Miris, Pria Pulang Kampung Ditolak Masuk Rumah Oleh Istrinya Karena Takut Corona

Penulis Isfatu Fadhilatul | Ditayangkan 26 Mar 2020

Miris, Pria Pulang Kampung Ditolak Masuk Rumah Oleh Istrinya Karena Takut Corona

Ilustrasi social distancing atau menjaga jarak, agar tak tertular corona - Image from news.detik.com

Niatnya ingin melepas rindu lah tak dibolehkan masuk sama istri

Sial, sial nasib pria satu ini

Sang istri takut ia terinfeksi corona karena suaminya itu batuk-batuk ringan, al hasil ia pun tak memperbolehkan suaminya pulang kerumah.

Nasib sial dialami oleh IM (35), niatnya melepas rindu pada keluarga, namun sudah berdiri di depan rumah, justru dilarang masuk oleh istrinya sendiri. 

Alasannya, karena IM sehari-hari bekerja di Surabaya dan pada waktu pulang ia batuk-batuk ringan. 

Sementara, sang istri tinggal bersama empat anak mereka dan hanya ada dua kamar di rumah tersebut.

Atas anjuran istrinya, IM akhirnya menuju RSUD Gambiran. 

Baca juga: Nekat, Jenazah Suspect Corona, Diambil Paksa Keluarga, Apa Belum Tau Bahayanya?

Setelah dilakukan observasi, IM disuruh pulang untuk melakukan self isolation atau isolasi mandiri karena ia masuk kategori ODR (orang sehat dalam risiko).

Miris, Pria Pulang Kampung Ditolak Masuk Rumah Oleh Istrinya Karena Takut Corona

perbedaan odp, pdp, suspect - Image from wajibbaca.com

IM pun kemudian kembali pulang ke rumahnya di wilayah Kelurahan Bandar Lor, Kediri dan menceritakan hasilnya kepada sang istri. Namun tetap saja, ia tidak diperbolehkan masuk rumah. IM pun terkatung-katung, bingung mencari tempat tinggal.

Dering telpon berbunyi, seorang perempuan di ujung sana. "Halo, mohon bisa dibantu. Anak saya tidak boleh masuk rumah, menantu saya melarangnya pulang,” suara Ibu IM yang jauh-jauh dari Malang menelepon mengadukan kejadian tersebut ke Media Center Covid-19 Kota Kediri pada Selasa (24/3).

"Iya bu, bisa dibantu namanya siapa dan sekarang posisinya di mana?" tanya Erna Agustina, seorang Staf Seksi Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Kediri yang sedang bertugas di Media Center.

"Dia di depan rumah, tidak boleh masuk, mohon bantuannya," jawab sang ibu merajuk.

"Tolong anak ibu suruh ke balai kelurahan terdekat, kami akan menghubungi petugas di sana," jawab Erna kemudian.

Petugas akhirnya menghubungi IM lewat nomor HP yang diberikan Ibundanya ke petugas. 

IM yang sehari-hari bekerja sebagai sopir taksi di Surabaya ini, memang membuat dia semakin rentan.

Baca Juga: Banyak Digunakan, Apakah Masker Kain Efektif Cegah Corona? ini Penjelasannya

Setelah mendapatkan foto identitas, petugas kemudian menghubungi Kepala Kelurahan Bandar Lor Dani Budi Pulasto untuk mencarikan solusi.

"Ini nanti bagaimana, ini kan masuk kategori ODR," tanya Dani.

Petugas di Media Center meyakinkan bahwa tidak masalah, yang penting jaga jarak dan tidak perlu bersalaman. 

Media Center juga meyakinkan IM untuk sementara waktu tinggal di kos-kosan saja, sampai 14 hari ke depan, yakni masa isolasi diri selesai. 

Dan Kepala Kelurahan pun membantu mencarikan kos-kosan terdekat.

IM menerima solusi terbaik, dan untuk sementara ia bisa menunggu rindu berkumpul keluarga dengan tinggal di kos-kosan selama dua minggu ke depan. 

Pemerintah Kota Kediri memang sudah menghimbau warganya untuk jangan pulang kampung. 

Imbauan ini sebenarnya efektif, namun belum dihiraukan oleh sebagian pihak. Istri IM taat himbauan, sang suami malah mengabaikan.

Baca Juga: Update, ini 5 Kabar Baik Seputar Penanganan Virus Corona di Indonesia

Seharusnya kejadian ini tidak akan terjadi jika IM menelepon lebih dulu pada istrinya, berkabar kondisi, serta menyampaikan rencana pulang. 

Sedangkan sang istri bisa mencegah lebih dini, dan IM tidak perlu terlunta-lunta di kampung sendiri.

Ingat, jangan tiru kejadian ini, meskipun sudah sangat rindu dengan keluarga, namun tidak disarankan untuk pulang kampung ditengah kondisi maraknya virus corona seperti sekarang ini. 

SHARE ARTIKEL