Sikap Mulia Rasulullah SAW Saat Bersama dengan Anak-anak yang Patut Diterapkan

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 07 Aug 2020

Sikap Mulia Rasulullah SAW Saat Bersama dengan Anak-anak yang Patut Diterapkan

Ilustrasi anak-anak - Image from voa-islam.com

Tak banyak yang tahu, begini sikap Rasulullah SAW pada anak-anak 

Bukan tanpa alasan, Rasulullah SAW senantiasa memperlakukan anak-anak dengan istimewa karena punya makna filosofis dibaliknya. Beliau juga menyebutkan bahwa menyayangi anak-anak salah satu tanda seseorang memiliki rahmat dalam hatinya. 

"Sedianya shalatku akan kupanjangkan namun apabila kudengar tangisan bayi, terpaksa kusingkat karena mengetahui betapa gelisah hati ibunya," sabda Rasulullah SAW sebagaimana diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas dalam sebuah hadist. 

Begitulah Rasulullah, dimana pun ketika bertemu anak kecil, dengan penuh kasih sayang Beliau akan membelai, mengusap, dan menciumnya. 

Sebagaimana cerita Aisyah, “Rasulullah menciumi Hasan dan Husain di hadapan Al-Aqra bin Habis yang heran, lalu berkata, ‘Ya Rasulullah, saya mempunyai 10 orang anak, tak seorang pun yang pernah aku cium seperti engkau ini.’ Maka, Rasulullah dengan tajam memandangnya seraya berkata, “Siapa yang tidak memiliki rasa rahmat dalam hatinya tidak akan dirahmati Allah.”

Bukhari, Muslim, dan Tirmizi meriwayatkan bahwa sahabat Al-Baraa’ bin Azib berkata, “Aku melihat Rasulullah meletakkan cucunya Hasan di atas bahunya, dan berkata, ‘Ya Allah, aku benar-benar mencintainya maka cintailah dia.”

Rasulullah juga pernah menyebut Hasan dan Husein sebagai orang yang paling dicintainya diantara keluarganya. 

At-Tirmidzi dalam sebuah hadis lain meriwayatkan bahwa Anas berkata, “Pernah Rasulullah ditanya, ‘Siapakah dari keluargamu yang paling engkau cintai?’ Dengan tegas, Rasulullah menjawab, ‘Al-Hasan dan Al- Husein,’ dan beliau lalu berkata kepada Fatimah: ‘Panggilah ke mari kedua anakku, Al-Hasan dan Al-Husain.’ Maka, kedua cucu Rasulullah pun datang tertatih- tatih, lalu keduanya dipeluk erat-erat dengan mesranya.

Menggembirakan Hati Anak-anak 

Tak hanya cucu beliau, Rasulullah juga selalu berusaha untuk menggembirakan hati anak-anaknya. 

Dalam buku Rasulullah Manusia tanpa cela disebutkan, bila dalam sebuah majelis datang seseorang membawa bingkisan berupa buah-buahan misalnya, maka yang pertama kali diberinya adalah anak-anak kecil yang berada di tempat tersebut. 

Rasulullah juga suka mengusap pipi anak-anak. Hal ini dikatakan oleh Jabir bin Samurah ra yang menceritakan tentang masa kecilnya ketika bertemu dengan Rasulullah SAW. 

Ia berkata, “Aku pernah shalat bersama Rasulullah SAW. Setelah selesai shalat Beliau keluar ke tempat keluarganya, aku pun keluar bersama Beliau. Beliau tampak menciumi anak-anak dan mengusap kedua pipi mereka satu per satu.”

Kemudian, Jabir bin Samurah melanjutkan ceritanya, “Ketika Beliau mengusap kedua pipiku, aku merasakan tangan Beliau itu dingin dan berbau harum se akan-akan keharuman tersebut keluar dari tas penjual minyak wangi.” (Shahih Muslim, hal VII/81)

Dalam kitab Maulidul Barzanjiy dikatakan, “Peluh yang keluar dari tubuh Rasulullah SAW bagaikan mutiara yang baunya lebih semerbak daripada harumnya wewangian minyak kasturi. Apabila Beliau berjabat tangan dengan seseorang, maka akan membekas bau harum pada tangan orang tersebut sampai beberapa hari lamanya. Ketika Beliau membelai (mengusap) kepala anak kecil, dapat diketahui bekas usapannya itu oleh anak-anak yang lain karena aroma wanginya." 

Mendoakan Anak-anak 

Selain menyayangi dan mengasihi anak-anak, Rasulullah juga sering mendoakan anak-anak agar nanti menjadi manusia berguna bagi agama dan bangsanya. 

Aisyah ra berkata, “Ketika mendatangani anak-anak, Rasulullah jongkok di hadapan mereka lalu memberikan pengertian dan mendoakan mereka.”

Hal yang sama juga pernah dikisahkan oleh Usamah bin Zaid, “(Sewaktu aku masih kecil) Rasulullah pernah mengambil aku untuk didudukkan di paha Beliau, sedang Husain (cucunya) didudukkan di paha Beliau yang lain. Kemudian kami berdua didekapnya, seraya berdoa: ‘Ya Allah, kasihanilah keduanya ini karena aku telah mengasihi keduanya.”

Usamah bin Zaid juga meriwayatkan, suatu hari Rasulullah SAW dikabarkan berita tentang kematian salah seorang cucunya oleh seseorang. 

Maka, menangislah Rasulullah hingga air matanya jatuh berlinangan, dan Sa’ad bertanya, “Mengapa sampai demikian, Rasulullah?” Maka, Nabi menjawab, “Inilah rahmat yang dijadikan Allah dalam hati hamba-Nya, dan Allah hanya merahmati mereka yang memiliki rasa rahmat dalam hatinya.” (HR Bukhari dan Muslim).

Oleh sebab itu, salah satu bentuk meneladani sikap Rasulullah SAW adalah bersikap baik dan juga menyayangi anak-anak. Hal ini inshaallah juga menjadi bukti bahwa di hati kita masih dikaruniai rahmat oleh Allah SWT. 

Semoga kita semua termasuk orang-orang yang memiliki rasa rahmat di hati. 

SHARE ARTIKEL