Contoh Khutbah Jumat Kedua

Penulis Taufiq F | Ditayangkan 06 Oct 2019

Contoh Khutbah Jumat Kedua

Khutbah Jumat - Image from maudisini.com

Hari Jumat disebut juga hari yang agung atau biasanya disebut pula sebagai rajanya hari. Banyak keutamaan-keutamaan yang Allah SWT turunkan di hari Jumat.

Hari Jumat juga menjadi hari dimana umat muslim khususnya laki-laki yang masih memiliki iman dalam hatinya, wajib untuk melaksanakan shalat berjamaah di masjid yang biasanya kita kenal dengan shalat Jumat.

Hari Jumat adalah hari dimana umat islam merayakan pesta ukhuwah satu minggu, oleh karena itu disebut hari Jumat atau hari jamaah.

Pada shalat Jumat khutbah menjadi syarat sahnya sholat Jumat, oleh karena itu contoh khutbah shalat jumat singkat ini sangat penting dan tidak boleh ditinggalkan.

Untuk lebih jelasnya mengenai contoh teks kutbah Jumat wajib baca akan menjelaskan melalui penjelasan dibawah contoh isi khutbah ini.

Hukum Sholat Jumat

Hukum dari sholat Jumat ini adalah fardhu ain yang sudah disepakati para ulama. Syaikh Wahbah Az Zuhaili dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu menegaskan, barang siapa yang mengingkarinya maka dia kafir. Sebab dalil-dalilnya sangat jelas baik dalam Al-Quran maupun Al Hadist.

Baca Juga : 10 Keutamaan Hari Jum'at Dibandingkan dengan Hari-hari yang lain dalam Pandangan Islam

Allah SAW berfirman tentang kewajiban ini:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آَمَنُوا إِذَا نُودِيَ لِلصَّلَاةِ مِنْ يَوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ وَذَرُوا الْبَيْعَ ذَلِكُمْ خَيْرٌ لَكُمْ إِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُونَ

“Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan shalat Jum’at, maka bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui” (QS. Al Jumu’ah: 9)​

Dan dalil dari hadist antara lain sabda Rasulullah SAW sebagai berikut ini :

لَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ رَجُلاً يُصَلِّى بِالنَّاسِ ثُمَّ أُحَرِّقَ عَلَى رِجَالٍ يَتَخَلَّفُونَ عَنِ الْجُمُعَةِ بُيُوتَهُمْ

“Sebenarnya aku berniat hendak menyuruh seseorang menjadi imam kaum muslimin agar mereka mengerjakan sholat secara berjamaah lalu aku pergi membakar rumah laki-laki yang meninggalkan sholat Jumat” (HR. Muslim dan Ahmad)

لَيَنْتَهِيَنَّ أَقْوَامٌ عَنْ وَدْعِهِمُ الْجُمُعَاتِ أَوْ لَيَخْتِمَنَّ اللَّهُ عَلَى قُلُوبِهِمْ ثُمَّ لَيَكُونُنَّ مِنَ الْغَافِلِينَ

“Hendaklah orang-orang itu menghentikan perbuatan mereka meninggalkan Sholat Jumat, atau kalau tidak, Allah akan menutup mata hati mereka kemudian mereka akan termasuk golongan orang-orang yang lalai” (HR. Muslim, An Nasa’i dan Ahmad)

مَنْ تَرَكَ ثَلاَثَ جُمَعٍ تَهَاوُنًا بِهَا طَبَعَ اللَّهُ عَلَى قَلْبِهِ

“Barangsiapa meninggalkan tiga kali Sholat Jumat karena menganggap remeh maka Allah akan menutup mata hatinya” (HR. An Nasa’i, Abu Dawud dan Ahmad)

Tata Cara Sholat Jumat dan Khutbah Jumat

Sholat Jumat diwajibkan untuk dikerjakan secara berjamaah dan harus khutbah jumat yang kedua dan pertama, khutbah 2 jumat ini juga penting dan tidak sah jika dilakukan sendirian, minimal jumlah jamaahnya menurut pendapat para ulama ada perbedaan pendapat, dan disimpulkan pendapat yang paling kuat menurut Sayyid Sabiq adalah, sholat Jumat tetap sah meskipun hanya diikuti oleh dua orang atau lebih.

