10 Dosa Suami kepada Istri yang Membuatnya Dibakar Allah di Neraka

Penulis Dian Aprilia | Ditayangkan 11 May 2020

10 Dosa Suami kepada Istri yang Membuatnya Dibakar Allah di Neraka

Jangan hanya menuntut istri jadi baik...

Suami pun harus memenuhi kewajibannya kepada istri. Banyak hal yang luput dari pandangan suami, karena merasa jika sudah menafkahi keluarga, artinya kewajibannya telah terpenuhi. Padahal ada kewajiban lainnya yang penting tapi diabaikan. 

Hal yang paling ringan adalah menunjuk kesalahan orang lain. Namun, kita sering lupa terhadap kesalahan yang dilakukan oleh diri sendiri. Kita sering menuntut hak dari orang lain, tapi abai dengan kewajiban sendiri. Termasuk juga sebagai seorang suami.

Maka, hanya suami yang berani dan bertanggungjawab sajalah yang bersedia melakukan introspeksi dengan melihat 10 dosa yang paling banyak dilakukan oleh suami terhadap isteri, adakah ada yang pernah atau sedang kita lakukan?

Baca juga : Bagaimana Jika Hari Raya Corona Masih Ada? Ini Penjelasan Ulama

1. Tidak mengajar ilmu agama pada isteri

Suami yang ahli dalam pekerjaannya, tidak pelit memberikan uang belanja, dan memenuhi berbagai kebutuhan istri mungkin banyak. Namun berapa banyak suami yang mengajarkan ilmu agama pada isteri dan anak-anaknya?

Padahal hal itu sudah menjadi kewajiban suami. Yakni wajib untuk memelihara diri dan keluarga yang dipimpinnya dari pedihnya azab kubur dan siksa neraka.

“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu & keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia & batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras & tidak mendurhakai Allah terhadap apa yg di perintahkan-Nya kepada mereka & selalu mengerjakan apa yang diperintakan,” (QS. At-Tahrim:6).

2. Tidak cemburu dengan isteri

Cemburu yang pada kadarnya bisa menjadi tanda cinta. Sehingga jika suami tidak pernah merasa cemburu dengan istri bisa dipertanyakan rasa cintanya. Apalagi jika isteri jalan-jalan ke luar rumah, ke sana-ke mari dengan lelaki lain, membuka auratnya ke mana-mana tapi suami tidak merasa cemburu. 

Ini adalah salah satu kesalahan besar yang dilakukan oleh suami.

“Tiga golongan yang Allah tidak akan melihat mereka pada hari kiamat yaitu seseorang yang durhaka kepada kedua orang tuanya, wanita yang menyerupai lelaki dan ad-Dayyuts,” (H.R. An-Nasa’i dinilai ‘hasan’ oleh syeikh Albani, lihat ash-Shahihah : 674).

Dan ad-Dayyuts (dayus) adalah lelaki yang tidak memiliki kecemburuan terhadap keluarga atau isterinya.

3. Tidak memberi nafkah pada istri

Sudah banyak contoh para suami yang tidak memberikan nafkah sama sekali kepada istrinya. Hal ini merupakan dosa besar bagi seorang suami. 

Sebab memberikan nafkah adalah tanggung jawab utama bagi seorang suami. Bayangkan saja jika seorang wanita yang telah rela meninggalkan kedua orang tuanya untuk hidup mengabdi pada suami, bahkan rela mengandung anak dan melahirkannya untuk si suami, namun diabaikan dan tak diperhatikan. 

Hal ini sebagaimana hadist Rasulullah yang berbunyi: 

”Rasulullah bersabda, seseorang cukup dipandang berdosa bila ia menelantarkan belanja orang yang menjadi tanggung jawabnya,” (HR.Abu Dawud no.1442 CD, Muslim, Ahmad, dan Thabarani).

4. Membiarkan istri menafkahi suami dan memimpin suami 

Ada suami yang hidup dengan ditanggung isterinya yang bekerja siang-malam. Padahal si suami tidak punya alasan atau udzur syar’i yang membolehkannya untuk tidak bekerja. 

