Pesan Penting Dibalik Kisah Kehamilan Tak Wajar 3 Wanita yang Dianggap `Mustahil` Terjadi

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 13 Jul 2020

Pesan Penting Dibalik Kisah Kehamilan Tak Wajar 3 Wanita yang Dianggap `Mustahil` Terjadi

Ilustrasi ibu hamil membaca Al Quran - Image from griyaalquran.id

Kok bisa hamil tanpa adanya hubungan suami istri? 

Kisah Maryam menjadi pertanyaan dan misteri besar hingga saat ini. Dan juga kehamilan dua wanita mulia lainnya yang hampir terasa tidak mungkin terjadi. Tetapi, nyatanya Allah SWT memberi pesan penting dalam 3 kejadian itu.

Ketiga wanita mulia tersebut diantaranya adalah Sarah istri Ibrahim, Hanan istri Zakariya, dan juga Maryam binti Imran. Kehamilan ketiganya disebutkan merupakan ketetapan Allah SWT. 

Secara asbab mereka mustahil hamil dan melahirkan seorang anak, pasalnya Sarah dan Hanan sudah tua, Maryam tanpa mu'asyarah atau hubungan suami istri. 

Namun, jika menilik kembali pada peristiwa kehamilan mereka akan ada pelajaran dan hikmah yang bisa dipetik. 



Telah banyak bukti kekuasaan Allah yang nyata meski tak masuk akal, tetapi entah mengapa hal itu tak jua membuat orang-orang mengimani-Nya. 

Pimpinan dan Pengasuh Pondok Pesantren Integrasu Quran, Bandung, Jawa Barat (PPIQ-368), KH Iskandar Mirza, menyampaikan memang bagi dunia medis dengan segala kelebihan dan kekurangannya, ada beberapa hal yang secara ilmu pengetahuan mustahil bagi mereka (Sarah, Hanan, dan Maryam) hamil dan melahirkan. 

"Seperti, melahirkan bayi tanpa adanya mu'asyaroh (hubungan suami-istri), atau wanita usia lanjut dengan masa reproduksi yang sudah kadaluarsa misalnya, bagi dunia medis selain terbilang sulit, hal itu mustahil," kataknya dikutip dari Republika.co.id, Sabtu (11/7)

Namun kata Dosen tetap PascaSarjana di UNINUS Bandung, dan (MSQ) ini bagi Allah, cukuplah dengan berfirman seperti dikisahkan dalam Alquran surat Yasin ayat 82.

 إِنَّمَآ أَمْرُهُۥٓ إِذَآ أَرَادَ شَيْـًٔا أَن يَقُولَ لَهُۥ كُن فَيَكُونُ 

"Dan apabila Allah berkehendak atas sesuatu Dia hanya berkata "jadilah" maka jadilah ia sesuatu."

Menurut KH Iskandar yang juga Master Trainer di Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Motivasi Spiritual Qurani menuturkan, kisah Maryam, wanita suci yang diabadikan dalam Alquran adalah bukti nyata akan Keagungan, kemahabesaran Allah SWT, di mana Nabi Isa AS lahir dari ibu bernama Maryam tanpa proses mu'asyarah. 

Dan Allah mentamsilkan itu seperti penciptaan Adam AS, dengan proses mengatakan kalimat "kun fayakun." 

Demikian pula, kata Kiai Iskandar, seperti halnya proses kelahiran Nabi Ishak dari rahim Siti Sarah, istri Nabi Ibrahim AS, di mana ia (Siti Sarah) melahirkan Nabi Ishak AS di usia yang sangat renta yakni berusia 90 tahun dan Nabi Ibrahim di usia 100 tahun. 

Sementara, dunia medis saat ini sangat tidak menganjurkan wanita usia 40 tahun ke atas untuk hamil dan melahirkan lagi. 

"Semua peristiwa ini tak akan mampu diterobos dunia medis, tapi sangat mampu bagi Allah SWT," katanya. 

Lalu apa hikmah apa yang dapat kita petik dari peristiwa Siti Maryam, Siti Sarah dan Hanan yang masih diabadikan dalam Al Quran?

Kiai Iskandar Mirza menuturkan, pertama cukuplah kita tahu diri bawa kita ini hanyalah hamba yang dhaif yang tak punya banyak ilmu kecuali hanya "sedikit" yang diamanahkan Allah SWT pada kita. 

Kedua, semua peristiwa "mustahil" yang tak mampu diserap kemampuan akal kita hanya bisa diyakini dengan keimanan kita terhadap Allah SWT. 

Ketiga, cukuplah Allah sebagai sumber dari segala ilmu, sehingga ilmu yang kita dapatkan tidak membuat kita menjadi sombong dan merasa paling benar. 

"Namun sebaliknya semakin kuat hati kita untuk mengenal dan taqarrub pada Allah," katanya. 

Jadi, tak ada kata mustahil bagi Allah SWT yang Maha Kuasa untuk melakukan apapun. Hal ini juga bisa menjadi sinyal positif bagi kita untuk terus berdoa dan memohon kepada Allah atas segala kebaikan, mesti hal itu terasa mustahil. 

Inshaallah, jika Allah merestui, Allah SWT akan kabulkan permohonan tersebut.

SHARE ARTIKEL