Diasingkan Warga, Terpaksa Anak ini Bawa Jasad Ayahnya Dalam Karung Pakai Sepeda

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 03 Sep 2020

Diasingkan Warga, Terpaksa Anak ini Bawa Jasad Ayahnya Dalam Karung Pakai Sepeda

Anak mengangkut jenazah ayahnya pakai sepeda - Image from tribunnewswiki.com

Warga tak sudi sentuh jenazah sang ayah 

Terpaksa, sang anak membawa jasad sang ayah sendirian. Jasad itu ia masukkan dalam karung dan diikat, lalu dibawa menggunakan sepeda. Warga menilai dia dari golongan yang rendah, sehingga tak mau menolongnya.

Miris, seorang anak yang dikucilkan oleh warga desa harus mengangkut jenazah ayahnya sendirian. 

Anak tersebut mengikat jasad ayahnya yang dimasukkan ke karung, lalu diangkut dengan sepeda.

Penduduk desa sekitar menyebutkan bahwa mereka menolak untuk menyentuh tubuh jasad ayah anak tersebut. Kejadian ini terjadi di India.

Seperti dilansir oleh India Today, Rabu (2/8/2020), anak itu terpaksa harus membawa jenazah ayahnya sendiri ke pemakaman.

Warga desa menolak untuk membantu prosesi pemakaman untuk jenazah ayah anak tersebut. 

Peristiwa yang terjadi di Desa Lankabahal, Distrik Bolangir, Odisha, India tersebut menggambarkan kondisi stigma sosial di India. 

Beberapa desa di India memang masih memakai kelas sosial. Oleh sebab itu, pemakaman pun tidak ada yang mau membantu.

Anak dari jenazah tersebut terpaksa melakukan semua prosesi pemakaman ayahnya seorang diri. 

Pria itu memasukkan jenazah ayahnya ke dalam karung lalu mengikatnya di sisi belakang sepeda.

Mengetahui kabar itu, peduduk desa membantah dan mengatakan bahwa mereka membantu pria itu membawa jenazah. 

Hal tersebut karena memang dia berasal dari kasta yang lebih rendah.

Orang yang meninggal tersebut diketahui bernama Akhaya Patra. Video anak membawa ayahnya menggunakan sepeda dan menjadi viral di media sosial. 

Istri dari almarhum mengatakan kepada India Today bahwa tidak ada yang datang untuk membantu karena mereka tergolong dalam kasta rendah.

“Tidak ada yang datang untuk upacara terakhir suamiku. Anak dan saudara ipar saya membawa jenazah ayahnya dengan sepeda dan melakukan upacara terakhir,” katanya.

Pegawai layanan di Distrik Bolangir, Arindam Dakua menjelaskan bahwa keluarga itu belum meminta bantuan dari kantor administrasi setempat.

“Mungkin dia belum meminta bantuan siapapun dari administrasi, Bahkan BDO tidak mengetahui kejadian tersebut. Mereka jelas diinstruksikan untuk membantu di bawah Harischandra Sahayata Yojana. Namun, dia akan mendapatkan bantuan keuangan," katanya.

Khusus untuk Pemerintah Odisha, pada tahun 2013 telah meluncurkan Harischandra Sahayata Yojana yang berfungsi untuk membantu keluarga miskin secara finansial dalam melaksanakan pemakaman kerabat yang meninggal.

Pada 23 Februari 2020 lalu, Ketua Menteri Odisha, Naveen Patnaik mengatakan sebanyak 79.578 keluarga telah menerima sekitar 17,63 crore Rupe (Rp 35 Miliar) sebagai bantuan di bawah Harischandra Sahayata Yojana pada tahun anggaran 2019-2020.

Duh miris sekali, padahal setiap orang punya hak sama untuk dimakamkan dengan cara dan proses yang layak. 

Semoga kejadian ini bisa mengingatkan kita agar menumbuhkan sikap empati kepada kesusahan orang lain. 

SHARE ARTIKEL