Kisah Teladan: Cerita Pelacur yang Masuk Surga

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 31 Oct 2019

Kisah Teladan: Cerita Pelacur yang Masuk Surga

Ilustrasi cerita pelacur menolong anjing - Image from rahmathardiansya.blogspot.com

Cerita pelacur masuk surga. Terdapat sebuah cerita tentang seorang pelacur yang masuk surga karena menolong seekor anjing.

Jika kita melihat seorang wanita pelacur, yang ada dalam pikiran kita tidak lain adalah betapa banyaknya dosa yang dimiliki oleh perempuan tersebut, dan beranggapan bahwa kita adalah lebih baik daripada wanita itu.

Namun terdapat sebuah cerita yang menceritakan seorang wanita pelacur yang masuk surga karena menolong seekor anjing. Cerita ini populer dengan judul "Kisah Seorang Pelacur yang Masuk Surga Karena Menolong Anjing" dan/atau "Kisah Wanita yang Masuk Neraka karena Menyiksa Kucing".

Lalu bagaimanakah cerita tersebut? Berikut dalam kesempatan kali ini kita akan membahas mengenai cerita pelacur masuk surga.

Cerita Pelacur Masuk Surga

Islam mengajarkan kita untuk selalu bersikap baik dan menyayangi binatang, karena binatang juga merupakan makhluk Allah SWT.

Sahabat Abu Hurairah meriwayatkan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda,

بَيْنَمَا رَجُلٌ يَمْشِي فَاشْتَدَّ عَلَيْهِ الْعَطْشُ فَنَزَلَ بِئْرًا فَشَرِبَ مِنْهَا ثُمَّ خَرَجَ فَإِذَا هُوَ بِكَلْبٍ يَلْهَثُ يَأْكُلُ الثَّرَى مِنَ الْعَطْشِ فَقَالَ: لَقَدْ بَلَغَ هَذَا مِثْلُ الَّذِي بَلَغَ بِـي. فَمَلَأَ خُفَّهُ ثُمَّ أَمْسَكَهُ بِفِيهِ ثُمَّ رَقى فَسَقَى الْكَلْبَ فَشَكَرَ اللهُ لَهُ فَغَفَرَ لَهُ. قَالُوا: يَا رَسُولَ اللهِ، إِنَّ لَنَـا فِي الْبَهَائِمِ أَجْرًا؟ قَالَ: فِي كُلِّ كَبِدٍ رَطبَةٍ أَجْرٌ

Artinya : Ketika tengah berjalan, seorang laki-laki mengalami kehausan yang sangat. Dia turun ke suatu sumur dan meminum darinya. Tatkala ia keluar tiba-tiba ia melihat seekor anjing yang sedang kehausan sehingga menjulurkan lidahnya menjilat-jilat tanah yang basah. Orang itu berkata: “Sungguh anjing ini telah tertimpa (dahaga) seperti yang telah menimpaku.” Ia (turun lagi ke sumur) untuk memenuhi sepatu kulitnya (dengan air) kemudian memegang sepatu itu dengan mulutnya lalu naik dan memberi minum anjing tersebut. Maka Allah l berterima kasih terhadap perbuatannya dan memberikan ampunan kepadanya.” Para sahabat bertanya: “Wahai Rasulullah, apakah kita mendapat pahala (bila berbuat baik) pada binatang?” Beliau bersabda: “Pada setiap yang memiliki hati yang basah maka ada pahala”. (HR. Al-Bukhari dan Muslim)

Dari hadits diatas, dapat kita ketahui bahwa Nabi Muhammad SAW mengajarkan umatnya untuk selalu menyayangi binatang, meskipun binatang tersebut haram, contohnya adalah anjing.

Seperti halnya cerita Nabi diatas, terdapat pula cerita teladan serupa yaitu cerita pelacur masuk surga.

