Nabi Muhammad SAW Peringatkan Bahwa Hukum Harus Ditegakkan Seadil-adilnya

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 14 Dec 2020

Nabi Muhammad SAW Peringatkan Bahwa Hukum Harus Ditegakkan Seadil-adilnya

Ilustrasi hukum - Image from minangkabaunews.com

Jangan sampai hukum jadi tajam ke bawah dan tumpul ke atas 

Nabi Muhammad SAW sangat tegas dalam upayanya menegakkan keadilan. Bahkan ia mengungkapkan akan memotong sendiri tangan Fatimah, jika ia kedapatan mencuri. Hal ini menjadi tanda bahwa Rasulullah sangat pedul pada penegakan hukum terhadap siapapun. 

Islam adalah agama yang menjunung tinggi keadilan dan memerintahkan umat-Nya untuk berlaku adil. Allah SWT juga menyebut bahwa Ia menyukai orang-orang yang berlaku adil, sebagaimana firman Allah dalam surat berikut ini:

وَأَقْسِطُواْ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِيْنَ 

"Dan berlaku adillah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil." [al-Hujurât/49:9]

Contoh dari perbuatan yang tidak adil diantaranya ialah berupa penegakkan hukum yang tidak konsisten sehingga menyebabkan dosa dan hukuman di akhirat kelak. 

Rasulullah Nabi Muhammad SAW dalam sabdanya mengungkapkan bahwa yang membinasakan orang-orang terdahulu adalah hukum yang tidak ditegakkan dengan adil. 

Bentuk ketidakadilan tersebut juga sering dikenal dengan istilah 'hukum yang tumpul ke atas, tapi tajam ke bawah'. 

Hal tersebut bermakna bahwa orang yang terpandang atau memiliki kedudukan melanggar hukum tapi tak dihukum ataupun diberikan hukuman yang ringan. 

Sementara, bagi rakyat biasa yang melanggar hukum, barulah hukum ditegakkan dan diberikan sanksi yang berat. 

Pemberian Hukuman Harus Adil pada Siapapun 

Terkait hal ini, ada hadist riwayat Bukhari yang menerangkan tentang pemberian hukuman yang harus adil pada setiap orang. 

Bahkan dengan tegas, Nabi Muhammad SAW mengungkapkan akan memotong sendiri tangan Fatimah jika ia kedapatan mencuri. 

Aisyah RA, orang-orang Quraisy mengkhawatirkan keadaan (nasib) wanita dari bani Makhzumiyyah yang (kedapatan) mencuri. 

Mereka berkata siapa yang bisa bicara kepada Rasulullah SAW? Mereka menjawab bahwa tidak ada yang berani kecuali Usamah bin Zaid yang dicintai Rasulullah SAW.

Maka Usamah pun berkata kepada Rasulullah SAW, tetapi Rasulullah SAW bertanya, "Apakah engkau memberi syafaat (pertolongan) berkaitan dengan hukum Allah?" 

Rasulullah SAW pun berdiri dan berkhutbah, "Wahai manusia, sesungguhnya yang membinasakan orang-orang sebelum kalian adalah jika ada orang yang mulia (memiliki kedudukan) di antara mereka yang mencuri, maka mereka biarkan (tidak dihukum). 

Namun jika yang mencuri adalah orang yang lemah (rakyat biasa), maka mereka menegakkan hukum atas orang tersebut. Demi Allah, sungguh jika Fatimah binti Muhammad mencuri, aku sendiri yang akan memotong tangannya." (HR Bukhari). 

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW juga menyampaikan bahwa manusia yang paling dicintai Allah SAW adalah para pemimpin yang adil. 

Sementara manusia yang dibenci Allah SWT adalah pemimpin yang zalim. Hal ini sebagaimana hadits riwayat Abu Said al-Khudri RA. 

Rasulullah SAW bersabda, "Sesungguhnya manusia yang paling dicintai Allah SWT dan paling dekat tempat duduknya pada hari kiamat adalah pemimpin yang adil, sedangkan manusia paling dibenci oleh Allah dan paling jauh tempat duduknya adalah pemimpin yang zalim." (HR At-Tirmidzi).

Penegakan hukum yang adil adalah salah satu perintah dari Allah SWT dan Rasulullah. Untuk itu sebagai hamba-Nya maka kita wajib untuk mematuhinya. 

Dan pemerintah sekaligus lembaga penegakan hukum yang ada di Indonesia juga harus bisa menjalankan tugasnya secara amanah. Serta memastikan bahwa hukum yang diberikan terhadap pelaku tindak kejahatan adalah adil dan setimpal.

SHARE ARTIKEL