Viral! Rombongan Pesepeda Wanita di Aceh Dikecam karena Langgar Syariat Islam
Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 07 Jul 2020Rombongan pesepeda di Aceh - Image from Instagram.com/acehworldtime
Setiap daerah punya norma-norma yang berlaku
Setiap orang yang berada di daerah tertentu harus menerapkan aturan tersebut. Bukannya malah seenaknya sendiri dan tidak menghiraukan aturan yang berlaku. Menanggapi hal itu, Walikota Banda Aceh pun geram.
Wali Kota Banda Aceh, Aminullah Usman, merespon keras terkait adanya sejumlah foto-foto dan video warga yang bersepeda di kawasan Ulee Lheue, Kota Banda Aceh.
Ia merasa geran bukan karena warganya bersepeda, namun lebih kepada penampilan oknum yang ada di dalam foto dan video tersebut.
Di gambar yang kini tersebar di media sosial itu tampak sejumlah wanita sedang gowes, dengan tak menggunakan jilbab dan pakaian yang ketat.
BACA JUGA
Satpol PP dan WH Mencari Oknum
Aminullah mengatakan, tindakan dan perbuatan yang mereka lakukan di dalam foto serta video tersebut dianggap telah melanggar syariat Islam.
Sebagaimana yang diketahui, Kota Banda Aceh merupakan salah satu daerah yang memberlakukan secara tegas pelaksanaan syariat Islam.
Oleh sebab itu, Wali Kota Banda Aceh meminta petugas Satuan Polisi Pamong Praja dan Wilayatul Hisbah (WH) untuk mencari serta menangkap warga yang ada dalam video maupun foto tersebut.
“Satpol PP dan WH, cari keberadaan mereka, panggil dan lakukan pembinaan,” kata Aminullah, Senin (6/7/2020).
Dianggap Melanggar Syariat Islam
Sejumlah goweser wanita yang tidak menggunakan jilbab dan mengenakan pakaian ketat itu dianggap tidak sesuai syariat telah membuat heboh Kota Banda Aceh pada hari Minggu (5/7) kemarin.
Aksi yang dilakukan para pesepeda tersebut dianggap tindakan yang melanggar syariat Islam. Siapapun yang berada di Kota Banda Aceh, dikatakan Aminullah, diminta untuk menghargai nilai-nilai syariat yang berlaku.
“Kota ini menerapkan syariat Islam, setiap tamu yang datang harus menghargai dan mentaati aturan yang ada di kota ini,” ujar wali kota Banda Aceh itu.
“Meskipun tamu dari kalangan non muslim, mereka harus bisa menghargai norma-norma yang ada di Aceh,” imbuh Aminullah.
Dikecam Warganet
Foto pengguna sepeda yang mengenakan pakaian ketat itu menyebar di media sosial. Salah satu akun Instagram yang ikut mempublikasikan foto tersebut yakni @acehworldtime.
Pada postingan foto yang dipublik tersebut telah disukai lebih dari 10 ribu orang dan ditanggapi lebih dari 1,7 ribu komentar oleh warga net. Sebagian besar warga net mengecam aksi yang dilakukan para pesepeda tersebut.
“Gowes hana masalah, yg masalah hana di pakek jilbab dan leumah aurat leh nyan sok leweu leutat si inong2 nyan dum kiban cara aceh gemilang mnyoe meunan (Gowes tidak masalah, yang masalah sekarang tidak dipakai jilbab dan menampakan aurat, udah itu pakai celana ketat si perempuan-perempuan itu semua. Bagaimana caranya Aceh gemilang kalau seperti ini. –terjemahan bahasa Aceh),” tulis akun @muhafi_al_kufai.
“Hilang marwah aceh,” tulis salah satu akun bernama @kardova_pratama.
“Meunyoe WH/PP Hana deuh, ambil alih le masyarakat laju. Bek sampe Serambi Makkah hancoe loem gara2 lage nyan (Kalau Satpol PP dan WH tidak ada, ambil alih oleh masyarakat saja. Jangan sampai Serambi Makkah hancur lagi gara-gara seperti itu. –terjemahan bahasa Aceh),” tulis akun @mahzalzal.
Sudah diketahui sejak lama bahwa Aceh menerapkan syariat Islam dalam penegakan aturan di wilayahnya. Oleh sebab itu, penting bagi warga yang bermukim disana untuk mengetahui dan menaati aturan yang berlaku tersebut.