Ada seorang wanita pelacur yang rela menolong seekor anjing yang sedang kehausan, tak lama kemudian, si wanita pun meninggal dunia. Kemudian turunlah ke bumi para Malaikat Allah untuk menyaksikan jasad si pelacur tersebut. Malaikat Raqib dan Atid sibuk mencatat amal ibadah sang wanita, sementara malaikat Malik dan Ridwan saling berebut apakah si wanita pelacur masuk neraka atau kah masuk surga. Kemudian Allah SWT berfirman : "Wanita itu telah menebus dosa-dosanya dengan mengorbankan nyawanya demi makhluk-Ku yang lain".

Sebuah hadits riwayat dari Al-Bukhori dan Muslim menyebutkan,

"Ketika ada seekor anjing yang hampir saja mati karena kehausan berputar-putar mengitari sumur, tiba-tiba ada seorang pelacur dari Bani Israil yang melihat anjing tersebut, lalu dia melepas sepatunya dan mengambilkan air untuk anjing itu, kemudian ia memberinya minum sehingga ia diampuni karena perbuatannya itu".

Dan berikut kisah selengkapnya tentang cerita pelacur masuk surga.

Suatu ketika ada seorang perempuan muda berjalan terseok-seok seolah sedang menahan rasa letih. Sudah terlalu jauh ia menyusuri sepanjang jalan guna mencari sesuap nasi. Menawarkan dirinya kepada siapa saja yang mau meskipun dengan harga yang murah, perempuan muda itu terlihat lebih tua dibanding dengan usianya yang sebenarnya. Wajah perempuan itu kuyu karena penderitaannya yang panjang.

Perempuan tersebut tidak memiliki keluarga, kerabat, maupun sanak saudara yang lain, terlebih lagi orang-orang di sekelilingnya menjauhi perempuan tersebut. Orang-orang jika bertemu dengannya maka mereka akan melengos menjauhi karena jijik melihatnya.

Akan tetapi perempuan tersebut tidak peduli, karena ada pengalaman dan penderitaan yang mengajarinya untuk bisa bersikap tabah. Segala ejekan dan caci maki dari manusia diabaikan olehnya. Ia berjalan dan terus berjalan, seolah tidak ada pemberhentian baginya.

Perempuan tersebut tidak pernah yakin bahwa perjalanannya akan berakhir. Akan tetapi ia terus berusaha melenggak-lenggok untuk menawarkan dirinya. Namun sepanjang usahanya itu sia-sia saja, sementara panas terik terus membakar dirinya.

Entah sudah berapa jauh perempuan itu berjalan, namun tak seorangpun yang mendekatinya. Rasa lapar dan juga dahaga terus menyerangnya. Dadanya terasa sangat sesak dengan nafas yang terengah-engah karena kelelahan yang teramat sangat.

Akhirnya sampailah perempuan itu di sebuah desa yang begitu sunyi. Desa itu sedemikian gersangnya hingga tak ada sehelai rumput pun yang tumbuh. Perempuan itu memandang ke arah kejauhan, sorot matanya nanar melihat kepulan debu yang bertebaran di udara. Kepalanya mulai terayun-ayun dibalut dengan kesuraman wajahnya yang sangat kuyu.

Dalam pandangannya, ia melihat sebuah sumur di batas desa yang sepi. Sumur itu ditumbuhi rumput dan ilalang yang kering rusak di tepiannya. Kemudian perempuan itu berhenti di pinggir sumur sambil menyandarkan tubuhnya yang teramat sangat letih. Rasa dahaga yang membawanya ke sana.

Ia menjengukan kepalanya ke dalam sumur tua itu. Namun tidak terlihat apa-apa, hanya sekilas air yang memantul dari permukaannya. Wanita itu tampak sangat senang, namun bagaimana caranya ia mengambil air yang sedikit itu dari dalam sumur yang curam?

Perempuan itu kembali terduduk. Kemudian ia melepaskan stagennya yang mengikat perutnya, lalu dibukalah sebelah sepatunya. Lalu sepatu itu diikatnya dengan stagen, kemudian dijulurkannya ke dalam sumur. Ia mencoba untuk mengais air yang hanya tersisa sedikit itu menggunakan sepatu kumalnya.

Air yang tersisa sedikit dalam sumur itu pun didapatkannya, lalu ia menarik stagennya perlahan-lahan agar air tidak tumpah, namun tiba-tiba ia merasakan bajunya ditarik-tarik dari belakang.

