Usai Suntik Vaksin, Bayi di Samarinda ini Menangis Darah

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 20 Apr 2020

Usai Suntik Vaksin, Bayi di Samarinda ini Menangis Darah

Bayi menangis darah - Image from kompas.com

Bahkan sempat mengeluarkan kotoran

Bayi yang masih berusia 3 minggu di Samarinda ini menangis darah setelah imunisasi dan disuntik vaksin, sang ibu bercerita anaknya menangis setelah disuntik lalu mengeluarkan darah pada matanya, dokter ungkap penyebab kenapa bisa mengalami hal ini.

Seorang bayi mengeluarkan air mata darah.

Setelah disuntik vaksin, bayi itu terus menangis kencang dan mengeluarkan air mata darah.

Seorang Bayi berusia 3 minggu di Samarinda, Kalimantan Timur, dilaporkan menangis darah.

Kondisi itu pun tak elak membuat sang ibu, Siska Asmita merasa kebingungan dan panik.

Sebelum menangis darah, mata Bayi yang lahir pada 28 Maret 2020 itu disebut mengeluarkan kotoran ketika berusia 2 minggu.

Setelah diperiksakan, dokter mengatakan bahwa kondisi tersebut adalah hal yang wajar, karena saluran air mata Bayi belum sempurna.

Baca juga: Wajahnya Jadi Tua Selama Hamil, Wanita ini Dihina dan Dicaci Tetangga

Air mata tidak bisa tersalurkan dengan baik sehingga menyebabkan keluarnya kotoran.

Siska mengungkapkan, bayinya lahir dalam kondisi sehat, dan dibantu oleh bidan praktik.

"Sempat diberi obat salep dan membaik,” kata Siska melansir Kompas.com, (18/4).

Darah baru keluar dari mata bayinya pada 14 April 2020 lalu saat dia melakukan imunisasi.

Setelah disuntik vaksin, bayinya terus menangis kencang dan mengeluarkan air mata darah.

"Waktu saya lihat matanya merah banget, sambil keluar darah,” ujar Siska.

Terkendala dana, Pembuluh Darah Pada Mata Bayi Pecah

Usai Suntik Vaksin, Bayi di Samarinda ini Menangis Darah

Bayi saat digendong neneknya di klinik kesehatan gratis di Baznas Provinsi Kalimantan Timur Jalan Harmonika, Samarinda, Jumat (17/4/2020) - Image from today.line.me

Bidan tempat Siska memeriksakan bayinya kemudian menyarankan Siska untuk berkonsultasi dengan dokter spesialis anak.

Akan tetapi Siska terkendala dana untuk membayar biaya dokter spesialis. Dia pun tak kunjung mengobatkan anaknya.

Untungnya saudara Siska mendapatkan informasi tentang adanya klinik gratis di Baznas Provinsi Kalimantan Timur.

Dengan melengkapi KTP, KK dan dan surat keterangan tidak mampu, Siska akhirnya dapat memeriksakan bayinya.

Baca juga: Ibunda Nunung Meninggal Dunia karena Kanker Lidah

Ia kemudian berkonsultasi dengan dokter umum di klinik tersebut.

Sang dokter menduga pembuluh darah di mata Bayi itu pecah.

Kini, Siska masih menunggu petunjuk dari dokter umum tersebut.

"Kami disarankan oleh dokter umum bawa ke dokter spesialis anak,” kata Siska.

Hingga saat ini, kondisi anaknya masih belum membaik, "Sampai sekarang saat menangis kencang, pasti keluar darah. Kalau menangisnya pelan-pelan tak keluar darah,” ujarnya.

SHARE ARTIKEL