Sebelum sholat Jumat didahului dengan khutbah pertama dan khutbah kedua sholat jumat. Lalu khatib menyampaikan khutbah pertama dengan memuji Allah, setelah itu bershalawat, syahadat dan pesan taqwa. Selesai khutbah pertama, khatib duduk sejenak, lalu kembali berdiri menyampaikan khutbah kedua dan mengakhiri dengan doa.

Dari segi pelaksanaan khutbah kedua shalat jumat itu sendiri yang sesuai kaidahnya yaitu harus diketahui dan dipahami oleh jama'ah saja, namun oleh si khatib itu sendiri juga harus menjadi bagian penting didalamnya agar bisa dikategorikan sah menurut kaidah ilmu yang mengaturnya.

Terutama yang sudah termasuk pada rukun khutbah baik dari rangkaian lafadz-lafadznya maupun dari tata pelaksanaan khutbah itu sendiri. Sehingga dari segi penjelasn khutbah itu harus bisa di dengar dengan baik oleh para jamaah.

Dan syarat wajib sholat Jumat itu paling tidak 40 orang yang menjadikan khutbah itu sah jika menurut imam Syafi'i. Tentunya berbeda jika menurut imam mazhab lainnya tentang khutbah itu, namun meskipun begitu tidak menjadikan perbedaan pendapat tersebut seolah menjadi perselisihan yang nyata.

Sholat Jumat dilaksanakan dua rakaat dengan dipimpin oleh imam. Secara ringkas, tata caranya adalah sebagai berikut:

  1. Pertama niat
  2. Dilanjutkan takbiratul ihram, diikuti dengan doa iftitah
  3. Kemudian membaca surah Al-Fatihah
  4. Membaca surat dari Al-Quran, dan disunnahkan Al A'la
  5. Ruku' dan tuma'ninah
  6. Kemudian i'tidal dan tuma'ninah
  7. Setelah itu sujud dan tuma'ninah
  8. Duduk diantara dua sujud dan tuma'ninah
  9. Kemudian sujud kedua dan tuma'ninah
  10. Setelah itu berdiri lagi melakukan gerakan yang sama dan diakhiri dengan salam

Contoh Teks Khutbah Jumat Lengkap dengan Rukunnya

1. Doa khutbah pertama dan kedua

إنَّ الحَمْدَ لله، نَحْمَدُه، ونستعينُه، ونستغفرُهُ، ونعوذُ به مِن شُرُورِ أنفُسِنَا، وَمِنْ سيئاتِ أعْمَالِنا، مَنْ يَهْدِه الله فَلا مُضِلَّ لَهُ، ومن يُضْلِلْ، فَلا هَادِي لَهُأَشْهَدُ أنْ لا إلَهَ إلا اللهُ وَحْدَهُ لا شَرِيكَ لَهُ، وأشهدُ أنَّ مُحَمَّدًا عبْدُه ورَسُولُهاَللَّهُمَّ صَلِّى عَلَى مُحَمَّدٍ وَ عَلَى اَلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَ هُدًىيَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَيَاأَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالأرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًايَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلا سَدِيدًا * يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

2. Teks Khotbah singkat pertama dan khutbah kedua jumat singkat

a. Contoh kutbah pertama

Jamaah sholat Jum'at yang dirahmati Allah SWT

Pada kesempatan kali ini khatib mewasiatkan kepada seluruh jamaah senantiasa meningkatkan ketaqwaan kepada Allah SWT. Salah satunya dengan mengikhlaskan seluruh amal perbuatan, yang tidak mengharapkan apapun dan ridha siapapun kecuali hanya ridha Allah SWT. Sehingga amal kita diterima di sisi Allah serta mendapatkan balasan berupa jannahNya yang penuh kenikmatan.

