Peluang Bagus, Puasa tanggal 3 - 8 Juni 2020 akan Diganjar Pahala Berlipat Ganda

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 01 Jun 2020

Peluang Bagus, Puasa tanggal 3 - 8 Juni 2020 akan Diganjar Pahala Berlipat Ganda

Ikhtiar dapatkan pahala maksimal

Di Bulan Syawal ini kita dianjurkan untuk puasa sunnah Syawal selama 6 hari berturut-turut. Tahukah kamu bahwa selain pahala puasa syawal, kamu juga bisa dapat pahala puasa sunnah lainnya sekaligus.

Ada peluang bagus yang bisa kamu dapatkan jika berpuasa pada tanggal-tanggal di bulan Syawal ini. Sebab pada tanggal tersebut juga bertepatan dengan puasa sunnah lainnya. 

Berikut ini rinciannya : 

  • Rabu 3 Juni 2020 (11 Syawal 1441 H) : Puasa Syawal 
  • Kamis 4 Juni 2020 (12 Syawal 1441 H) : Puasa Syawal dan Puasa Kamis
  • Jumat 5 Juni 2020 (13 Syawal 1441 H) : Puasa Syawal dan Puasa Ayyamul Bidh 
  • Sabtu 6 Juni 2020 (14 Syawal 1441 H) : Puasa Syawal dan Puasa Ayyamul Bidh 
  • Minggu 7 Juni 2020 (15 Syawal 1441 H) : Puasa Syawal dan Puasa Ayyamul Bidh 
  • Senin 8 Juni 2020 (16 Syawal 1441 H) : Puasa Syawal dan Puasa Senin 

Baca juga : Bolehkah Menggabung Niat Puasa Syawal, Qadha, dan Senin - Kamis, Agar Pahalanya Berlimpah?

Puasa Syawal 

Puasa Syawal ialah puasa yang dilaksanakan selama 6 hari pada bulan Syawal. Hal ini sebagaimana anjuran Rasulullah SAW akan mendapatkan pahala seperti mengerjakan puasa 1 tahun lamanya. 

Rasulullah SAW bersabda, "Barangsiapa berpuasa penuh di Bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam (6) hari di bulan Syawal, maka Pahalanya seperti berpuasa selama satu tahun" (HR. Muslim).

Puasa Syawal bisa dilakukan berurutan ataupun berselang. Ada sebagian ulama yang menganjurkan pelaksanaan di 2 Syawal hingga 7 Syawal. Namun adapula yang bisa di sembarang tanggal, asalkan tetap di Bulan Syawal. 

"Boleh dilakukan secara berurutan atau berselang hari yang terpenting masih di bulan Syawal. Namun, puasa Syawal sebaiknya dilakukan secara sesegera mungkin," ujar Prof Toto Suharto, Guru Besar Bidang Ilmu Filsafat Pendidikan Islam IAIN Surakarta.

Niat Puasa Syawal 

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ سِتَّةٍ مِنْ شَوَّالٍ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَي

Nawaitu shauma ghadin ‘an sittatin min syawwaalinn sunnatan lillaahi ta’aalaa

Artinya, "Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena Allah Ta’ala."

Puasa Senin-Kamis 

Seperti namanya, puasa sunnah ini dilakukan di tiap hari Senin dan Kamis. Hal ini sebagaimana hadist yang diriwayatkan oleh Aisyah r.a. sebagai berikut:

"Rasulullah Saw. biasa menaruh pilihan berpuasa pada Senin dan Kamis." (HR An-Nasa'i).

Pada kedua hari tersebut merupakan hari dihadapkannya amalan kepada Allah SWT. Sebagaimana bunyi dari hadist berikut ini:

Usamah bin Zaid berkata:

"Aku berkata (kepada Rasulullah Saw.), 'Wahai Rasulullah, engkau telah berpuasa sampai-sampai dikira tak ada waktu bagimu untuk tidak puasa. Engkau juga terlihat tidak puasa, sampai-sampai dikira engkau tidak pernah puasa kecuali dua hari yang engkau bertemu dengannya.' Nabi Saw. bertanya 'Apa dua hari tersebut?' Usamah menjawab, 'Senin dan Kamis'. Lalu, beliau bersabda, 'Dua hari tersebut adalah waktu dihadapkannya amalan kepada Tuhan semesta alam (kepada Allah). Aku sangat suka ketika amalanku dihadapkan sementara aku dalam keadaan berpuasa." (HR. An-Nasa'i dan Ahmad).

Niat Puasa Senin dan Kamis 

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ اْلاِثْنَيْنِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala"

نَوَيْتُ صَوْمَ يَوْمَ الْخَمِيْسِ سُنَّةً ِللهِ تَعَالَى

Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Kamis, sunnah karena Allah Taala."

Puasa Ayyamul Bidh 

Puasa Ayyamul Bidh ialah puasa sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah di tiga hari setiap bulannya.

Puasa sunnah ini jatuh pada setiap tanggal 13, 14, dan 15 kalender Hijriyah. 

Puasa Ayyamul Bidh termasuk sunnah yang dianjurkan Rasulullah SAW karena memiliki keutamaan yang sangat besar. 

Nilai amalan dari menjalankan puasa ini seperti halnya menunaikan puasa sepanjang tahun. Ini seperti yang dijelaskan dalam hadits berikut:

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

“Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari no. 1979).

Hadits dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata,

أَوْصَانِى خَلِيلِى بِثَلاَثٍ لاَ أَدَعُهُنَّ حَتَّى أَمُوتَ صَوْمِ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ ، وَصَلاَةِ الضُّحَى ، وَنَوْمٍ عَلَى وِتْرٍ

“Kekasihku (yaitu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: 1- berpuasa tiga hari setiap bulannya, 2- mengerjakan shalat Dhuha, 3- mengerjakan shalat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari no. 1178)

Niat Puasa Ayyamul Bidh 

َوَيْتُ صَوْمَ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu Sauma Ayyami Bidh Sunnatan Lillahi Ta'ala

“Saya niat puasa pada hari-hari putih , sunnah karena Allah ta’ala.”

SHARE ARTIKEL