah yang berdekatan dengan pulau Togean yang populer sebagai tempat parawisata.

Uniknya, Hidayat, panggilan akrabnya, selain sebagai Wakapolres ia juga menggeluti dunia usaha dengan membuka kedai kopi bernama Wakafresho. Ia mempunyai konsep anti kredit ribawi karena menurutnya riba hanya akan menyusahkan banyak orang.

Saat berkonsultasi dengan salah seorang trainer pengusaha bernama Saptuari, ia menceritakan kisahnya yang sangat anti dengan riba.

"Saya ini polisi mas, tapi jiwa wirausaha saya butuh pelampiasan, makanya saya bikin Kedai Kopi Sarang Walet disini. Kadang pembelinya anak buah saya sendiri hehe.. Kapan lagi minum dibuatin Wakapolres katanya, saya gak malu menjalaninya. Yang penting itu rejeki halal buat saya dan keluarga," ujarnya seperti dikutip dari Akun Facebook Trainer Pengusaha Saptuari pada Selasa (7/6).

Baca Juga : Beredar Pesan Singkat Culik dan Kubur Geng Motor yang Meresahkan Masyarakat

Dia mengaku sering menghadapi godaan saat menjabat sebagai Wakapolres. Namun sebagai orang kedua di kepolisian tingkat kota dan dan dan berpangkat Kompol, ia tidak malu membuka usaha kedai kopi karena menurutnya usaha bisa apa saja asalkan berkah.

Salut, Wakapolres Ini Pilih Jualan Kopi Ketimbang Nikmati Kredit Ribawi


Di lansir dari bersamaislam.com Saya lulus Akpol Semarang tahun 2000 mas, terus tugas di Klaten. Asli saya dari Makassar, belajar bahasa Jawa dari anak buah saya di Klaten dan istri yang asli Jogja. Hehe.. Jadi polisi banyak godaannya mas, saya harus konsisten untuk mencari rejeki yang berkah saja, saya sudah ngomong ke istri, kalau jadi polisi yang biasa-biasa saja biar selamet. Yang penting Allah ridho," kisahnya.

Ia juga menjadikan jabatannya tersebut sebagai syi'ar agar masyarakat tidak terpuruk dalam kredit ribawi yang menyengsarakan.

"Setelah saya membaca buku Kembali Ke Titik Nol dan baca-baca postingan di Facebook mas Saptuari, saya baru sadar bahayanya riba.. Karena sayapun mengalami, dan sekarang proses saya bersihkan mas dari harta saya. Jabatan saya sebagai Wakapolres harus saya jadikan syiar juga. Hampir semua anggota saya mengajukan kredit dengan agunan SKnya mas, dan harus ada persetujuan 5 orang, dari Kasatfung, Kasikeu, Kasipropam, Kabagsumda dan Wakapolres. Semua menyetujui kecuali saya.. Hehe, saya kirim buktinya mas. Saya tidak mau anggota saya terjebak gaya hidup dengan kredit, sehingga gaji mereka tiap bulan ludes hanya untuk bayar cicilan, itu yang akan membuat mereka gampang tergoda rejeki yang tidak halal," lanjutnya.

Saat ditanya apakah tidak ada anak buahnya yang marah akan sikapnya tersebut, ia menjawab semua itu untuk kebaikan mereka juga.

"Kalau yang ngadep saya Polwan, saya tolak.. Keluar ruangan sambil nangis mereka. Kadang ada perasaan gak tega, tapi semoga mereka paham yang saya lakukan justru untuk kebaikan mereka. SK tergadai itu gak enak.. Sampai pak Kapolres bilang kalau saya ini sadisss kalo soal kredit! Hehe.. Gakpapa yang penting perlahan anggota saya bebas dari jeratan utang, pokoknya selama saya jadi Wakapolres disini semua kredit akan saya tolak!," katanya.

Saat ditanya apakah punya rencana untuk menjadi Kapolres, ia menjawab belum memikirkannya.

"Belum tau mas, kalau mau jadi Kapolres harus sekolah lagi. Padahal saya maunya jadi pengusaha hehe, biar nanti Allah yang tunjukkan jalannya. Yang penting rejeki yang saya terima ada keberkahannya. Buat apa harta banyak tapi gak berkah ya kan mas," ujarnya mantap.

Disamping itu ia berencana akan membuat program wisata religi di wilayah tersebut.

"Saya mau bikin Wisata Religi di Pulau Togean mas, kalau ada kawan-kawan yang berminat bisa hubungi saya. Nanti saya kawal tadabur alam disini. Indah sekali, tim My Trip My Adventure Trans TV kemarin mampir ke tempat saya. Silahkan bawa rombongan, nanti saya antarkan," tutupnya
SHARE ARTIKEL