Hal ini sama saja dengan tidak menunaikan kewajibannya kepada istri. Selain itu, suami diberikan kedudukan oleh Allah sebagai pemimpin keluarga, sebagaimana firman Allah yang berbunyi: 

“Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita. Hal ini karena Allah telah melebihkan sebagian mereka (laki-laki) atas sebagian yang lain (wanita), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.” (QS. An-Nisa’ [4]: 34) 

5. Membenci istri

Istri adalah partner hidup seorang suami. Dengannya suami akan mengarungi perjalanan hidup yang panjang. Jika suami membenci istrinya, bukan tak mungkin mereka akan menghadapi kegagalan. 

Karena teman hidupnya tak lagi mendapatkan kepercayaan. Sehingga akan merusaak hubungan itu sendiri. 

Rasulullah telah mengingatkan kepada suami untuk tak membenci istrinya, apalagi jika istri adalah seorang yang beriman, sebagaimana bunyi hadist berikut:

“Janganlah seorang suami yang beriman membenci isterinya yang beriman. Jika dia tidak menyukai satu akhlak darinya, dia pasti meridhai akhlak lain darinya,” (H.R. Muslim).

6. Enggan membantu isteri melakukan kerja rumah

Tidak sedikit suami yang enggan membantu pekerjaan kerja rumah, karena merasa sudah lelah dan bekerja. Selain itu, biasanya mereka berpandangan bahwa istri-lah yang menanggung beban pekerjaan rumah. 

Padahal Rasulullah memberi teladan dengan giat membantu isterinya dalam persoalan rumah sekalipun.

“Beliau (Rasulullah) membantu pekerjaan isterinya & jika datang waktu solat, maka beliau pun keluar untuk solat,” (H.R. Bukhari).

7. Menyebarkan aib isteri terutama tentang hubungan jimak 

Terkadang dalam berjima, suami ada ketidakpuasan atau tidak cocok dengan istri. Ataupun bisa juga suami membeberkan tentang kondisi sang istri saat berhubungan kepada orang lain. Maka jika mengalami dan menemui hal itu, jangan sekali-kali membicarakannya dengan orang lain. 

“Sesungguhnya di antara orang yang paling buruk kedudukannya di sisi Allah pada hari kiamat adalah seseorang yang menggauli isterinya & isterinya menggaulinya kemudian dia menyebarkan rahasia-rahsia isterinya,” (H.R. Muslim).

8. Berpoligami tanpa mengindahkan aturan dan ketentuan syariat

Syarat penting bagi suami jika ingin melakukan poligami adalah bersikap adil terhadap setiap istrinya. Bahkan Allah SWT memperingatkan kepada suami, jika memang takut tak bisa berlaku adil maka cukup nikahi seorang saja. 

“Kemudian jika kamu takut tidak akan dapat berlaku adil, maka (kawinlah) seorang saja,” (Q.S An-Nisa: 3).

9. Ringan tangan kepada istri 

Ringan tangan yang dimaksud adalah mudah memukul dan menyakiti fisik istri. Jika ada perselisihan seringkali menyelesaikannya dengan kekerasan. Hal ini sangat dibenci oleh Allah SWT. 

“Hendaklah engkau memberinya makan jika engkau makan, memberinya pakaian jika engkau berpakaian, tidak memukul wajah, tidak menjelek-jelekkannya…” (H.R. Ibnu Majah disahihkan oleh Syeikh Albani).

10. Bersikap baik pada orang lain, tapi bersikap buruk pada istri

Jika dengan istri gampang mengeluarkan kata-kata kasar dan memukul. Sedangkan kepada orang lain sangat menghargai, berucap dengan kata-kata lembut dan perhatian. 

Hal itu bertentangan dengan hadist berikut ini:

“Mukmin yang paling sempurna adalah yang paling baik akhlaknya. Dan sebaik–baik kalian adalah yang paling baik tehadap isteri-isterinya,” (H.R. at-Tirmidzi, disahihkan oleh Syeikh Albani).

SHARE ARTIKEL