Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta, Meskipun itu Hak-ku

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 11 Jun 2020

Suamiku, Aku Malu Jika Harus Meminta, Meskipun itu Hak-ku

Ilustrasi - Image from www.dream.co.id

Suami coba pahamilah

Istri yang shalihah biasanya banyak bersyukur atas nafkah yang diberikan suami. Meski kadang tak cukup, ia legowo dan merasa malu meminta kepada suami. 

Rasa syukur merupakan hal yang penting diucapkan oleh setiap umat Islam. Sebab rasa syukur juga bisa mengundang banyaknikmat dan rezeki kepada kita. 

Rasa syukur juga sebagai wujud terimakasih kita pada Allah SWT yang tak pernah berhenti memberikan nikmat dan berkah kepada kita dan keluarga. 

Para istri yang shalehah, pasti tak lupa mengungkapkan rasa syukur kepada suami. 

"Suamiku terimakasih telah memberi nafkah halal padaku dan anak-anak kita. Terimakasih atas pakaian yang kupakai ini, atas makanan yang ku lahap setiap hari.”

Islam menegaskan bahwa kewajiban nafkah keluarga ada di pundak suami sebagaimana firman Allah dalam Quran Surah Al Baqarah ayat 233: 

………… Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf (baik).”

Karena itu, nafkah istri dan anak-anak menjadi tanggung jawab para suami. Dan itu juga berarti bahwa seorang istri tidak dibebani menanggung nafkah dirinya sendiri apalagi keluarga.

Seorang istri shalihah paham benar bahwa nafkahnya ditanggung oleh suaminya.

Kekhawatiran Istri 

Namun tahukah engkau wahai suami, bahwa istrimu sering merasa malu dan tak sampai hati untuk meminta kepadamu meski nafkah adalah hak istri dan kewajiban suami. 

Istrimu malu meminta haknya karena ia menjaga dirinya dari apa yang dijelaskan oleh Rasulullah SAW,

“Allah tidak akan melihat kepada seorang wanita yang tidak bersyukur kepada suaminya, dan dia selalu menuntut (tidak pernah merasa cukup).” (Hr An Nasa’i. Al Baihaqi).

Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda:

أُرِيتُ النَّارَ فَإِذَا أكْثَرُ أهْلِهَا النِّسَاءُ، يَكْفُرْنَ قيلَ: أيَكْفُرْنَ باللَّهِ؟ قالَ: يَكْفُرْنَ العَشِيرَ، ويَكْفُرْنَ الإحْسَانَ، لو أحْسَنْتَ إلى إحْدَاهُنَّ الدَّهْرَ، ثُمَّ رَأَتْ مِنْكَ شيئًا، قالَتْ: ما رَأَيْتُ مِنْكَ خَيْرًا قَطُّ

“Diperlihatkan kepadaku neraka, dan aku melihat kebanyakan penduduknya adalah wanita”. Para wanita bertanya: “apakah karena mereka kufur kepada Allah?”. Nabi menjawab: “Karena mereka kufur kepada suami mereka dan kufur kepada kebaikan suami mereka. Jika engkau para suami, berlaku baik kepada istri kalian sepanjang waktu, kemudian sang istri melihat satu keburukan dari dirimu, maka sang istri akan mengatakan: aku tidak pernah melihat kebaikan dari dirimu” (HR. Bukhari no. 29, Muslim no. 907).

Istri shalihah tidak akan menuntut banyak materi di luar kemampuan suaminya. Cukuplah bagi istri sesuatu yang layak dan sewajarnya, tidak perlu mewah, merk terkenal atau mahal harganya. 

Cukuplah sesuatu yang dapat memenuhi fungsinya, sebab sombong dan pamer sangat tak disukainya. Sederhana dan qanaah telah menjadi penghias akhlaknya.

Nasehat untuk Suami 

Untuk itu wahai para suami, perhatikan penampilan istrimu. Dan penuhilah kebutuhan istrimu tak lupa juga anak-anakmu dengan baik. 

Jangan menunggu istrimu memintanya, karena rasa malu akan mencegahnya, juga kekhawatiran akan membebanimu dan tak sejalan dengan perintah Allah SWT dan Rasulullah SAW. 

Wahai suami,
Perhatikan keadaan istrimu.
Adakah pakaiannya mulai kusam,
sepatu sudah butut,
sandal sudah tipis,
atau tasnya tak layak.

Ajaklah istrimu untuk memenuhi kebutuhannya. Atau berikanlah uang padanya untuk membeli kebutuhannya sendiri. 

Suami tak perlu bertanya apakah istri mau beli atau yang lainnya. Jika suami bertanya niscaya istri akan menolak dan menyarankan untuk mengutamakan kebutuhan pokok keluarga.

Padahal, jika kau memberikan sesuatu untuk istrimu. Ia sungguh akan bersuka cita atas perhatian yang kau berikan. Niscaya rasa cinta dan sayangnya padamu akan makin bertambah besar karena kau mengakui keberadaannya. 

Dan juga memperhatikannya. Ia akan merasa menjadi istri yang disayangi dan dicintai sepenuh hati. 

Wahai suami, murah hatilah pada istrimu. Janganlah berlaku pelit terhadapnya. Jika kau sering memberikan hadiah untuk kerabatmu dan temanmu, ingatlah juga ada istri yang setia disampingmu. 

Istri yang siap sedia membantumu meski tak ada iming-iming hadiah. Istri yang mendampingimu saat senang maupun susah dan tak kenal lelah.

Oleh sebab itu, satu pesan untuk para suami agar lebih perhatian kepada istri. Karena wanita jarang mengungkapkan keinginannya kepada suami. Dan wanita sangat bahagia apabila suami paham dan tak pelit memenuhi kebutuhan istrinya.

SHARE ARTIKEL