Minimarket Indonesia Boikot Produk Prancis, Ibu-ibu Pusingkan Produk Susu Bayi

Penulis Dian Editor | Ditayangkan 03 Nov 2020

Minimarket Indonesia Boikot Produk Prancis, Ibu-ibu Pusingkan Produk Susu Bayi

Pemboikotan produk Prancis di minimarket Indonesia - Image from instagram.com/makassar_iinfo

Anak sudah cocok produk susu yang itu, gimana?

Buntut dari pelecehan Nabi Muhammad dan hina Islam. Salah satu minimarket di Indonesia terlihat menyegel produk-produk Prancis. Mulai dari produk kecantikan, minuman hingga susu bayi. Ibu-ibu bingung pilih produk apa jika anak sudah cocok dengan susu bayi itu.

Pernyataan Presiden Prancis Emmanuel Macron yang bersikeras untuk mendukung kebebasan berekspresi terkait kartun Nabi Muhammad SAW di negaranya berbuntut panjang. 

Akibatnya, Prancis menuai kecaman dari berbagai masyarakat dan pemimpin Islam. Tak cukup disitu, Prancis juga mendapatkan serangan dan juga respon negatif dari pernyataan tersebut. 

Dikritik Pedas Presiden Turki 

Ucapan Macron dikecam dan dikritik Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Ia menyebut kesehatan mental Macron perlu diperiksa serta mengajak untuk memboikot produk-produk Prancis.

Ajakan Erdogan pun direspon oleh warganet dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Sebuah minimarket di Indonesia diketahui ikut mendukung gerakan boikot produk Prancis. 

Hal tersebut sebagaimana diketahui dari unggahan akun Instagram @makassar_iinfo pada 31 Oktober 2020.

"Salah satu minimarket di Indonesia juga sudah ikut memboikot produk dari negara Prancis," tulis akun tersebut dalam keterangan foto. Namun tidak disebutkan nama dan juga lokasi minimarket tersebut. 

Dalam unggahan tersebut, terdapat sejumlah foto dan video memperlihatkan adanya sebagian rak di minimarket yang disegel. Rak yang ditutup tersebut berisi produk-produk yang disebut dari Prancis.

Selain ditutup, rak tersebut juga bertuliskan tanda peringatan kalau produk tersebut dari Prancis, dan tulisan tidak dijual dan disegel sementara.

"Mohon maaf sementara produk ini tidak kami jual. Boikot produk Prancis," tulis salah satu peringatan di rak.

Rak minimarket tersebut disegel dengan plastik transparan. Jadi, merek produk yang masuk ke dalam daftar boikot bisa terlihat dari luar. 

Produk yang diboikot diantaranya ialah produk kecantikan, minuman, dan susu bayi yang mengundang perhatian.

Komentar Warganet 

Sejumlah warganet banyak yang menanggapi pemboikotan produk tersebut. Pasalnya ada beberapa merek produk yang kerap digunakan oleh masyarakat Indonesia, seperti Aqua dan SGM. 

Lantas, mereka mempertanyakan apakah benar kedua produk tersebut ikut diboikot. Menurut mereka, kedua produk itu asli Indonesia dan banyak pekerja yang berasal dari sana. 

Warganet juga ramai membahas tentang susu formula bayi merek SGM. Ada yang mendukung, tapi ada juga yang kurang setuju karena harganya terjangkau serta sudah banyak anak mereka yang cocok dengan produk susu bayi tersebut.

"MashaAllah setujuu bgt. Kalau perlu buat list produk2 Perancis biar kt jg bisa turut berpartisipasi untuk tidak menggunakan produknya. We Love Rasulullah Muhammad SAW," tulis akun pwatieka.

"Ikut2n boikot nanti anak yg udah cocok susu sgm pada bingung mamaknya," tulis akun felixa_celiana. 

"Baru tau SGM dari Perancis, sy pikir produk lokal krn relatif murah," tulis akun agusrisdianto36.

Tanggapan Pengamat Ekonomi 

Meski begitu, pengamat ekonomi sekaligus Dosen Perbanas Institute, Piter Abdullah memastikan bahwa gerakan boikot produk Prancis tidak akan berpengaruh banyak kepada Indonesia. Baik dari sisi investasi maupun masalah ekspor-impor. 

Pasalnya, produk-produk Indonesia tidak banyak yang bisa menjadi substitusi atau pengganti produk Prancis.

Hal ini dikarenakan produk asal Indonesia belum tepat untuk dijadikan pengganti produk dari Perancis yang seringkali digunakan sebagai gaya hidup. Seperti halnya, tas Hermes yang digemari oleh istri Erdogan, Emine Erdogan.

"Peluang selalu ada. Tanpa adanya gerakan boikot pun peluang Itu ada. Tapi produk-produk kita tidak banyak yang bisa menjadi substitusi produknya Perancis. Oleh karena itu kita tidak punya banyak peluang untuk memanfaatkan gerakan boikot terhadap produk Prancis," kata Piter seperti dikutip dari Liputan6.com, 30 Oktober 2020.

Menurut dia, seharusnya Indonesia sudah memanfaatkan peluang pasar produk-produk halal jauh sebelum terjadinya pemboikotan terhadap produk Prancis.

Kalau menurutmu bagaimana bun, setuju produk Prancis diboikot atau tidak?

SHARE ARTIKEL