Komplotan Admin Olshop Penipu Kaesang Ditangkap, Ternyata Masih Dibawah Umur
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 21 Sep 2020Kaesang Pangarep dan tangkapan layar chat dengan penipu - Image from seword.com
Penipu Kaesang ternyata masih bocah
Dari penipuan yang mereka lakukan, keempat bocah tersebut bisa dapatkan hingga jutaan rupiah. Kalau masih bocah sudah lancar menipu seperti ini, gimana kelak saat dewasa?
Polisi menangkap komplotan penipuan penjualan barang di dunia maya atau online shop (olshop).
Yang mana salah satu korban komplotan itu adalah putra bungsu Presiden Joko Widodo (Jokowi) Kaesang Pangarep.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Awi Setiyono membeberkan pelaku penipuan yang berjumlah empat orang itu telah ditangkap.
Keempat pelaku yang kini sudah ditetapkan sebagai tersangka ialah AF, GR, MR, dan DFY. Tersangka tersebut berada di Aceh dan Medan.
"Akun-akun itu ada di wilayah Aceh dan Medan," kata Brigjen Awi dalam video yang diunggah kanal YouTube KompasTV, Sabtu (19/9/2020).
"Kemudian penyidik menemukan ada empat tersangka, yang pertama AF, kemudian GR, kemudian MR, dan DFY," lanjutnya.
Brigjen Awi mengungkapkan bahwa pelaku ternyata masih berusia di bawah umur, dengan rentang usia 15-16 tahun.
"Rata-rata anak ini di bawah umur, antara 15 sampai 16 tahun, masih duduk di kelas VII, VIII, IX SMP ya," ucapnya.
Adapun modus penipuan yang dilakukan para pelaku adalah melelang berbagai barang bermerek dan langka di akun instagram.
Pemenang lelang kemudian akan dihubungi oleh penipu-penipu tersebut melalui direct message (DM) guna menginfokan skema untuk mendapatkan barang lelang.
Kemudian penipu itu akan mensyaratkan pemenang lelang untuk mengirim sejumlah uang ke nomor rekening pelaku yang umumnya di batasi hanya sehari saja.
Namun setelah korban mengirim uang, barang langka yang dilelang tak kunjung dikirimkan.
Diketahui, dari aksi penipuan tersebut total keuntungan yang telah diraup para pelaku capai jutaan rupiah.
Waduh, masih kecil kok sudah mental penipu seperti ini. Untuk itu, para orang tua perlu memberikan wawasan kepada anak-anak supaya mereka tidak kebablasan memanfaatkan teknologi untuk hal yang tidak baik.
Dan yang tak kalah pentingnya adalah memberikan pendidikan akhlak untuk anak-anak. Inshaallah dengan pendidikan akhlak yang bagus bisa menjadi benteng bagi anak-anak untuk melakukan hal-hal yang buruk.