Ketika perempuan itu menoleh, ia melihat seekor anjing dengan lidahnya yang terjulur ingin meloncat kedalam sumur. Sang pelacur pun tertegun melihat anjing yang terlihat sangat kehausan itu, sementara tenggorokannya sendiri pun terasa terbakar karena rasa dahaga yang amat sangat.

Sepercik air kotor itu pun kini sudah ada di dalam sepatunya. Ketika ia akan meneguknya, anjing itu mengibas-ngibaskan ekornya sambil merintih.

Kemudian wanita pelacur itu pun mengurungkan niat untuk meneguk air itu. Dielusnya kepala anjing itu dengan penuh kasih. Si anjing memandangi air yang berada di dalam sepatu, lalu perempuan itu memberikan sedikit air ke dalam mulut sang anjing, dan perempuan itu pun seketika terkulai lemas sambil tangannya masih memegang sepatu.

Melihat perempuan itu tergeletak tak bernafas lagi, si anjing menjilat-jilat wajahnya, seolah anjing itu menyesal telah meneguk air yang semula akan diteguk oleh perempuan itu. Perempuan pelacur itu benar-benar meninggal.

Kemudian para malaikat Allah pun turun ke bumi untuk menyaksikan jasad sang pelacur. Malaikat Raqib dan Atid sibuk mencatat, sementara malaikat Malik dan Ridwan saling berebut. Malaikat Malik, sang penjaga neraka sangat ingin membawa perempuan pelacur itu ke neraka.

Sementara Malaikat Ridwan sang penjaga Surga, mencoba mempertahankannya karena ia ingin membawa pelacur itu ke surga. Akhirnya persoalan tersebut mereka hadapkan kepada Allah SWT. ”Ya Allah, sudah semestinya pelacur itu mendapat siksaan di neraka, karena sepanjang hidupnya menentang larangan Mu.” kata Malaikat Malik.

”Tidak!” bantah Malaikat Ridwan. Kemudian Ridwan berkata kepada Allah SWT, ”Ya Allah, bukankah hamba-Mu si pelacur itu termasuk seorang wanita yang ikhlas melepaskan nyawanya daripada melepaskan nyawa anjing yang kehausan, sementara ia sendiri merasakan kehausan yang amat sangat?”

Mendengar perkataan Malaikat Ridwan, kemudian Allah berfirman, ”Kau benar wahai Ridwan, wanita itu telah menebus dosa-dosanya dengan mengorbankan nyawanya demi makhluk-Ku yang lain. Bawalah ia ke surga, Aku meridhoinya..”

Seketika Malaikat Malik kaget dan terpana mendengar Firman Allah itu, sementara Malaikat Ridwan merasa gembira yang amat sangat. Kemudian Malaikat Ridwan pun membawa hamba Allah itu untuk memasuki surga. Kemudian bergemalah suara takbir, para malaikat berbaris memberi hormat kepada sang wanita,hamba Allah yang sangat ikhlas itu.

Dari kisah teladan diatas, hal yang dapat kita teladani yaitu kita harus memperlakukan binatang dengan baik dan berilah makan dan minum kepada mereka dengan makanan dan minuman yang baik.

Baca kisah teladan lainnya disini :
1. Kisah Nabi Muhammad Membelah Bulan dan Kisah - Kisah Teladan Nabi Muhammad SAW yang Lain
2. Kisah - Kisah Teladan Sahabat Nabi Muhammad SAW
3. Kisah Nabi Ibrahim Lengkap dari Lahir Hingga Beliau Wafat

Allah SWT berfirman : 

(فَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ خَيْرًا يَرَهُ (٧) وَمَنْ يَعْمَلْ مِثْقَالَ ذَرَّةٍ شَرًّا يَرَهُ (٨

Artinya : "Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya. Dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia akan melihat (balasan)nya pula. (Q.S Al-Zalzalah ayat 7-8)

Demikianlah artikel tentang cerita pelacur masuk surga ini, semoga menjadi teladan bagi kita semua.

SHARE ARTIKEL