Indonesia Sukses Buat Rapid Test, Harga Cuman 75 Ribu, Apa Bedanya dengan Import?

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 10 Jul 2020

Indonesia Sukses Buat Rapid Test, Harga Cuman 75 Ribu, Apa Bedanya dengan Import?

Produk Rapid Test buatan dalam negeri - Image from kompas.com

Dipastikan lebih murah dan unggul dari produk impor 

Ayo kita dukung dan cintai produk dalam negeri. Tidak hanya karena rasa nasionalisme, membeli rapid test dalam negeri juga sangat menguntungkan. Sebab harganya murah, kualitas bagus dan juga mudah didapatkan. 

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Hammam Riza menjelaskan, alat tes cepat atau rapid test produksi dalam negeri unggul secara kualitas dan harga dibandingkan dengan produk impor. 

Satu unit alat rapid test buatan dalam negeri hanya dihargai Rp 75.000. 

Hal itu disampaikan Riza saat peluncuran alat rapid test dalam negeri, RI-GHA, di kanal Youtube Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK), Kamis (9/7/2020). 

"Harga per tes kit Rp 75.000. Jadi setengah dari HET (Harga Eceran Tetap). Dengan kualitas yang tidak kalah. Malah mungkin lebuh unggul dari kualitas produk impor," kata Riza.

Riza menambahkan, alat rapid test buatan dalam negeri itu dipastikan telah melalui serangkaian tes akurasi sehingga layak digunakan. 

Bahkan, meski memiliki tingkat sensitivitas dan spesifikasi yang tinggi, produk tersebut akan terus diuji dan disempurnakan. 

Selain itu, lanjut Riza, RI-GHA dikembangkan sesuai strain virus corona yang menyebar di Indonesia. Sehingga memiliki tingkat kompatibilitas lebih tinggi daripada produk impor. 

Untuk itu, ia meminta seluruh rumah sakit dan layanan kesehatan menggunakan alat rapid test produksi dalam negeri. Selain karena harganya yang lebih murah, kualitasnya juga tak kalah dari produk impor.

"Semestinya tak ada lagi mental hazard untuk menggunakan produk buatan Indonesia. Harga kompetitif, kualitas bagus dan mudah didapat dengan diproduksi di dalam negeri," lanjut Riza. 

Hal serupa juga disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy yang hadir dalam acara tersebut. Ia mengatakan, produksi perlengkapan tes cepat harus mendapatkan banyak dukungan. 

"Perlu ada revolusi mental untuk kita bangga dengan produk dalam negeri kita dendiri. Kita mencintai produk dalam negeri sendiri dan kita bisa menggunakan secara penuh dengan percaya diri produk dalam negeri," kata Muhadjir.

Nah, pesan terakhir dari Menko PMK adalah suatu hal yang penting. Dewasa ini, jangan memandang sebelah mata dari produk dalam negeri.

Dengan mendukung dan membeli produk dalam negeri, dalam hal ini rapid test, merupakan salah satu upaya kita untuk mendukung kemajuan bangsa Indonesia. 

Semoga rapid test ini tak hanya laris di dalam negeri, tapi juga bisa bersaing dengan produk rapid test di luar negeri. 

SHARE ARTIKEL