Tak Manusiawi, Perusahaan ini Pekerjakan Orang Sebagai Dispenser Hand Sanitizer
Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 17 Mar 2020Seorang pekerja migran di Saudi Aramco memakai kostum layaknya hand sanitizer.jpg - Image from akurat.co
Kejadian yang memilukan
Sebuah perusahaan besar dikecam dan dianggap telah melakukan hal yang tidak manusiawi kepada salah seorang pekerjanya. Bagaimana tidak, pekerja ini diminta memakai kostum hand sanitizer dan berkeliling di sekitar gedung perusahaan.
Seorang pria imigran dipekerjakan oleh salah satu perusahaan ternama di dunia sebagai dispenser hand sanitizer. Bahkan pria ini diminta untuk mengenakan pakaian yang benar-benar menyerupai dispenser hand sanitizer.
Kejadian memilukan itu pun berhasil tertangkap kamera dan menuai kecaman dari para netizen yang menilai perbuatan ini sebagai bentuk perbudakan baru.
Memang situasi krisis akibat wabah virus corona seperti saat ini layaknya pisau bermata dua. Di sisi lain, dapat mendorong manusia untuk meningkatkan kemampuannya dalam mencari solusi untuk menghentikan wabah virus corona, namun di sisi lain juga dapat membawa manusia dalam situasi terburuk seperti kematian.
Baca juga: Tak Peduli Corona, Wisatawan Jakarta Penuhi Pantai Carita Banten
Dilansir dari laman Market Watch oleh World of Buzz, wabah virus corona benar-benar menunjukkan adanya perubahan besar dalam sektor pekerjaan. Hanya saja, pekerjaan yang satu ini dianggap telah merendahkan harkat dan martabat manusia.
Mirisnya, tindakan perusahaan yang mempekerjakan orang dengan cara yang tidak layak ini ternyata dipamerkan di platform-platform media sosial, termasuk Twitter.
Dalam sejumlah foto yang tersebar di Twitter, perusahaan Saudi Aramco mengambil tindakan yang tidak terduga atas respon mereka terhadap wabah virus corona.
طبقية خليجية
— هشام فقيه (@HishamFageeh) March 10, 2020
اهداء من أرامكو pic.twitter.com/FpWsUNw7mE
Perlu diketahui, Saudi Aramco merupakan sebuah perusahaan migas dengan nilai tertinggi di dunia, yang berkantor pusat di di Dhahran, Arab Saudi.
Meskipun begitu, perusahaan raksasa ini tampaknya tak menunjukkan tingginya nilai mereka dalam hal tersebut.
Bagaimana tidak, sementara perusahaan lain menunjukkan respon yang tepat terkait wabah virus corona dengan cara menyediakan hand sanitizer dan masker bagi karyawan mereka, Saudi Aramco tampaknya telah mengambil langkah yang cukup jauh.
Mereka mempekerjakan buruh migran sebagai dispenser hand sanitizer. Buruh yang berjenis kelamin laki-laki itu ditugaskan untuk menyemprotkan cairan hand sanitizer kepada setiap orang yang membutuhkannya.
Baca Juga: Upaya Cegah Corona, Umat Hindu di India Pesta Minum Urin Sapi
Unggahan Twitter yang kini sudah mendapatkan lebih dari 7.600 retweet itu mengundang banyak tanggapan dari para netizen. Tak sedikit dari mereka mengecam tindakan tersebut.
Tak hanya memalukan, sebagian besar dari netizen merasa bahwa apa yang dilakukan oleh Saudi Aramco tidak manusiawi, karena merupakan tindakan rasis dan eksploitasi manusia khususnya kalangan pekerja migran minoritas.
Bahkan, beberapa di antaranya ada yang menilai tindakan tersebut sebagai bentuk perbudakan di era modern.
Baca Juga: Kisah Pasien yang Sembuh Dari Virus Corona: `Jangan Panik`
Pihak Saudi Aramco buka suara
Mengetahui pihaknya viral karena mempekerjakan seorang pekerja imigran sebagai hand sanitizer, pihak Saudi Aramco pun buka suara.
Pada mulanya, mereka menolak mengaku. Melalui akun twitter resminya, mereka menyatakan bahwa memang ada foto-foto yang beredar di mana seorang pekerjanya memakai paket sterilisasi di salah satu fasilitas perusahaan.
Akan tetapi, pihak Saudi Aramco ingin mengungkapkan ketidakpuasannya terhadap perilaku kasar tersebut, dan justru malah mengatakan bahwa karyawan itu telah bertindak di luar persetujuan perusahaan.
إشارة إلى الصور المتداولة في وسائل التواصل الاجتماعي لأحد الزملاء مرتدياً ما يشبه عبوة للتعقيم في أحد مرافقها، تود #أرامكو السعودية أن تعرب عن استيائها الشديد من هذا التصرف المسيء الذي أريد به التأكيد على أهمية التعقيم، دون أخذ موافقة من الجهة المعنية بالشركة.
— أرامكو (@Saudi_Aramco) March 10, 2020
"Pihak perusahaan telah menghentikan aksi tersebut dan melakukan pencegahan agar aksi seperti itu tidak terulang lagi," kata pihak Aramco Selasa lalu.
Namun beberapa pengguna Twitter pun merespon negatif pernyataan itu,"Saya yakin pria itu tidak melakukan atas keinginannya sendiri! Pasti ada orang yang bertanggung jawab atas tindakan tidak berprikemanusiaan ini dan harus diperhitungkan! Anda pasti lebih tahu!" tulis seorang pengguna bernama Nadine Welson Njeim.
Baca Juga: Potret `Bumi Sedang Istirahat` Karena Virus Corona, Miris atau Berkah?
Disamping itu, Arab Saudi sendiri memang sering kali dikecam karena perlakuan keji terhadap pekerja asingnya.
Tahun lalu, pemerintah Bangladesh mengabarkan bahwa pekerja perempuan asal negara itu dipulangkan dari Arab Saudi pasca mengalami pelecehan seksual dan fisik.
Sebelumnya, Aktivis dan LSM juga telah meningkatkan kesadaran tentang nasib pekerja di wilayah Teluk yang mengalami pelecehan fisik dan verbal oleh para majikan mereka.