Hadirin sidang jama'ah shalat Jum'at yang dirahmati Allah SWT

Hari ini kita dihadapkan pada suatu masa, ketika harta, kedudukan, serta pujian manusia menjadi ukuran kemuliaan dan ketinggian seseorang dihadapan yang lain.

Bahwa orang hebat adalah yang terkenal dan namanya sering disebut di mana-mana, orang sukses adalah orang yang punya kedudukan serta jabatan yang tinggi. Orang besar adalah mereka yang selalu berkecukupan harta dan hidup tanpa kesusahan.

Hal ini merupakan upaya agar manusia tertipu dan lupa pada hakikat ketinggian dan kemuliaan sebenarnya, yaitu taqwa dan taat hanya pada Allah SWT, "Sesungguhnya yang paling mulia diantara kamu adalah yang paling bertaqwa kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui Maha teliti". (QS Al-Hujurat: 13)

Sehingga mengakibatkan banyak orang yang pada akhirnya beramal hanya demi mencari ridho dan kerelaan manusia itu sendiri, tanpa memikirkan lagi pahala dan balasan dari Allah. Asal pekerjaan itu disenangi dan dikagumi serta mulia dimata manusia, syariat Allah rela jadi tumbalnya.

Pada akhirnya, munculah golongan manusia yang beramal supaya dilihat dan dipuji orang lain, atau disebut beramal karena riya'. Mereka berebut agar bisa menjadi objek pujian dan perhatian manusia dalam setiap amal yang mereka kerjakan. Karena menganggapnya sebagai upaya "Mengejar kesuksesan".

Padahal tanpa mereka sadari, sebenarnya mereka sedang mengejar kesia-siaan. Mereka lupa, bahwa hidup bukan hanya sekedar untuk mencari pujian dan kebanggaan palsu.

Mereka juga lupa bahwa esensi dari penciptaan mereka di dunia ini adalah untuk beribadah ikhal hanya kepada-Nya. Semua perbuatan kita, baik atau buruk, besar atau kecil pastinya akan mendapat balasan yang setimpal. Bagi mereka yang beramal karena Allah, Allah sendirilah yang telah menjamin pahala dan balasannya. Lalu, bagaimana mereka yang beramal dengan menjilat manusia?

Rasulullah bersabda: “Barangsiapa yang mencari keridhaan Allah meskipun ia memperoleh kebencian dari manusia, maka Allah akan mencukupkan dia dari ketergantungan kepada manusia. Dan barangsiapa yang mencari keridhaan manusia dengan mendatangkan kemurkaan Allah, maka Allah akan menyerahkannya kepada manusia.” (HR Tirmidzi).

Jamaah sholat Jum'at yang dirahmati Allah SWT

Jauh-jauh hari Rasulullah sudah memperingatkan kita tentang betapa bahayanya "Syirik kecil" ini, beliau bersabda:

إِنَّ أَخْوَفَ مَا أَخَافُ عَلَيْكُمْ الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ قَالُوا وَمَا الشِّرْكُ الْأَصْغَرُ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ الرِّيَاءُ يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ لَهُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ إِذَا جُزِيَ النَّاسُ بِأَعْمَالِهِمْ اذْهَبُوا إِلَى الَّذِينَ كُنْتُمْ تُرَاءُونَ فِي الدُّنْيَا فَانْظُرُوا هَلْ تَجِدُونَ عِنْدَهُمْ جَزَاءً

“Sesungguhnya yang paling aku khawatirkan atas kalian adalah syirik kecil.” Mereka bertanya: Apa itu syirik kecil wahai Rasulullah? Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Riya’, Allah ‘azza wajalla berfirman kepada mereka pada hari kiamat saat semua manusia diberi balasan atas amal-amal mereka: Temuilah orang-orang yang dulu kau perlihatkan amalmu kepada mereka di dunia, lalu lihatlah apakah kalian menemukan balasan disisi mereka?” (HR Ahmad)

Bagaimana kita menjauhi penyakit duniawi ini? Solusinya adalah dengan berusaha untuk ikhlas di setiap amal yang kita kerjakan, dan selalu berupaya protektif menjaganya.

