Baru, Alat Tes Covid-19 Karya Anak Bangsa, Mendeteksi dari Nafas Akurasi 97%

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 25 Sep 2020

Baru, Alat Tes Covid-19 Karya Anak Bangsa, Mendeteksi dari Nafas Akurasi 97%

Genose, alat tes covid-19 - Image from mipa.ugm.ac.id

Hanya butuh waktu 3 menit langsung muncul hasilnya

Peneliti UGM berhasil ciptakan alat tes covid-19 super cepat, tingkat akurasinya ditargetkan bisa mendekati tes PCR. Alat tes ini juga menawarkan cara yang mudah dan hasil yang cepat. Berikut penjelasan lengkapnya. 

GeNose disebut akan menjadi alat deteksi paling canggih untuk mendeteksi Covid-19 melalui hembusan napas secara cepat dan juga akurat. 

Adapun, terkait uji klinis pertama GeNose sudah dilakukan oleh Universitas Gadjah Mada (UGM).

Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset Nasional (Menristek/BRIN) Bambang Brodjonegoro menjelaskan bahwa pihaknya akan mendukung uji klinis tahap kedua dan lanjutan untuk alat tersebut. 

Bulan Desember Siap Digunakan 

Harapannya, di Bulan Desember mendatang GeNose ini sudah bisa digunakan oleh masyarakat.

“Jadi mudah-mudahan bulan Desember kita sudah bisa, masyarakat maksudnya secara luas sudah bisa menggunakan GeNose ini paling tidak untuk screenning,” ujarnya dalam Serah Terima Alat Genose dari UGM dan Konsorsium kepada Kemenristek/BRIN, Kamis (24/9).

Sementara itu pada uji klinis pertama, GeNose telah dilakukan di Rumah Sakit Bhayangkara, Yogyakarta. 

Dia pun menjelaskan kalau GeNose ini bisa bekerja mendekati uji swab dengan polymerase chain reaction (PCR). Untuk itu, pihaknya akan terus mendukung untuk uji klinis lanjutan. 

“Yang paling penting adalah bagaimana Genose ini sedekat mungkin dengan PCR sebagai gold standar. Bahwa ini kita ingin Arahkan menjadi gold standar dan itu mungkin next-nya,” imbuhnya.

Hasil Keluar Hanya dalam Waktu 3 Menit 

Sementara, di waktu yang sama, Anggota Tim Peneliti GeNose dari UGM, Dian Kesumapramudya Nurputra menjelaskan, GeNose memiliki kemampuan yang sangat cepat dalam mendeteksi Covid-19. 

Bahkan sesorang sudah bisa diketahui positif atau negatif Covid-19 hanya dalam waktu 3 menit. 

“Kita membutuhkan alat baru yang cepat dan akurat. Disini kami perkenalkan GeNose yang bisa mendeteksi dan memberikan keputusan, dalam waktu tiga menit. Memang butuh kehati-hatian benar-benar menjalankan prosedur baku dan semua etika dipenuhi untuk kebutuhan masyarakat dan tetap menjaga aturan kesehatan, uji-uji yang mengutamakan pasien dan konsumen,” tutup dia.

Menurut Bambang, alat yang dibekali dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) itu membuktikan bahwa peneliti Indonesia memiliki kemampuan dengan pendekatan industri 4.0. 

Hal itu menurutnya, membuat tingkat akurasi bisa semakin tinggi jika didukung dengan data yang besar.

“Saya yakin alat ini bisa bekerja semakin baik, dengan masuknya data yang semakin banyak dan lengkap. Karena big data ini menjadi kunci bagi GeNose,” ujar Bambang. 

Cara Kerja GeNose 

Cara kerja GeNose ialah dengan mendeteksi Volatile Organic Compound (VOC) yang terbentuk karena adanya infeksi Covid-19 yang keluar bersama napas pasien. 

Napas pasien diambil diindera melalui sensor-sensor, kemudian diolah datanya dengan bantuan AI guna mendeteksi dan menyimpulkan. 

Bambang menerangkan bahwa alat senilai Rp 40 juta tersebut bisa menjadi solusi dari masalah yang ada pada alat deteksi rapid test dan PCR, yaitu tingkat akurasi waktu dan biayanya sangat mahal. 

“Mudah-mudahan ini menjadi alat screening yang baik,” katanya.

Untuk saat ini, GeNose sudah diuji klinis pada tahap pertama. Sementara pada uji klinis tahap kedua, Kemenristek berjanji akan memberikan dukungan penuh, sebab butuh dana yang besar. 

Bambang juga menawarkan untuk pengambilan sampel dan juga membandingkan dengan hasil PCR di Jakarta. 

Tim Konsorsium Riset dan Inovasi Covid-19 dan laboratorium PCR yang dimiliki siap untuk membantu. 

“Kami akan siapkan booth, orang datang untuk mengembuskan napas, kemudian diambil swabnya, dan bisa dilakukan pemeriksaan masing-masing sehingga bisa membantu menambah sampel dari uji klinis, mudah-mudahan juga nanti ada dukungan dari Kementerian Kesehatan untuk mengujinya,” ujar dia.

Akurasi Hingga 97%

Uji profiling (kalibrasi) GeNose sudah dilakukan dengan menggunakan 600 sampel data valid dari Rumah Sakit Bhayangkara dan Rumah Sakit Lapangan Khusus Covid Bambanglipuro di Yogyakarta.

Hasilnya menunjukkan tingkat akurasi yang fantastis yakni sebanyak 97%. 

Selanjutnya, GeNose memasuki tahap uji diagnostik (uji klinis) yang akan dilakukan secara bertahap dan tersebar di sejumlah rumah sakit di Indonesia, sebelum dipakai secara luas. 

Selain kecepatan pendeteksiannya, harganya juga diklaim lebih murah daripada PCR. 

"Kurang lebih Rp 40 juta, bisa digunakan untuk 100 ribu tes. Kami juga memiliki kemampuan produksi optimal 50 ribu unit per bulan, sudah cukup memadai,” kata Wakil Rektor Bidang Kerja Sama dan Alumni UGM Paripurna.

Mari kita doakan semoga karya anak bangsa ini bisa sukses dan membantu penanganan pandemi Covid-19 di Tanah Air, dan secara luas di masyarakat dunia.

SHARE ARTIKEL