Teladan Nabi Muhammad, Sangat Cocok Menegur yang Nekat Sholat di Masjid Saat Pandemi

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 19 May 2020

Teladan Nabi Muhammad, Sangat Cocok Menegur yang Nekat Sholat di Masjid Saat Pandemi

Semangat beragama sangat dianjurkan, tapi jangan melampaui batas

Peristiwa hijrah Nabi bisa menjadi contoh konkret bagi yang tetap ngeyel ibadah di masjid. Nabi Muhammad saja menahan diri untuk tak melampaui batas, bagaimana dengan kita?

Virus corona tengah mewabah hampir di seluruh penjuru dunia, termasuk di Indonesia. Pemerintah pun memutuskan untuk mengimbau masyarakat agar beribadah di rumah. Hal ini berguna untuk mencegah penyebaran. 

Meski begitu, masih ada beberapa orang yang nekat melaksanakan salat di masjid.

Terkait hal itu, Imam Besar Masjid Istiqlal Prof Nasaruddin Umar mengatakan pada dasarnya hal itu perlu diapresiasi. 

Sebab, artinya orang tersebut memiliki rasa cinta kepada Allah SWT yang sangat tinggi.

Hanya saja, di situasi pandemi virus corona seperti ini sangat membahayakan bagi seluruh masyarakat. Oleh sebab itu, Nasaruddin mengingatkan agar lingkungan perlu diberikan penjelasan betapa pentingnya menjaga kesehatan di masa ini.

Baca juga : Banyak yang Belum Paham, Ini Bedanya Qiyamul Lail dan Sholat Tahajud?

"Pertama kita menghargai ada spirit yang kuat bersangkutan bahwa sangat mencintai agama. Spirit itu perlu kita beri penghargaan tetapi penempatannya yang perlu diberi wawasan," ungkap dia dilansir dari detik.com, Senin (18/5/2020) malam.

Ia menjelaskan dimaksud adalah contoh dari Rasulullah melakukan hijrah ke Madinah di saat kondisi di Mekkah tidak kondusif. 

Padahal, bisa saja Rasulullah dan umatnya bertahan di Mekkah dan mati syahid namun hal tersebut tidak dilakukan karena ingin mendapatkan hal yang lebih baik. 

"Analoginya gini, kalau berpikir perasaan kenapa Rasulullah hijrah menelantarkan umat di Mekkah cari keselamatan sendiri dengan Abu Bakar di Madinah? Kalau memang seorang pemimpin bertanggung jawab konsisten umatnya ya mati bareng saja di Mekkah, syahid tapi mundur selangkah untuk meraih kemenangan itu cara Nabi. Kalau nekat mati bersama di Mekkah bukan cara Nabi," ungkap dia.

Selain itu, ia juga memaparkan contoh lain di mana Rasulullah sedang tidak melaksanakan salat malam. Hal itu karena kebutuhannya untuk tidur sebab Nabi Muhammad juga mementingkan kepentingan tubuhnya.

"Jadi Nabi pernah dalam riwayat tidur malam, kenapa? Saya salat terus menerus pokoknya salat biar pun saya nabi. Tetapi saya tidak melakukan itu karena ada hak mata ini istirahat," jelasnya.

Maka dari itu, ia mengingatkan umat Islam untuk tidak memaksakan diri beraktivitas termasuk beribadah di tengah pandemi corona. Sebab, Rasulullah tidak mencontohkan aktivitas seperti itu dan Allah SWT melarang perbuatan melampaui batas.

"Jadi agama bukan melakukan pemaksaan diri dan secara total melakukan kegiatan-kegiatan. Kalau ada teman-teman yang mau ke masjid dalam zona seperti ini jadi perlu diberikan pemahaman bahwa beragama tidak boleh hal buruk. Dalam Al Quran melarang dengan keras jangan melakukan ibadah berlebih-lebihan melampaui batas," pungkasnya.

SHARE ARTIKEL