Cara Mudah Bagaimana Agar Anak Menuruti Kemauan Orang Tua

Penulis Dzikir Pikir | Ditayangkan 09 Jun 2016
Cara Mudah Bagaimana Agar Anak Menuruti Kemauan Orang Tua
Ilustrasi anak yang bandel
Memang tidak mudah membuat anak menuruti apa yang menjadi kemauan orang tuanya. Karena pada dasarnya perwatakan tiap anak berdeda dan orang tua tidak boleh membandingkan antara anak yang lain dengan saudaranya atau bahkan temannya.

Untuk membuat anak menuruti segala keinginan orang tua, bisa dengan menerapkan salah satu strategi bisnis yang disebut teknik negosiasi. Kita semua pasti sering melakukan, tawar-menawar, mempersuasi kepentingan kita kepada orang lain dan membuat orang lain pada akhirnya “takluk”. Nah, jika hal ini diterapkan pada anak, apa saja yang perlu dilakukan? Begini dilansir dari parenting.co.id,

1.RENCANAKAN.
Ajak anak belajar negosiasi, sebaiknya bukan pada saat-saat krisis dan genting saja.

Baca Juga : Tips Ampuh Atasi Anak Suka Memukul, Simak Tipsnya !

2.MOTIVASI
Jelaskan apa yang terjadi, jika ia tak setuju. Misalnya, “Kalau kamu ribut terus dan tidak mau berbagi mainan, besok tidak bisa main bareng Keyla lagi,” “Kalau kamu menghabiskan kuenya sekaligus, besok tidak bikin kue lagi, deh.”

3.TERANGKAN SEBAB-AKIBAT.

Kegagalan negosiasi terjadi biasanya jika pilihannya kurang menarik atau mengena bagi anak, atau ketika situasinya kurang mendukung. Misalnya, anak tidak boleh lari, sementara di sekitarnya banyak anak berlarian. Jelaskan alasan, misalnya, jika ia berlari di dalam mal, akibatnya, ia bisa terpeleset, atau terpisah dari anda.

4.BOLEH TEGAS UNTUK HAL-HAL ESENSIAL TERTENTU SAJA.

Misalnya, anak tidak boleh main korek api atau pisau karena bisa membahayakan. Untuk hal-hal yang mengandung bahaya/ mengancam  keselamatan anak, tidak perlu negosiasi.

Baca Juga : TIPS : Bagaimana Cara Agar Anak Tidak Jadi Manja?

5.HINDARI MELABELI ANAK.

Sebagai anak bandel atau susah diatur, dan sebagainya. Hal itu justru akan merusak citra diri anak.

Dari beberapa langkah diatas, no 5, sering tak disadari orang tua, missal dalam bidang akademik anak tertinggal dengan teman temanya. Orang tua dengan tidak sadar mendukung, mengatakan kepada orang sekitar bahwa daya nalar dan berpikir anak memang rendah. Dan saat anak tahu, kerugianya anak tak akan mau belajar karena telah dicap bodoh secara tidak langsung oleh orang tuanya sendiri. Alih alih karena sayang, anda melindungi anak dari nilai jeleknya dan orang sekitar, tetapi justru anda membunuh daya berpikir anak, karena anak terlanjur malas dengan cap anak bodoh.

Jadi mendidik anak memang perlu ketrampilan yang berkembang terus menerus, mengikuti perkembangan era modern. Kenapa ? Karena di era modern, konsumsi anak yang berasal dari berbagai media juga berbeda dari anak zaman dulu. Bagaimana menurut anda ?
SHARE ARTIKEL