Coronavirus Belum Usai, China Kembali Diguncang dengan Norovirus, Apa itu?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 17 Oct 2020

Coronavirus Belum Usai, China Kembali Diguncang dengan Norovirus, Apa itu?

Ilustrasi Norovirus - Image from www.ussfeed.com

Sejak September sudah mencapai 1.500 kasus 

Virus ini diketahui menyebar melalui makanan dan juga berbagai permukaan benda yang telah terkontaminasi virus ini. Berikut gejala penyakit ini dan juga sumber penularannya. 

Pandemi virus corona belum usai, China dikabarkan kembali diguncang dengan serangan virus baru yang bernama Norovirus.

Otoritas pengendalian penyakit di China telah mengungkapkan bahwa mahasiswa di universitas di Provinsi Shanxi, China dinyatakan telah terpapar oleh norovirus.

Lantas, apa itu Norovirus? 

Universitas Keuangan dan Ekonomi Shanxi di Taiyuan menjelaskan bahwa mahasiswa tersebut menunjukkan gejala muntah, diare, dan demam.

Dikabarkan, ini bukan kejadian pertama kali yang terjadi di China. 

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit di China, lebih dari 30 wabah norovirus telah dilaporkan secara nasional sejak September tahun ini. Dan total keseluruhan kasus diperkirakan mencapai hingga 1.500 kasus.

Dengan munculnya virus ini membuat publik bertanya-tanya mengenai apa sebenarnya Norovirus itu? Berikut ini kami telah rangkum mengenal apa itu norovirus.

Apa itu Norovirus? 

Diketahui Norovirus adalah virus yang dapat menyebar lewat air atau makanan yang terkontaminasi atau dengan menyentuh benda yang permukaannya terpapar virus. 

Norovirus dianggap sebagai penyebab paling umum dari penyakit gastroenteritis akut (diare dan muntah) di seluruh dunia. 

Virus ini bisa menyebar dengan mudah melalui makanan dan minuman dan dapat berdampak besar pada kesehatan masyarakat.

Norovirus awalnya disebut virus Norwalk, setelah kota Norwalk, OH, di mana wabah pertama yang dikonfirmasi terjadi sekitar tahun 1972.

Meskipun norovirus dapat menyerang kapan pun, tapi kebanyakan kasus terjadi saat musim dingin. Banyak orang terkadang menyebutnya sebagai "serangga muntah musim dingin".

Norovirus juga disebut sebagai keracunan makanan, karena bisa ditularkan melalui makanan yang terkontaminasi. Namun, penularan tidak selalu merupakan hasil dari kontaminasi makanan. 

Gejala dari Norovirus

Gejala norovirus akan menyebabkan sakit dalam waktu dua hari pasca terpapar virus tersebut. 

Mengutip WebMD, gejala khasnya termasuk mual, muntah (lebih sering pada anak-anak), diare berair (lebih sering pada orang dewasa), dan juga kram perut.

Selain itu, ada pula beberapa gejala lainnya termasuk demam ringan, panas dingin, sakit kepala, nyeri otot, kelelahan. 

Sebagian besar gejala ini tak serius, tetapi diare dan muntah dapat menghabiskan cairan yang dibutuhkan tubuh, sehingga bisa mengakibatkan dehidrasi. Anak-anak dan lansia adalah yang paling rentan mengalami dehidrasi, serta malnutrisi karena tidak mendapatkan nutrisi yang cukup.

Virus bisa ditularkan hingga 8 minggu. Artinya besar kemungkinan orang yang terpapar menularkan kepadda orang lain selama jangka waktu tersebut. Biasanya infeksi ini semakin berkurang seiring waktu.

Penyebaran Norovirus

Norovirus bisa menyebabkan orang menjadi terinfeksi saat mereka makan atau minum makanan dan minuman yang telah terkontaminasi virus tersebut. 

Tiram mentah atau setengah matang serta buah-buahan dan sayuran mentah menjadi penyebab beberapa wabah. 

Selain itu penularan juga bisa terjadi saat menyentuh benda atau permukaan yang telah terinfeksi virus kemudian menyentuh hidung, mulut, atau mata.

Norovirus tumbuh subur dalam jarak dekat, seperti halnya restoran, pusat penitipan anak, dan panti jompo, karena virus ini kuat dan sangat menular. 

Selain itu, diketahui bahwa Norovirus ini bisa bertahan hidup pada suhu ekstrem di air dan di permukaan.

Saat seseorang terinfeksi dari makanan yang terkontaminasi, virus bisa dengan cepat menular dari orang ke orang melalui makanan atau peralatan bersama, berjabat tangan, atau melalui kontak dekat lainnya.

Saat seseorang telah menunjukkan gejala, virus bisa menyebar melalui udara dan berakibat mencemari permukaan. 

Virus juga menyebar melalui feses, artinya seseorang yang tidak mencuci tangan secara menyeluruh setelah menggunakan kamar mandi bisa menularkan virus tersebut. 

Popok yang kotor juga bisa menjadi sumber norovirus. Norovirus, sebagaimana virus lainnya, tidak merespons antibiotik, yang dirancang untuk membunuh bakteri. 

Tidak ada obat antivirus yang dapat mengobati norovirus, tetapi pada orang sehat, penyakit ini bisa hilang sendiri dalam waktu 1-3 hari.

Itulah penjelasan lengkap mengenai Norovirus, semoga segera bisa ditangani dengan baik. Dan juga mudah-mudahan pandemi virus corona juga segera berakhir. 

SHARE ARTIKEL