Nyesek, Baru Melahirkan, Menantu ini Hanya Diijinkan Makan Sayur Bening oleh Mertua

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 12 Dec 2020

Nyesek, Baru Melahirkan, Menantu ini Hanya Diijinkan Makan Sayur Bening oleh Mertua

Sayur bening - Image from food.detik.com

Selama 36 hari hanya boleh makan sayur bening 

Tak disangka, menantu ini dapat perlakuan tidak adil dari sang mertua. Ia hanya diijinkan makan sayur bening tanpa tambahan lauk apapun. Akibatnya ia menderita baby blus, bahkan setelah 2 tahun berlalu.

Viral sebuah curhatan pilu seorang menantu saat lahiran di rumah mertua. Dikisahkannya, Ia hanya diperbolehkan makan sayur bening selama sebulan. Ini cerita lengkapnya. 

Sosok mertua kerap kali menjadi momok yang menakutkan bagi para menantu. Hal ini dikarenakan banyak kejadian tak mengenakkan yang dialami oleh menantu dengan mertuanya.

Hal ini juga dialami oleh pengguna TikTok yang satu ini. Melalui sebuah video yang diunggah di TikTok, ia menceritakan pengalaman tak mengenakkan ketika lahiran anak pertama di rumah mertua.

Nyesek, Baru Melahirkan, Menantu ini Hanya Diijinkan Makan Sayur Bening oleh Mertua

Tangkapan layar unggahan video tiktok - Image from food.detik.com

Ia menyebut bahwa ibu mertuanya sangat mengatur tentang menu makanannya. Setelah kelahiran anak pertama, ia hanya diperbolehkan makan sayur bening selama 36 hari.

"Pengalaman melahirkan di rumah mertua yang tak terlupakan. Gak boleh makan apa-apa selain sayur bening. Itu berlaku selama 36 hari karena anakku cewek," tulisnya dalam caption.

Nyesek, Baru Melahirkan, Menantu ini Hanya Diijinkan Makan Sayur Bening oleh Mertua

Tangkapan layar unggahan video tiktok - Image from food.detik.com

Tak hanya itu saja, ia juga selalu disalahkan oleh ibu mertua setiap kali bayinya menangis. Padahal bayi menangis adalah hal yang wajar dan normal, apalagi saat ia masih kecil.

Hal ini tak pelak membuat dirinya menderita baby blues. Baby blues adalah gangguan suasana hati ibu setelah melahirkan. Meski kejadian tersebut sudah lewat 2 tahun yang lalu, tetapi ia masih merasakan stres akibat perlakuan sang ibu mertua.

"Butuh bantuan psikolog biar bisa bantu aku buat melupakan semuanya. Buat menghilangkan trauma dan benci terhadap mertuaku," ujarnya.

Semoga para ibu dan wanita di masa depan tak menjadi mertua yang jahat. Bagaimanapun menantu itu sudah seperti halnya anak sendiri, perlakukanlah dengan baik karena dia juga nantinya yang akan mengandung cucu mu kelak. 

SHARE ARTIKEL