Karena setan tak akan pernah menyerah untuk memberikan godaan-godaan demi menggoyahkan dan merusak keikhlasan seseorang. Agar manusia menjadi budak sesamanya, beramal untuk kepuasan semu, serta mencampur adukkan tujuan hakiki amal shalih dengan tujuan bathil.

b. Contoh khutbah kedua teks khutbah Jumat singkat tentang sholat

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ حَمْدًا كَثِيْرًا كَمَا أَمَرَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمِّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ، أَمَّا بَعْدُ؛ عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى اللهِ، فَاتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

Rasulullah pernah mengajarkan sebuah doa yang dapat kita jadikan perisai dari perbuatan syirik kecil (Riya’). Beliau bersabda dalam sebuah hadist, “Takutlah kalian terhadap syirik karena dia lebih halus dari langkah semut.” Kemudian seseorang bertanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana kami harus menghindarinya, sementara dia lebih halus dari langkah semut?” Maka beliau menjawab: “Berdoalah dengan membaca:

اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُ

(Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari menyekutukan-Mu dengan sesuatu yang kami ketahui dan kami meminta ampun kepada-Mu terhadap apa yang tidak kami ketahui).” (HR Ahmad)

Semoga Allah senantiasa menjaga keikhlasan hati kita dan menjauhkan kita dari beramal karena pujian dan penglihatan manusia karena sesungguhnya Allah Maha Mengetahui semua yang kita sembunyikan dalam hari. Dan Allah hanya akan menerima amalan yang ditujukan untuk mencari ridha-Nya semata.

Doa Khutbah Jumat Kedua Singkat

إن الله وملائكته يصلون على النبي ياأيها الذين امنوا صلوا عليه وسلموا تسليمااَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.اللهم اغفر للمؤمنين والمؤمنات والمسلمين والمسلمات الأحياء منهم والأموات إنك سميع قريب مجيب الدعواتاللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوذُ بِكَ مِنْ أَنْ نُشْرِكَ بِكَ شَيْئًا نَعْلَمُهُ وَنَسْتَغْفِرُكَ لِمَا لَا نَعْلَمُربنا اتنا فى الدنيا حسنة وفى الاخرة حسنة وقنا عذاب النارسبحان ربك رب العزة عما يصفون وسلام على المرسلين والحمد لله رب العالمين

Demikianlah penjelasan mengenai teks khutbah jumat kedua dan pertama yang bisa wajib baca sampaikan.

Itulah salah satu referensi khutbah jum'at ke 2 dan 1 yang bisa anda jadikan bahan sebagai khutbah di hari Jumat. Silahkan dipelajari contoh khutbah jumat kedua dan pertama ini. Dan gunakanlah contoh contoh khutbah ini dengan sebaik-baiknya.

Sehingga dengan khutbah ke 2 sholat jumat ini jamaah bisa menambah ketaqwaan dan ketaatan pada Allah SWT.

Untuk anda yang ingin memahami lebih lanjut mengenai contoh khutbah kedua jumat dan pertama ini bisa dilihat pada artikel wajib baca yang lainnya.

Silahkan juga cari contoh text khutbah atau khutbah kedua singkat yang bisa anda pelajari khutbah ke 2 jumat pun ada.

Semoga bermanfaat dan bisa menambah ketaqwaan dan ketaatan kepada Allah SWT.

SHARE ARTIKEL