Nabi Muhammad SAW Larang Doa yang Dipanjatkan dengan Cara Seperti ini
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 25 Aug 2020Ilustrasi doa - Image from assajidin.com
Jangan terburu-buru dalam berdoa
Rasulullah SAW mengingatkan doa seorang hamba akan tetap dikabulkan selama ia tak berdoa untuk suatu perbuatan dosa, memutuskan silahturahim, atau tak terburu-buru. Begini penjelasan makna dari terburu-buru.
Doa sudah menjadi aktivitas harian kita selain berusaha. Namun dalam melaksanakannya, terkadang kita tak bertanya-tanya 'mengapa Allah SWT tak kunjung mengabulkan doa kita?'.
Dan salah satu alasannya adalah saat berdoa kita memanjatkannya dengan terburu-buru. Lantas gimana sih sikap terburu-buru dalam berdoa?
Apakah saat mengucapkannya terlalu cepat atau berdoa dengan ala kadarnya?
Rasulullah SAW bersabda, "Doa seorang hamba Allah tetap dikabulkan selama ia ttak meminta suatu perbuatan dosa atau memutuskan silaturahim atau tak terburu-buru segera dikabulkan."
Seorang sahabat bertanya, "Wahai Rasulullah, apakah maksud terburu-buru?"
Rasulullah menjawab, "Ia mengatakan, 'aku telah berdoa tapi aku tak melihat doaku dikabulkan', sehingga ia mengabaikan dan meninggalkan doanya itu." (HR Muslim dari Abu Hurairah).
Jadi yang dimaksud terburu-buru, bukanlah doa yang dipanjatkan dengan sangat cepat dan seadanya. Melainkan sikap menyerah kita atas doa yang kita panjatkan sendiri.
Karena berpikir bahwa doa tak terkabulkan, lantas kita menyerah dan tak lagi memanjatkannya kembali. Padahal tahukah kamu, berapa lama Nabi Ibrahim berdoa kepada Allah SWT meminta untuk mendapatkan momongan?
Nabi Ibrahim berdoa hingga berpuluh-puluh tahun. Bahkan Allah SWT baru mengabulkan doa tersebut saat Nabi Ibrahim berusia 100 tahun sedangkan sang istri berusia 99 tahun.
Penyebab Doa Belum Dikabulkan
Ketika suatu doa belum menunjukkan tanda-tanda terkabul, maka seharusnya seseorang tetap bersabar dan berbaik sangka kepada Allah SWT.
Sebab, mungkin saja Allah SWT mengganti bentuk pengabulan doa tersebut dengan sesuatu yang lebih bermanfaat bagi si pemohon atau ditunda pengabulannya hingga hari akhirat dalam bentuk tabungan pahala.
'Jangan salahkan Allah bila doa tak dikabulkan dan jangan pula menggerutu atau jemu,' kata Abdul Qadir-Jailani dalam Mafatih al-Ghaib.
Hal yang perlu dipertanyakan adalah mengapa doa kita tak terkabul? Berikut, ada dua sebab mengapa doa tertolak.
- Pertama, tidak memperhatikan adab berdoa, baik adab lahir maupun adab batin.
- Kedua, perilaku buruk.
Syaqiq al-Balkhi bercerita: ketika Ibrahim bin Adham berjalan di pasar Bashrah, kemudian orang-orang mengerumuninya.
10 Perkara yang Membuat Hati Mati
Mereka bertanya, mengapa Allah belum juga mengabulkan doa mereka padahal mereka sudah bertahun-tahun berdoa, serta bukankah Allah berfirman, "Berdoalah kalian, maka Aku mengabulkan doa kalian."
Ibrahim bin Adham menjawab,
"Hatimu telah mati dari sepuluh perkara. Yakni, pertama, engkau mengenali Allah, tetapi tidak menunaikan hak-Nya. Kedua, engkau membaca Al Quran, tetapi tidak mau mempraktikkan isinya.
Ketiga, engkau mengaku bermusuhan dengan iblis, tetapi mengikuti tuntunannya. Keempat, engkau mengaku cinta Rasul, tetapi meninggalkan tingkah laku dan sunah beliau. Kelima, engkau mengaku senang surga, tapi tak berbuat menuju kepadanya.
Keenam, engkau mengaku takut neraka, tetapi tak mengakhiri perbuatan dosa. Ketujuh, engkau mengakui kematian itu hak, tetapi tidak mempersiapkan diri untuk menghadapinya.
Kedelapan, engkau asyik meneliti aib-aib orang lain, tetapi melupakan aib-aib dirimu sendiri. Kesembilan, engkau makan rezeki Allah, tetapi tidak bersyukur pada-Nya. Dan kesepuluh, engkau menguburkan orang-orang, tetapi tidak mengambil pelajaran dari kejadian tersebut."
Semoga kita dijauhkan dari 10 perkara yang membuat hati kita mati. Dan kita selalu bersabar dan berbaik sangka kepada Allah SWT jika doa yang dipanjatkan belum jua terkabul.